26 C
Surabaya
Wednesday, March 29, 2023

Berhasil Babat Korupsi BUMN, Siap-siap Mafia Bola Dibidik Erick Thohir

JAKARTA – Menteri BUMN Erick Thohir menjadi sosok yang dibutuhkan untuk mentransformasi dunia sepak bola Indonesia. Transformasi dunia sepak bola termasuk memberantas mafia sepak bola yang kerap menghambat kemajuan.

Terbukti Erick Thohir sebagai pemimpin bersih di Kementerian BUMN dengan memberantas para mafia yang berada di lembaga tersebut. Oleh karenanya nama Eks Presiden Inter Milan ini terus mendapatkan dukungan untuk menjadi Ketua PSSI selanjutnya melalui Kongres Luar Biasa (KLB) di bulan Februari mendatang.

Dukungan disuarakan oleh Ketua Asosiasi Provinsi (Asprov) Bangka Belitung, Mintradjaya, menyatakan akan mendukung Erick Thohir menjadi ketua umum PSSI periode 2023-2027. Kapasitas Erick di dunia olahraga dinilai cocok untuk menakhodai PSSI.

“Kapasitas dia (Erick, red) yang pernah memiliki klub Inter Milan dan mengerti sepak bola menjadi salah satu alasan dia layak memimpin PSSI. Dia juga memiliki hubungan yang erat dengan Presiden FIFA Gianni Infantino dan sponsor-sponsor, yang bisa membantu perkembangan sepak bola nasional,” ujar Mintradjaya.

Baca Juga :  20 Atlet Panjat Tebing Jatim Ikut Sirkuit Nasional, Tidak Dibebani Target

Kini terdapat nama lainnya yang sudah dipastikan akan ikut memperebutkan takhta tertinggi di PSSI yakni La Nyalla Mattaliti. Namun menimbang catatan buruk yang dimiliki oleh Ketua DPD RI tersebut dalam menakhodai PSSI Lembaga independen Founder Football Institute menilai bursa calon ketua umum PSSI sudah mengerucut kepada sosok Erick Thohir.

“Meskipun nantinya akan ada calon lain, sepertinya hanya akan menjadi penggembira,” terang Founder Football Institute, Budi Setiawan.

Seperti diketahui La Nyalla Mataliti merupakan Ketua PSSI periode 2015-2016 yang menjadi masa kelam dunia sepak bola Indonesia lantaran terjadi dualisme PSSI dan KPSI (Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia) sebagai induk sepak bola Indonesia.

Saat itu liga sepakbola Indonesia pun menjadi dua yakni IPL (Indonesia Premier League) dan ISL (Indonesia Super League). FIFA kemudian menjatuhkan sanksi atas kepemimpinan La Nyalla Mattaliti sehingga merugikan dunia sepak bola Indonesia. Ia juga kemudian mendekam di penjara lantaran terbukti korupsi dana hibah Kadin.

Baca Juga :  Raih Banyak Dukungan, Erick Thohir Sosok yang Dekat dengan Jokowi

Sementara Erick Thohir merupakan pengalaman dalam dunia sepak bola. Baik dalam maupun luar negeri. Ia merupakan mantan pemilik klub sepak bola kelas dunia yakni Inter Milan FC dan D.C United.

Kini menteri terbaik dan andalan Presiden Jokowi ini masih memegang dua saham besar kepemilikan klub di dalam dan luar negeri. Ialah Oxford United yang telah diakuisisi Ercik Thohir dengan 51 persen total kepemilikan saham. Sedangkan di dalam negeri, Erick Thohir memiliki sebagian saham Persis Solo, Maret 2021 lalu.

Erick Thohir bergabung bersama Kaesang Pangarep dan Kevin Nugroho ketika memupuk Persis Solo di kasta kedua Indonesia. Dalam satu tahun, Laskar Sambernyawa mampu tembus Liga 1 dan menjadi juara Liga 2 2021.

Terakhir, Erick Thohir juga aktor utama dalam upaya penyelamatan sepak bola Indonesia dari berbagai sanksi FIFA. Baik pada waktu terjadi pembukaan Liga Indonesia karena kepemimpinan La Nyalla Mattaliti dan tragedi Kanjuruhan yang belum lama ini terjadi. (*/jay)

JAKARTA – Menteri BUMN Erick Thohir menjadi sosok yang dibutuhkan untuk mentransformasi dunia sepak bola Indonesia. Transformasi dunia sepak bola termasuk memberantas mafia sepak bola yang kerap menghambat kemajuan.

Terbukti Erick Thohir sebagai pemimpin bersih di Kementerian BUMN dengan memberantas para mafia yang berada di lembaga tersebut. Oleh karenanya nama Eks Presiden Inter Milan ini terus mendapatkan dukungan untuk menjadi Ketua PSSI selanjutnya melalui Kongres Luar Biasa (KLB) di bulan Februari mendatang.

Dukungan disuarakan oleh Ketua Asosiasi Provinsi (Asprov) Bangka Belitung, Mintradjaya, menyatakan akan mendukung Erick Thohir menjadi ketua umum PSSI periode 2023-2027. Kapasitas Erick di dunia olahraga dinilai cocok untuk menakhodai PSSI.

“Kapasitas dia (Erick, red) yang pernah memiliki klub Inter Milan dan mengerti sepak bola menjadi salah satu alasan dia layak memimpin PSSI. Dia juga memiliki hubungan yang erat dengan Presiden FIFA Gianni Infantino dan sponsor-sponsor, yang bisa membantu perkembangan sepak bola nasional,” ujar Mintradjaya.

Baca Juga :  Erick Thohir dan Tretan Muslim Diskusi Konsep Kembangkan Wisata Madura

Kini terdapat nama lainnya yang sudah dipastikan akan ikut memperebutkan takhta tertinggi di PSSI yakni La Nyalla Mattaliti. Namun menimbang catatan buruk yang dimiliki oleh Ketua DPD RI tersebut dalam menakhodai PSSI Lembaga independen Founder Football Institute menilai bursa calon ketua umum PSSI sudah mengerucut kepada sosok Erick Thohir.

“Meskipun nantinya akan ada calon lain, sepertinya hanya akan menjadi penggembira,” terang Founder Football Institute, Budi Setiawan.

Seperti diketahui La Nyalla Mataliti merupakan Ketua PSSI periode 2015-2016 yang menjadi masa kelam dunia sepak bola Indonesia lantaran terjadi dualisme PSSI dan KPSI (Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia) sebagai induk sepak bola Indonesia.

Saat itu liga sepakbola Indonesia pun menjadi dua yakni IPL (Indonesia Premier League) dan ISL (Indonesia Super League). FIFA kemudian menjatuhkan sanksi atas kepemimpinan La Nyalla Mattaliti sehingga merugikan dunia sepak bola Indonesia. Ia juga kemudian mendekam di penjara lantaran terbukti korupsi dana hibah Kadin.

Baca Juga :  Amanah Jalani Tugas, Erick Thohir Disebut Pemimpin Masa Depan Indonesia

Sementara Erick Thohir merupakan pengalaman dalam dunia sepak bola. Baik dalam maupun luar negeri. Ia merupakan mantan pemilik klub sepak bola kelas dunia yakni Inter Milan FC dan D.C United.

Kini menteri terbaik dan andalan Presiden Jokowi ini masih memegang dua saham besar kepemilikan klub di dalam dan luar negeri. Ialah Oxford United yang telah diakuisisi Ercik Thohir dengan 51 persen total kepemilikan saham. Sedangkan di dalam negeri, Erick Thohir memiliki sebagian saham Persis Solo, Maret 2021 lalu.

Erick Thohir bergabung bersama Kaesang Pangarep dan Kevin Nugroho ketika memupuk Persis Solo di kasta kedua Indonesia. Dalam satu tahun, Laskar Sambernyawa mampu tembus Liga 1 dan menjadi juara Liga 2 2021.

Terakhir, Erick Thohir juga aktor utama dalam upaya penyelamatan sepak bola Indonesia dari berbagai sanksi FIFA. Baik pada waktu terjadi pembukaan Liga Indonesia karena kepemimpinan La Nyalla Mattaliti dan tragedi Kanjuruhan yang belum lama ini terjadi. (*/jay)

Most Read

Berita Terbaru