SURABAYA-Tanaman kaktus selama pandemi ini jadi primadona dan banyak diburu oleh masyarakat. Bentuknya yang unik membuat tanaman asal Afrika ini menarik ketika dijadikan hiasan di dalam dan luar ruangan.
Salah satu yang banyak diburu adalah kaktus grafting (sambung tunas). Kaktus grafting yang sedang moncer salah satunya adalah jenis Gymnocalycium. Yang menarik dari kaktus ini adalah bentuk dan warnanya.
“Kaktus ini namanya grafting. Jadi kita stek sambung, antara batang tanaman buah naga dan kaktus di atasnya,” ujar Owner Laplante, Tessa Octavia.
Proses grafting kaktus ini cukup mudah. Cara yang pertama adalah menyiapkan batang buah naga terlebih dahulu. Kemudian diiris tipis pada bagian atas batang buah naga dan di atasnya ditempeli kaktus. “Jadi tinggal ditempel saja, kemudian dibiarkan selama dua minggu. Nanti lama kelamaan akan menyatu,” kata Tessa.
Cara perawatannya mudah, tanaman jenis ini tidak perlu perhatian ektra. Cukup seminggu hingga dua minggu sekali disiram sesuai dengan peletakan tanaman tersebut.
“Kalau di luar ruangan cukup dua minggu sekali, sedangkan di dalam ruangan seminggu sekali. Nyiramnya di media tanamnya saja jangan langsung di kaktusnya. Selain itu kalau di luar ruangan jangan sampai terpapar sinar langsung harus ada penutup transparan di atasnya. Kalau di dalam sesekali dikeluarkan untuk dipanaskan,” jelasnya.
Dengan Rp 15 ribu, satu buah kaktus dapat dibawa pulang. Harganya paling mahal bisa mencapai ratusan ribu, tergantung jenis dan ukuran kaktus tersebut. “Tergantung jenis dan ukurannya. Semakin bagus warnanya akan semakin mahal juga,” tuturnya.
Tanaman ini juga tidak membutuhkan tempat yang terlalu luas. Selain ukurannya kecil, pertumbuhan tanaman ini juga dibilang lamban. “Ini (kaktus, Red) cuma bisa melebar saja, beda dengan kaktus lainnya yang menjalar ke atas,” tandasnya. (gin/nur)