GRESIK - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik mengambil langkah cepat dalam penanganan banyaknya tenaga medis (nakes) di fasilitas Instalasi Gawad Darurat (IGD) RSUD Ibnu Sina yang terpapar Covid-19.
Wakil Komandan Satuan Gugus Tugas (Satgas) Percercepatan Penanganan Covid 19 Gresik, Moch Qosim mengatakan, Pemkab Gresik sudah memikirkan berbagai langkah supaya kondisi tidak memburuk. Salah satunya dengan mengalihtugaskan tenaga kesehatan yang ada di puskesmas ke RSUD Ibnu Sina.
"RSUD Ibnu Sina merupakan rumah sakit rujukan utama di Gresik harus tetap memberikan pelayanan prima dalam kondisi apapun," tegas Qosim. Pemkab berusaha mencari tenaga tambahan dari puskesmas di Gresik. "Semakin banyak masyarakat yang terpapar, makin banyak ditangani. Bukan malah lepas tangan atau menutup layanan," tegasnya.
Pihaknya mendorong agar tenaga kesehatan di Gresik memberikan pelayanan yang cepat dan profesional. Saat ini pemerintah dan seluruh stakeholder berupaya mempercepat pemenuhan hak-hak tenaga kesehatan.
"Kami tetap mengimbau masyarakat patuh protokol kesehatan. Salah satunya dengan memakai masker, mencuci tangan dan rajin berolahraga," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Gresik, drg Syaifuddin Ghozali meminta manajamen RSUD Ibnu Sina terus berkoordinasi dengan dinkes perihal jumlah nakes yang terpapar. "Petugas puskesmas akan ditempatkan di rumah sakit rehabilitasi dan isolasi Gelora Joko Samudro," kata Ghozali.
Seperti sebelumnya diberitakan, 27 tenaga kesehatan di fasilitas Instalasi Gawad Darurat (IGD) RSUD Ibnu Sina Gresik terpapar Covid 19.
Dari jumlah itu, 14 perawat berstatus PDP dan sisanya telah terkonfirmasi positif. Jumlah itu belum termasuk nakes dari berbagai rumah sakit di Kabupaten Gresik.
Rumah sakit Ibnu Sina sudah mengajukan pembatasan layanan penerimaan pasien guna melakukan sterilisasi ruangan untuk sementara waktu. Namun hingga saat ini usulan tersebut belum diputuskan. (fir/han)
