“Suami sudah lebih 100 hari meninggal, ini pukulan berat dalam hidup. Tetapi saya harus berjuang untuk anak,” kata Luluk.
Untuk itu, Luluk berusaha semaksimal mungkin mendidik anaknya. Dalam hal pelajaran, wanita asal Randuagung itu mengajari sendiri anaknya untuk belajar. Namun di hal yang lain, ia harus menjadi ibu sekaligus ayah bagi sang anak.
Kadang berbagai kegiatan ia sempatkan langsung mengantarkan sendiri. “Saya diberi amanat oleh almarhum untuk mendidikan anak menjadi anak salehah. Insya Allah dengan sekuat tenaga akan fokus untuknya,” jelasnya. Meski begitu, Luluk tak pernah meninggalkan atau menjauh dari teman maupun komunitasnya. Setiap waktu kosong, Luluk menyempatkan diri untuk berkumpul dengan sahabat-sahabatnya. “Kadang rujakan, atau arisan saya tetap berusaha berkumpul sekalian untuk mempererat persaudaraan,” jelasnya. (han/jee)
autospace:none'>“Bagi kami ini harus benar-benar dipertahankan agar tahun depan juara lagi. Mempertahankan juara itu sangat sulit dan kita tetap harus rendah hati,” tambah Yahya Mansur, Ketua Hoki Gresik. (jar/jee)
(sb/han/ris/JPR)