25 C
Surabaya
Sunday, June 11, 2023

Keluarga Copet dari Darmo Permai Sasar Pengunjung Pasar dan Mal

SURABAYA – Satu keluarga bekerja sama menjadi pencopet. Ini bukan cerita di film, melainkan ada di dunia nyata. Satu keluarga tersebut adalah Rio Didik Agus, 49, Ary Yuana, 46, dan anaknya Ori Ramadhan Tiko, 26. Ketiganya warga Jalan Darmo Permai Utara X, Surabaya. Sedangkan satu temannya yakni Sri Wardhani, 39, warga Jalan Oro-Oro I Surabaya, juga berprofesi sama.

Mereka berbagi peran mencopet sasaran di pasar-pasar hingga pusat perbelanjaan di Surabaya. Aksi mereka terhenti setelah diintai dan akhirnya diringkus anggota Unit Resmob Satreskrim Polrestabes Surabaya.

Awalnya penangkapan dilakukan terhadap Sri Wardhani usai beraksi mencuri sebuah ponsel di Pasar Pagi, Tugu Pahlawan, Surabaya. Ia mencuri ponsel pengunjung bernama Ervi Ananda, warga Tambak Osowilangun Timur, Surabaya.

Baca Juga :  Janji Nikahi 12 Tahun Lagi, Guru Magang Cabuli Murid SMP

“Kami intai dan kami tangkap tersangka ini bersama satu keluarga yang ternyata komplotan copet. Mereka kami tangkap di Jalan Bibis, Surabaya,” kata Kanit Resmob Satreskrim Polrestabes Surabaya, Iptu Arief Ryzki Wicaksana. 

Keempatnya memiliki peran masing-masing. Tersangka Rio bertugas sebagai pengawas sekaligus sopir. Kemudian istrinya Ary, bertugas menghalang-halangi korban agar tersangka Sri bisa kabur.

Setelah berhasil mencopet, ponsel atau barang hasil pencurian diserahkan ke tersangka Ori. “Jika Sri tertangkap, barang bukti sudah tidak ada pada dia. Karena saat ia jalan, barang sudah berpindah ke tersangka Ori, ” jelasnya. 

Arief menambahkan, ketiga tersangka ini satu keluarga. Dari pengakuannya, mereka sudah sering melakukan aksi copet. Komplotan tersebut selalu menyasar pasar yang ramai pengunjung. Tercatat, mereka sudah dua kali mencopet di Pasar Turi dan tiga kali di Jembatan Merah Plasa (JMP). 

Baca Juga :  Jual Bensin Eceran, Nyambi Ecer SS, Dicokok di Jalan Kunti

Komplotan ini tidak pilih-pilih sasaran. Selama ada korban membawa barang berharga, mereka kuntit dan kempit. Baik itu dompet maupun ponsel.

“Sementara ini yang berhasil hanya ponsel. Katanya uangnya untuk makan sehari-hari. Kami masih meminta keterangan tersangka terkait penadah barang curiannya,” ungkapnya. (gun/jay) 

SURABAYA – Satu keluarga bekerja sama menjadi pencopet. Ini bukan cerita di film, melainkan ada di dunia nyata. Satu keluarga tersebut adalah Rio Didik Agus, 49, Ary Yuana, 46, dan anaknya Ori Ramadhan Tiko, 26. Ketiganya warga Jalan Darmo Permai Utara X, Surabaya. Sedangkan satu temannya yakni Sri Wardhani, 39, warga Jalan Oro-Oro I Surabaya, juga berprofesi sama.

Mereka berbagi peran mencopet sasaran di pasar-pasar hingga pusat perbelanjaan di Surabaya. Aksi mereka terhenti setelah diintai dan akhirnya diringkus anggota Unit Resmob Satreskrim Polrestabes Surabaya.

Awalnya penangkapan dilakukan terhadap Sri Wardhani usai beraksi mencuri sebuah ponsel di Pasar Pagi, Tugu Pahlawan, Surabaya. Ia mencuri ponsel pengunjung bernama Ervi Ananda, warga Tambak Osowilangun Timur, Surabaya.

Baca Juga :  KPU Jatim Kerahkan 119.853 Petugas Pantarlih untuk Coklit Data

“Kami intai dan kami tangkap tersangka ini bersama satu keluarga yang ternyata komplotan copet. Mereka kami tangkap di Jalan Bibis, Surabaya,” kata Kanit Resmob Satreskrim Polrestabes Surabaya, Iptu Arief Ryzki Wicaksana. 

Keempatnya memiliki peran masing-masing. Tersangka Rio bertugas sebagai pengawas sekaligus sopir. Kemudian istrinya Ary, bertugas menghalang-halangi korban agar tersangka Sri bisa kabur.

Setelah berhasil mencopet, ponsel atau barang hasil pencurian diserahkan ke tersangka Ori. “Jika Sri tertangkap, barang bukti sudah tidak ada pada dia. Karena saat ia jalan, barang sudah berpindah ke tersangka Ori, ” jelasnya. 

Arief menambahkan, ketiga tersangka ini satu keluarga. Dari pengakuannya, mereka sudah sering melakukan aksi copet. Komplotan tersebut selalu menyasar pasar yang ramai pengunjung. Tercatat, mereka sudah dua kali mencopet di Pasar Turi dan tiga kali di Jembatan Merah Plasa (JMP). 

Baca Juga :  Kasus Begal 'Colek' Pantat Terekam CCTV, Korban Tak Berani Lapor

Komplotan ini tidak pilih-pilih sasaran. Selama ada korban membawa barang berharga, mereka kuntit dan kempit. Baik itu dompet maupun ponsel.

“Sementara ini yang berhasil hanya ponsel. Katanya uangnya untuk makan sehari-hari. Kami masih meminta keterangan tersangka terkait penadah barang curiannya,” ungkapnya. (gun/jay) 

Most Read

Berita Terbaru