SAINT PETERSBURG – Jelang laga penentuan menghadapi Nigeria, kabar kurang mengenakkan datang dari Tim Tango Argentina. Diberitakan The Sun, pelatih Jorge Sampaoli sudah tidak memiliki power di ruang ganti.
Nantinya saat Argentina menghadapi Nigeria di laga pamungkas Grup D Piala Dunia 2018, bukan Sampaoli yang akan menentukan taktik, melainkan dua pemain senior mereka, yakni Lionel Messi dan Javier Mascherano. Bahkan, sudah beredar siapa-siapa saja pemain yang akan turun di laga kontra Super Eagles –julukan Nigeria.
Argentina akan melakukan perubahan formasi ketimbang saat mereka ditaklukkan Kroasia 0-3. Saat ditumbangkan Kroasia, mereka turun dengan pola 3-4-3. Sementara itu di laga kontra Nigeria, Argentina akan memainkan formasi 4-3-3.
Posisi penjaga gawang yang sebelumnya ditempati Willy Caballero, akan diisi kiper River Plate, Franco Armani. Kemudian, empat kuartet pertahanan akan diisi Eduardo Salvio, Nicolas Otamendi, Gabriel Mercado dan Nicolas Tagliafico. Selanjutnya, Ever Banega, Javier Mascherano dan Enzo Perez akan mengisi lini sentral. Sementara itu, pemain yang mengisi tiga posisi di depan dipercayakan kepada Lionel Messi, Angel Di Maria dan Gonzalo Higuain/Sergio Aguero.
Terlepas dari kisruh tersebut, kemenangan atas Nigeria menjadi wajib bagi Argentina. Sebab itu merupakan satu-satunya cara bagi Argentina untuk lolos dari fase grup dan ambil bagian di babak 16 besar Piala Dunia 2018. Karena itu, Messi menegaskan bakal tampil habis-habisan melawan Nigeria. Sebab, peluang Argentina masih terbuka.
Messi menyatakan tidak akan pensiun jika belum memenangkan trofi Piala Dunia. “Itu sangat berarti. Karena bagi Argentina, Piala Dunia adalah istimewa – dan bagi saya juga,” katanya seperti dilansir Mirror, Minggu (24/6).
“Saya selalu bermimpi melihat saya mengangkat Piala Dunia. Dan kemudian melihat emosi yang menyertainya.” “Rambut saya berdiri hanya memikirkan momen itu. Itu akan membuat jutaan orang Argentina di dunia bahagia. Jadi kita tidak bisa menyerah pada mimpi itu,” tegas Messi menambahkan. “Saya telah memenangkan semua turnamen paling penting, tapi saya ambisius sampai akhir. Saya tak ingin pensiun dari sepak bola aktif tanpa menjadi juara dunia dengan negara saya.”
Messi sebenarnya nyaris membawa Argentina menjuarai Piala Dunia pada 2014 lalu di Brasil. Sayang pada laga final, Argentina kalah 0-1 dari Jerman lewat babak perpanjangan waktu. Jika kembali gagal pada Piala Dunia 2018, Messi masih memiliki kesempatan pada turnamen berikutnya di Qatar empat tahun mendatang. Namun, saat itu usianya sudah 34 tahun.(mir/rak)
Tango Berjuang Lolos Lubang Jarum Tanpa Pelatih

SAINT PETERSBURG – Jelang laga penentuan menghadapi Nigeria, kabar kurang mengenakkan datang dari Tim Tango Argentina. Diberitakan The Sun, pelatih Jorge Sampaoli sudah tidak memiliki power di ruang ganti.
Nantinya saat Argentina menghadapi Nigeria di laga pamungkas Grup D Piala Dunia 2018, bukan Sampaoli yang akan menentukan taktik, melainkan dua pemain senior mereka, yakni Lionel Messi dan Javier Mascherano. Bahkan, sudah beredar siapa-siapa saja pemain yang akan turun di laga kontra Super Eagles –julukan Nigeria.
Argentina akan melakukan perubahan formasi ketimbang saat mereka ditaklukkan Kroasia 0-3. Saat ditumbangkan Kroasia, mereka turun dengan pola 3-4-3. Sementara itu di laga kontra Nigeria, Argentina akan memainkan formasi 4-3-3.
Posisi penjaga gawang yang sebelumnya ditempati Willy Caballero, akan diisi kiper River Plate, Franco Armani. Kemudian, empat kuartet pertahanan akan diisi Eduardo Salvio, Nicolas Otamendi, Gabriel Mercado dan Nicolas Tagliafico. Selanjutnya, Ever Banega, Javier Mascherano dan Enzo Perez akan mengisi lini sentral. Sementara itu, pemain yang mengisi tiga posisi di depan dipercayakan kepada Lionel Messi, Angel Di Maria dan Gonzalo Higuain/Sergio Aguero.
Terlepas dari kisruh tersebut, kemenangan atas Nigeria menjadi wajib bagi Argentina. Sebab itu merupakan satu-satunya cara bagi Argentina untuk lolos dari fase grup dan ambil bagian di babak 16 besar Piala Dunia 2018. Karena itu, Messi menegaskan bakal tampil habis-habisan melawan Nigeria. Sebab, peluang Argentina masih terbuka.
Messi menyatakan tidak akan pensiun jika belum memenangkan trofi Piala Dunia. “Itu sangat berarti. Karena bagi Argentina, Piala Dunia adalah istimewa – dan bagi saya juga,” katanya seperti dilansir Mirror, Minggu (24/6).
“Saya selalu bermimpi melihat saya mengangkat Piala Dunia. Dan kemudian melihat emosi yang menyertainya.” “Rambut saya berdiri hanya memikirkan momen itu. Itu akan membuat jutaan orang Argentina di dunia bahagia. Jadi kita tidak bisa menyerah pada mimpi itu,” tegas Messi menambahkan. “Saya telah memenangkan semua turnamen paling penting, tapi saya ambisius sampai akhir. Saya tak ingin pensiun dari sepak bola aktif tanpa menjadi juara dunia dengan negara saya.”
Messi sebenarnya nyaris membawa Argentina menjuarai Piala Dunia pada 2014 lalu di Brasil. Sayang pada laga final, Argentina kalah 0-1 dari Jerman lewat babak perpanjangan waktu. Jika kembali gagal pada Piala Dunia 2018, Messi masih memiliki kesempatan pada turnamen berikutnya di Qatar empat tahun mendatang. Namun, saat itu usianya sudah 34 tahun.(mir/rak)