SURABAYA – Oknum suporter Arema FC berbuat ulah pasca timnya dikalahkan Persebaya 0-1, dalam laga pekan ke-27 Liga 1 2021/2022 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Rabu (23/2) malam.
Hasil itu menghentikan rekor Arema yang sebelumnya melewati 23 pertandingan tak terkalahkan. Lebih menyakitkan lagi, tim Singo Edan kalah dari Persebaya yang merupakan tim rival dalam laga bertajuk Derby Jatim.
Setelah pertandingan, muncul teror dari suporter terhadap ASIFA (Aji Santoso International Football Academy), sebuah akademi sepak bola milik Aji Santoso. Seperti diketahui, Aji merupakan warga asli Malang dan di kota itu pula dia memiliki akademi sepak bola.
Pada malam hari setelah laga, muncul sekelompok suporter yang meneriakkan ejekan kepada Aji di depan ASIFA. Baru pada Kamis (24/2) pagi, diketahui ada sejumlah properti seperti mobil milik ASIFA yang dicoret dengan kata-kata tak pantas.
Selain itu, mereka juga memasang spanduk yang bernada kurang baik kepada Aji. Sosok satu ini menjadi pelampiasan amarah suporter karena status Aji sebagai warga Malang yang bahkan pernah menjabat sebagai pemain dan pelatih Arema.
Aji Santoso tentu saja tidak mengetahui secara langsung, karena dia masih berada di Bali saat kejadian itu berlangsung. Tapi, pelatih berusia 52 tahun itu membenarkan bahwa insiden ini terjadi pada akademi sepak bola miliknya.
“Iya, benar. Memang semalam setelah pertandingan selesai ada suporter yang datang ke ASIFA membentangkan spanduk. Tapi, alhamdulillah, tidak ada penrusakan,” kata Aji Santoso.
“Saya barusan mendapatkan informasi dari sopir, mobil juga tidak rusak. Itu dicoret dengan spidol, bukan paku. Saya bisa menerima mungkin ada suporter seperti itu, tapi jangan sampai ada perusakan,” imbuh Aji.
Apa yang menimpa ASIFA ini sedang menjadi bahan perbincangan hangat di jagat media sosial. Banyak para penikmat sepak bola nasional yang menayangkan ulah para suporter itu karena bisa mengganggu pemain muda yang berada di akademi.
Kondisi ini juga mengkhawatirkan mengingat keluarga besar Aji Santoso berada di Malang. Manajemen Persebaya langsung berkomunikasi dengan pihak kepolisian untuk memberikan pengamanan.
Aji Santoso menyayangkan aksi yang dilakukan oleh sekelompok oknum suporter itu. Bagaimanapun juga, pertandingan yang melibatkan Persebaya kontra Arema dalam balutan Derbi Jatim tidak berkaitan dengan ASIFA.
“Ini tidak ada hubungannya (ASIFA dengan Derby Jatim). Rivalitas itu hanya 90 menit, setelah itu kembali jadi saudara. Saya berharap situasinya bisa normal kembali seperti sedia kala,” tutur mantan kapten Timnas Indonesia itu.
Aji Santoso sebenarnya sudah tidak asing dengan teror seperti ini. Sebagai pemain, dia pernah mengalaminya saat memutuskan hijrah dari Arema ke Persebaya pada 1995 atau sudah 27 tahun yang lalu. (pps/bol/rak)