25 C
Surabaya
Sunday, June 11, 2023

Demokrat dan Khofifah Semakin Intens, Pilih Wakil dari Mataraman

SURABAYA-Siapa dan dari mana pasangan bakal calon gubernur (bacagub) Jatim Khofifah Indar Parawansa semakin kuat mengarah pada sosok dari wilayah Mataraman. Bahkan menurut beberapa pihak, nama Bupati Trenggalek Emil Dardak disebut sangat berpeluang digandengkan untuk melawan Bupati Bayuwangi Abdullah Azwar Anas yang telah dipasangan dengan Saifullah Yusuf oleh PDI Perjuangan dan PKB.

Ketua DPD Partai Demokrat Jatim Soekarwo yang disebut sudah 80 persen bakal mengusung Khofifah mengatakan, hasil dari pertemuan dengan ketua umum partai Susilo Bambang Yudhoyono disebutkan sudah ketemu garis bahwa wakil menteri sosial tersebut berasal dari Mataraman. “Sebetulnya titik di Mataraman sudah (ada), tinggal mengerucut. Wakil itu pada posisi Mataraman sudah oke,” ujar Pakde Karwo, sapaan akrab Soekarwo, Sabtu (28/10).

Siapa lantas nama yang disebutnya telah mengerucut, pria yang juga menjabat sebagai gubernur Jatim ini menyampaikan bahwa belum diputuskan namanya. Masih ada beberapa nama alternative, yang kemudian bakal diputuskan satu. “Saya tidak tahu persis tim Sembilan mengusulkan berapa,” jelasnya. Hanya saja dia menegaskan bahwa sudah pasti wakil dari ketua umum PP Muslimat NU itu berasal dari Mataraman.

Baca Juga :  Milena: Pilih Gubernur atau Menteri?

Diakui oleh Pakde Karwo, saat ini Khofifah terus intens melakukan komunikasi dengan ketua umum partai berlambang bintang mercy tersebut. Tak hanya itu, bahkan hamper setiap hari dia bertemu terus dengan Badan Pembinaan Organisasi, Kaderisasi dan Keanggotaan (BPOKK) DPP Partai Demokrat Pramono Edie Wibowo.

Sementara itu, soal ajakan komunikasi dengan Sekertaris DPP Partai gerindra Anwar Sadad, pria yang dikenal dengan kumis tebalnya ini menyebutkan bahwa pertemuan itu hanya membahas soal makanan khas dari Gresik.

“Semua (partai) berkomunikasi. Saya kira itu pada posisi seperti ini kan bagus. Begini lebih dinamika. Ada edukasi politiknya kan baik. sekarang sudah diputuskan selesai, tinggal proses penentuan pilihan. apakah mileneal ataukah cultural,” bebernya.

Baca Juga :  Tiga Sosok Cerdas dan Visioner Jadi Kandidat Kuat di Pilpres 2024

Terpisah Pakar Komunikasi Politik Universitas Airlangga, Suko Widodo mengatakan, sekarang tidak ada lagi yang namanya batas kultural maupun batas wilayah. Era dulu berbeda dengan era sekarang tidak ada lagi pembatasan wilayah. “Yang penting sekarang adalah bagaimana calon mampu memanfaatkan media sosial era millenial,” kata Suko.

Justru menurutnya, pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi era millenial seperti sekarang seharusnya mampu menjadi salah satu pendorong bagi calon untuk memenangkan konstestasi Pilkada Jatim 2018. “Sekarang tidak ada lagi yang namanya wilayah mataraman kulturnya seperti ini, terus wilayah tapal kuda gini, soal Pilgub semuanya ada di media komunikasi informasi, selesai,” tandasnya.

SURABAYA-Siapa dan dari mana pasangan bakal calon gubernur (bacagub) Jatim Khofifah Indar Parawansa semakin kuat mengarah pada sosok dari wilayah Mataraman. Bahkan menurut beberapa pihak, nama Bupati Trenggalek Emil Dardak disebut sangat berpeluang digandengkan untuk melawan Bupati Bayuwangi Abdullah Azwar Anas yang telah dipasangan dengan Saifullah Yusuf oleh PDI Perjuangan dan PKB.

Ketua DPD Partai Demokrat Jatim Soekarwo yang disebut sudah 80 persen bakal mengusung Khofifah mengatakan, hasil dari pertemuan dengan ketua umum partai Susilo Bambang Yudhoyono disebutkan sudah ketemu garis bahwa wakil menteri sosial tersebut berasal dari Mataraman. “Sebetulnya titik di Mataraman sudah (ada), tinggal mengerucut. Wakil itu pada posisi Mataraman sudah oke,” ujar Pakde Karwo, sapaan akrab Soekarwo, Sabtu (28/10).

Siapa lantas nama yang disebutnya telah mengerucut, pria yang juga menjabat sebagai gubernur Jatim ini menyampaikan bahwa belum diputuskan namanya. Masih ada beberapa nama alternative, yang kemudian bakal diputuskan satu. “Saya tidak tahu persis tim Sembilan mengusulkan berapa,” jelasnya. Hanya saja dia menegaskan bahwa sudah pasti wakil dari ketua umum PP Muslimat NU itu berasal dari Mataraman.

Baca Juga :  Residivis Curanmor Ditembak Mati, Polisi Amankan Motor Curian dan Sabu

Diakui oleh Pakde Karwo, saat ini Khofifah terus intens melakukan komunikasi dengan ketua umum partai berlambang bintang mercy tersebut. Tak hanya itu, bahkan hamper setiap hari dia bertemu terus dengan Badan Pembinaan Organisasi, Kaderisasi dan Keanggotaan (BPOKK) DPP Partai Demokrat Pramono Edie Wibowo.

Sementara itu, soal ajakan komunikasi dengan Sekertaris DPP Partai gerindra Anwar Sadad, pria yang dikenal dengan kumis tebalnya ini menyebutkan bahwa pertemuan itu hanya membahas soal makanan khas dari Gresik.

“Semua (partai) berkomunikasi. Saya kira itu pada posisi seperti ini kan bagus. Begini lebih dinamika. Ada edukasi politiknya kan baik. sekarang sudah diputuskan selesai, tinggal proses penentuan pilihan. apakah mileneal ataukah cultural,” bebernya.

Baca Juga :  Golkar Siapkan Sekolah Saksi untuk Khofifah-Emil

Terpisah Pakar Komunikasi Politik Universitas Airlangga, Suko Widodo mengatakan, sekarang tidak ada lagi yang namanya batas kultural maupun batas wilayah. Era dulu berbeda dengan era sekarang tidak ada lagi pembatasan wilayah. “Yang penting sekarang adalah bagaimana calon mampu memanfaatkan media sosial era millenial,” kata Suko.

Justru menurutnya, pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi era millenial seperti sekarang seharusnya mampu menjadi salah satu pendorong bagi calon untuk memenangkan konstestasi Pilkada Jatim 2018. “Sekarang tidak ada lagi yang namanya wilayah mataraman kulturnya seperti ini, terus wilayah tapal kuda gini, soal Pilgub semuanya ada di media komunikasi informasi, selesai,” tandasnya.

Most Read

Berita Terbaru