SURABAYA – Wali kota Surabaya mengumpulkan ribuan kader Surabaya Hebat di Convention Hall Arief Rahman Hakiem, Rabu (2/3). Di depan ribuan kader tersebut Eri memastikan tidak ada pemangkasan kader.
“Saya pastikan tidak ada kader yang dipangkas atau dipecat. Kan semua katanya-katanya. Jadi sekarang saya tegaskan tidak ada yang dipecat,” tegas Eri.
Bahkan Eri berjanji insentif 47.966 kader akan segera mendapatkan uang sebesar Rp 400 ribu per bulan yang belum dibayar mulai Januari hingga Februari. “Insyaallah sebelum 10 Maret insentif kader yang belum terbayarkan semua akan dibayar,” ungkapnya.
ia menginginkan agar seluruh kader yang ada di Surabaya menjadi satu bagian. Sehingga tidak ada kader yang paling lebih hebat. Sebab, seluruhnya memiliki tujuan sama, yakni bekerja atas dasar sosial kemanusiaan untuk menyelesaikan permasalahan di tengah masyarakat.
Bahkan, sebagai bentuk perlindungan kepada para kader, Eri berencana membuat sebuah sistem. Melalui sistem tersebut, maka diharapkan eksistensi kader Surabaya tak akan bisa digeser oleh siapapun. “Makanya saya membuat sistem. Kalau output-nya ada, maka kader ini tidak bisa digeser oleh siapapun. Karena mereka orang-orang hebat dan ikhlas,” jelasnya.
Sementara itu, Pengkaji Kader Surabaya Hebat dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM)Â Universitas Airlangga, Ratna Dwi Wulandari mengatakan, kajian terkait pemangkasan kader adalah merasionalisasi tugas kader yang terlalu banyak.
“Jadi perannya banyak dan sendiri-sendiri. Ini yang kami kaji bagaimana supaya nantinya tugas ini terstruktur, sehingga kami mengkaji mungkin tidak sih kalau ditata jadi lebih efisien tugasnya, tidak harus berkali-kali turun ke masyarakat,” ujar Ratna.
Ratna juga menjelaskan, kajian ini bisa menata beban kader yang tadinya harus turun ke masyarakat berkali-kali. Sehingga bisa diatur frekuensinya sekali turun menangani masalah. (rmt/nur)