30 C
Surabaya
Sunday, May 28, 2023

Repsol Honda Respon Keras Pernyataan Bos Michelin soal MotoGP Mandalika

LONDON – Bos Honda, Alberto Puig, merespons keras jawaban bos Michelin, Piero Taramasso, mengenai kritik di MotoGP Mandalika. Repsol Honda gagal tampil impresif dalam balapan di MotoGP Mandalika, bahkan Marc Marquez mengalami kecelakaan.

Demi menghadapi suhu panas trek yang melebihi Sepang dan Buriram, Michelin menggunakan konstruksi ban serupa 2018. Harapannya para pembalap tak mengalami kesulitan, tetapi kenyataan justru berbicara lain.

Pasalnya ban yang digunakan sama sekali berbeda, dari ban yang dipakai saat tes pra musim di Sirkuit Mandalika. Hal tersebut membuat para pembalap dan tim pusing, untuk mencari settingan yang tepat, apalagi mereka tidak memiliki data.

Taramasso kemudian menyatakan tidak ada masalah dengan ban dan menyebut Honda yang tidak tahu bagaimana cara bekerja, Honda dinilainya tidak adaptif dengan ban Michelin. Puig pun menyebut Taramasso tak pantas mengeluarkan pernyataan tersebut.

Baca Juga :  4 Wakil Indonesia Lolos ke Final Malaysia Masters, Fajar/Rian Lawan The Daddies

“Dari pengalaman saya di balapan, Anda harus mendengar pembalap terlebih dahulu bukan Apple, IBM, atau Dell yang merupakan komputer,” kata Puig.

Mantan pembalap kelas 500cc di tahun 1994 hingga 1997 itu menyayangkan Michelin yang menyediakan ban dengan kebutuhan berbeda dalam balapan di Sirkuit Mandalika.

Puig menekankan Michelin yang bekerja berdasarkan data terlalu mengandalkan teori alih-alih praktik di atas lintasan.

“Ban yang Michelin bawa ke MotoGP Indonesia digunakan di Thailand dan Austria beberapa tahun lalu [2017 dan 2018], di trek yang memiliki jalur lurus yang panjang.

Mandalika adalah sirkuit berbeda, itu adalah trek yang tidak punya banyak jalur lurus panjang dan motor selalu miring di beberapa tikungan. Trek seperti ini membutuhkan cengkeraman tepi yang baik, Anda jelas tidak membutuhkan ban sekeras batu di trek jenis ini,” koar Puig dikutip dari Autosport.

Baca Juga :  Lukaku Cetak Hattrick, Ibra Jadi Pemain Tertua, Belgia Atasi Swedia 3-0

Kendati demikian, Puig tidak sepenuhnya menyalahkan Michelin atas kecelakaan yang menimpa Marquez. Puig menekankan dalam kecelakaan ada banyak elemen yang berkontribusi dan ban adalah salah satu faktor.

“Tentu tidak. Saya tidak pernah berkata demikian [ban adalah faktor utama kecelakaan Marquez], saya bilang kita harus memahami situasi dan berbicara kepada Michelin meminta kejelasan dan memahami rencana mereka jika situasi seperti ini terjadi lagi. Tetapi Tuan Taramasso bereaksi berlebihan atas kata-kata saya,” pungkasnya. (mot/rak)

LONDON – Bos Honda, Alberto Puig, merespons keras jawaban bos Michelin, Piero Taramasso, mengenai kritik di MotoGP Mandalika. Repsol Honda gagal tampil impresif dalam balapan di MotoGP Mandalika, bahkan Marc Marquez mengalami kecelakaan.

Demi menghadapi suhu panas trek yang melebihi Sepang dan Buriram, Michelin menggunakan konstruksi ban serupa 2018. Harapannya para pembalap tak mengalami kesulitan, tetapi kenyataan justru berbicara lain.

Pasalnya ban yang digunakan sama sekali berbeda, dari ban yang dipakai saat tes pra musim di Sirkuit Mandalika. Hal tersebut membuat para pembalap dan tim pusing, untuk mencari settingan yang tepat, apalagi mereka tidak memiliki data.

Taramasso kemudian menyatakan tidak ada masalah dengan ban dan menyebut Honda yang tidak tahu bagaimana cara bekerja, Honda dinilainya tidak adaptif dengan ban Michelin. Puig pun menyebut Taramasso tak pantas mengeluarkan pernyataan tersebut.

Baca Juga :  Main Imbang 1-1 Lawan Spanyol, Jerman Buka Peluang ke Fase Knockout

“Dari pengalaman saya di balapan, Anda harus mendengar pembalap terlebih dahulu bukan Apple, IBM, atau Dell yang merupakan komputer,” kata Puig.

Mantan pembalap kelas 500cc di tahun 1994 hingga 1997 itu menyayangkan Michelin yang menyediakan ban dengan kebutuhan berbeda dalam balapan di Sirkuit Mandalika.

Puig menekankan Michelin yang bekerja berdasarkan data terlalu mengandalkan teori alih-alih praktik di atas lintasan.

“Ban yang Michelin bawa ke MotoGP Indonesia digunakan di Thailand dan Austria beberapa tahun lalu [2017 dan 2018], di trek yang memiliki jalur lurus yang panjang.

Mandalika adalah sirkuit berbeda, itu adalah trek yang tidak punya banyak jalur lurus panjang dan motor selalu miring di beberapa tikungan. Trek seperti ini membutuhkan cengkeraman tepi yang baik, Anda jelas tidak membutuhkan ban sekeras batu di trek jenis ini,” koar Puig dikutip dari Autosport.

Baca Juga :  4 Wakil Indonesia Lolos ke Final Malaysia Masters, Fajar/Rian Lawan The Daddies

Kendati demikian, Puig tidak sepenuhnya menyalahkan Michelin atas kecelakaan yang menimpa Marquez. Puig menekankan dalam kecelakaan ada banyak elemen yang berkontribusi dan ban adalah salah satu faktor.

“Tentu tidak. Saya tidak pernah berkata demikian [ban adalah faktor utama kecelakaan Marquez], saya bilang kita harus memahami situasi dan berbicara kepada Michelin meminta kejelasan dan memahami rencana mereka jika situasi seperti ini terjadi lagi. Tetapi Tuan Taramasso bereaksi berlebihan atas kata-kata saya,” pungkasnya. (mot/rak)

Most Read

Berita Terbaru