SURABAYA – Untuk mengatasi ancaman banjir di Surabaya, selain membuat saluran baru dan crossing, Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDAMB) Surabaya juga membuat rumah pompa baru. Salah satunya yang kini sedang dikerjakan adalah rumah pompa di Alun-Alun Contong.
Rumah Pompa Alun-Alun Contong tersebut bersebelahan langsung dengan Kalimas. Sehingga memudahkan untuk pembuangan air hujan yang bisa menyebabkan banjir.
Kepala Seksi Perencanaan dan Pengawasan Drainase DSDAMB Surabaya Chandra Andi Wijaya mengatakan, pembuatan rumah pompa di Alun-Alun Contong untuk menyedot genangan air yang sering terjadi di kawasan Jalan Semarang, Raden Saleh, Penghela, dan Pahlawan.
“Jadi, kami buatkan saluran di Jalan Semarang, Raden Saleh, Penghela, Pahlawan, kemudian disedot pompa di Alun-Alun Contong dan berakhir di Kalimas,” kata Chandra, Senin (31/10).
Menurut dia, selama ini aliran air di Jalan Semarang mengarah ke Dupak Bangunsari, Greges, sehingga terlalu lama pembuangannya. Karena itu, dibuat saluran baru yang terhubung sampai ke rumah pompa di Alun-Alun Contong.
Rumah pompa di Alun-Alun Contong itu terdapat dua unit pompa untuk menyedot banjir dengan kapasitas tiga meter kubik dan satu pompa untuk menyedot lumpur dengan kapasitas 0,5 meter kubik per detik. “Urutannya mulai dari hilir jadi yang hulu tertarik. Dan, semua bermuaranya di rumah pompa di Alun-Alun Contong,” ujarnya.
Kini, pengerjaan rumah pompa tersebut sudah sekitar 54 persen. Chandra memastikan pada pertengahan Desember nanti rumah pompa tersebut rampung. “Mudah-mudahan on schedule di awal Desember bisa rampung,” tuturnya.
Selain itu, menurut Chandra, pengerjaan saluran di ruas Jalan Pahlawan baru mencapai 55 persen. Selama ini di Jalan Pahlawan kerap terjadi genangan meski hanya sebentar. Rumah Pompa AlunAlun Contong bakal terkoneksi dengan Rumah Pompa Petekan.
“Rumah Pompa Petekan bisa diatur elevasinya. Kalau elevasi diatur bisa turun, kenapa tidak ditarik di Kalimas? Sehingga, kita buat jalur baru agar bisa bermanfaat,” ujar Chandra.
Pihaknya juga sudah menemukan saluran riol yang berada di lima ruas. Dengan ukuran yang paling kecil 80 sentimeter. Riol tersebut dikoneksikan dengan saluran-saluran baru. “Saluran Belanda tetap berfungsi. Tetap kita pelihara. Nanti juga akan terkoneksi dengan saluran baru,” pungkasnya. (rmt/rek)