26 C
Surabaya
Sunday, June 11, 2023

760 Proyek Infrastruktur Tunggu Lelang, Triwulan Pertama Harus Tuntas

SURABAYA – Lelang proyek tahun anggaran 2023 mulai berlangsung. Tapi sampai saat ini dari 760 pengerjaan proyek yang akan dilelang, baru 65 pengerjaan yang sudah dilelang. 32 paket pengerjaan itu merupakan pengerjaan fisik.

Hal ini menjadi sorotan Komisi C DPRD Surabaya. Menurut Sekretaris Komisi C DPRD Surabaya Agoeng Prasodjo, proyek pemkot sering bermasalah karena lelang yang molor. Padahal APBD sudah disahkan sejak 10 November lalu.

Artinya, awal tahun ini bisa dimanfaatkan untuk segera melakukan lelang agar pengerjaan tidak mangkrak seperti halnya tahun lalu. Apalagi tiap OPD sudah punya rencana pekerjaan pada tahun ini. “Artinya kan tinggal disusun (dokumen lelang) saja,” kata Agoeng, Rabu (1/1).

Setelah APBD disahkan November lalu, Agoeng mengatakan, seharusnya OPD sudah menyiapkan dokumen perencanaan. Oleh karena itu, pihaknya mendesak lelang harus tuntas sampai triwulan pertama. Artinya Maret harus rampung.

Nah, setelah proses lelang tuntas, biasanya ada masa sanggah selama sebulan. Sehingga konstruksi atau pekerjaan fisik diproyeksikan mulai April-Mei mendatang. Atau jika masih musim hujan, maka maksimal Juni harus dimulai. “Sehingga pekerjaan terukur. Ada time schedule yang jelas,” tegas Agoeng.

Baca Juga :  DPRD: Pengenaan Cukai Minuman Berpemanis dalam Kemasan Ganggu UMKM

Kepala Bagian Pengadaan Barang Jasa dan Administrasi Pembangunan Surabaya Syamsul Hariadi menuturkan, tahun ini ada beberapa pengerjaan seperti pembangunan rumah sakit (RS) di daerah Surabaya Timur, selain itu ada pembenahan puskesmas.

Namun dikatakan Syamsul, pekerjaan itu belum berjalan. Lebih lanjut ia menjelaskan, dari 32 paket pekerjaan fisik, rencana pekerjaan baru berupa pembangunan lapangan futsal di perkampungan, jalan paving, saluran drainase dan rumah pompa. “Yang lain masih berproses,” kata Syamsul.

Selain itu, ada juga pekerjaan fisik perbaikan sekolah. Tahun ini, Dinas pendidikan (Dispendik) akan melakukan perbaikan sejumlah gedung sekolah. Lokasinya di 18 lembaga. Terdiri dari 13 SDN dan 5 SMPN. Total anggarannya Rp 42,4 miliar.

Namun,rencana pekerjaan belum dilelang sampai sekarang. Bagian Pengadaan Barang/Jasa dan Administrasi Pembangunan belum menerima dokumen lelang dari Dispendik. Padahal fasilitas pendidikan termasuk kesehatan adakah kebutuhan dasar yang paling dibutuhkan masyarakat.

Baca Juga :  Empat Pemuda Diamankan Usai Mengamuk dan Rusak Kafe di Manukan Tama

Kabid Pematusan Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Surabaya, Eko Juli Prasetyo mengatakan, proyek penanggulangan banjir masih dalam tahap lelang. Ia menyebut pengerjaan tahun ini tidak banyak berbeda dengan tahun lalu.

Ada pembangunan rumah pompa baru maupun perbaikan saluran sekunder, tersier di jalan arteri. “Ya saat ini masih lelang terbuka putaran keenam, mungkin Februari ini atau nggak awal Maret sudah rampung,” kata Eko.

Sejumlah paket proyek yang masuk dalam dilelang tahun di antaranya dari DSDABM yang mengerjakan paket sebanyak 373 paket dengan alokasi anggaran Rp 950 miliar, kemudian Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman serta Pertanahan ada 93 paket pengerjaan dengan alokasi anggaran Rp 259 miliar, dan beberapa dinas lain. (rmt/nur)

SURABAYA – Lelang proyek tahun anggaran 2023 mulai berlangsung. Tapi sampai saat ini dari 760 pengerjaan proyek yang akan dilelang, baru 65 pengerjaan yang sudah dilelang. 32 paket pengerjaan itu merupakan pengerjaan fisik.

Hal ini menjadi sorotan Komisi C DPRD Surabaya. Menurut Sekretaris Komisi C DPRD Surabaya Agoeng Prasodjo, proyek pemkot sering bermasalah karena lelang yang molor. Padahal APBD sudah disahkan sejak 10 November lalu.

Artinya, awal tahun ini bisa dimanfaatkan untuk segera melakukan lelang agar pengerjaan tidak mangkrak seperti halnya tahun lalu. Apalagi tiap OPD sudah punya rencana pekerjaan pada tahun ini. “Artinya kan tinggal disusun (dokumen lelang) saja,” kata Agoeng, Rabu (1/1).

Setelah APBD disahkan November lalu, Agoeng mengatakan, seharusnya OPD sudah menyiapkan dokumen perencanaan. Oleh karena itu, pihaknya mendesak lelang harus tuntas sampai triwulan pertama. Artinya Maret harus rampung.

Nah, setelah proses lelang tuntas, biasanya ada masa sanggah selama sebulan. Sehingga konstruksi atau pekerjaan fisik diproyeksikan mulai April-Mei mendatang. Atau jika masih musim hujan, maka maksimal Juni harus dimulai. “Sehingga pekerjaan terukur. Ada time schedule yang jelas,” tegas Agoeng.

Baca Juga :  Jaga Stok Bahan Pokok Jelang Ramadan, TPID Surabaya Pantau Pasar

Kepala Bagian Pengadaan Barang Jasa dan Administrasi Pembangunan Surabaya Syamsul Hariadi menuturkan, tahun ini ada beberapa pengerjaan seperti pembangunan rumah sakit (RS) di daerah Surabaya Timur, selain itu ada pembenahan puskesmas.

Namun dikatakan Syamsul, pekerjaan itu belum berjalan. Lebih lanjut ia menjelaskan, dari 32 paket pekerjaan fisik, rencana pekerjaan baru berupa pembangunan lapangan futsal di perkampungan, jalan paving, saluran drainase dan rumah pompa. “Yang lain masih berproses,” kata Syamsul.

Selain itu, ada juga pekerjaan fisik perbaikan sekolah. Tahun ini, Dinas pendidikan (Dispendik) akan melakukan perbaikan sejumlah gedung sekolah. Lokasinya di 18 lembaga. Terdiri dari 13 SDN dan 5 SMPN. Total anggarannya Rp 42,4 miliar.

Namun,rencana pekerjaan belum dilelang sampai sekarang. Bagian Pengadaan Barang/Jasa dan Administrasi Pembangunan belum menerima dokumen lelang dari Dispendik. Padahal fasilitas pendidikan termasuk kesehatan adakah kebutuhan dasar yang paling dibutuhkan masyarakat.

Baca Juga :  Cewek Bunuh Diri di Mal Tunjungan, Psikiater: Banyak Faktor Pemicu

Kabid Pematusan Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Surabaya, Eko Juli Prasetyo mengatakan, proyek penanggulangan banjir masih dalam tahap lelang. Ia menyebut pengerjaan tahun ini tidak banyak berbeda dengan tahun lalu.

Ada pembangunan rumah pompa baru maupun perbaikan saluran sekunder, tersier di jalan arteri. “Ya saat ini masih lelang terbuka putaran keenam, mungkin Februari ini atau nggak awal Maret sudah rampung,” kata Eko.

Sejumlah paket proyek yang masuk dalam dilelang tahun di antaranya dari DSDABM yang mengerjakan paket sebanyak 373 paket dengan alokasi anggaran Rp 950 miliar, kemudian Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman serta Pertanahan ada 93 paket pengerjaan dengan alokasi anggaran Rp 259 miliar, dan beberapa dinas lain. (rmt/nur)

Most Read

Berita Terbaru