SURABAYA – Partai Gerindra, PKS dan PAN semakin dekat membuka poros baru di luar koalisi yang telah ada. Namun, siapa nama calon yang bakal diusung untuk melawan dua poros yang sudah ada, yakni Saifullah Yusuf dan Khofifah Indar Parawansa, partai berlambang burung garuda ini masih menimbang. Yang pasti, Gerindra ingin mengusung kader muda.
Sekertaris DPD Partai Gerindra Jatim Anwar Sadad mengatakan bahwa hingga sekarang pihaknya masih menimbang-nimbang siapa calon yang pas untuk diusung pada poros baru tersebut. Namun, pihaknya menargetkan nama calon akan keluar setidaknya pada November nanti.
“Kami sudah ajukan nama ke ketua umum (Prabowo Subianto). Termasuk juga nama Gus Ipul (Saifullah Yusuf) dan Khofifah. Selain nama mantan pangarmatim Laksamana Moekhlas Sidik dan beberapa tokoh muda,” ungkap Sadad, Jumat (27/10).
Dia mengakui, pihaknya mencari figur yang pas dan bisa mewakili generasi milenial. Sebab sesuai dinamika yang berkembang akhir ini, ada dua nama yang muncul jika berbicara tentang pemimpin muda dari Jawa Timur, yaitu Abdullah Azwar Anas (bupati Banyuwangi) dan Emil Dardak (bupati Trenggalek).
Hanya saja, nama yang pertama sudah memastikan diri maju bergandengan dengan Gus Ipul. Tinggal Emil yang saat ini masih belum ada yang melamar. Bahkan, tidak menutup kemungkinan partai pimpinan Prabowo ini akan mengusung putra mahkota Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono yang tidak lain putera Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Meski jauh-jauh hari, SBY menyatakan putera sulungnya itu tak akan maju ke pilgub Jatim setelah kalah di pilkada DKI.
“Bukan tidak mungkin Gerindra akan menawarkan generasi muda di pilgub Jatim. Kalau Demokrat mau, bisa saja AHY (Agus Harimurti Yudhoyono, Red). Memang ada porosnya di satu sisi ada Gus Ipul dan satu lagi ada Khofifah. Memang sangat berat mengejar mereka (Gus Ipul dan Khofifah, Red). Harus benar-benar ada tokoh yang kemunculannya menimbulkan histeria dan terbelalak. Itu bisa tokoh muda,” bebernya.
Ditanya soal Emil yang diklaim PDI Perjuangan sebagai kadernya, Sadad tak menutup kemungkinan kalau suami artis Arumi Bachsin itu tetap bisa diusung partainya. “Pak Prabowo dan Gerindra bukan ingin membawa dendam permusuhan ketika Pilpres. Saya kira kalau figur itu diinginkan rakyat, why not? Makanya kita tak pernah ragu mengusung Anies Baswedan yang dahulu juru kampanye Joko Widodo,” jawabnya.
Sementara itu, Emil Dardak saat ditemui di gedung negara Grahadi kembali menegaskan, sampai sekarang belum ada komunikasi yang berkomitmen ke arah pembicaraan soal pilgub. Hanya pertemuan untuk komunikasi politik dengan partai pengusung.
Soal pertemuan dengan Partai Gerindra, dirinya menegaskan bahwa itu komunikasi politik biasa. Sebab dirinya juga diusung oleh Gerindra di Trenggalek. “Saya diusung oleh PDI Perjuangan, Partai Demokrat, Partai Golkar, Partai Gerindara. PAN, Partai Hanura, PPP dan Perindo saat proses kampanye sudah berjalan. Ini komunikasi seyogyanya dilakukan kepala daerah dengan partai pengusungnya,” kata Emil.