SURABAYA – Tim II Satresnarkoba Polrestabes Surabaya menggerebek sebuah kos di Jalan Amir Hamzah, Darmo, Wonokromo. Sebab, tiga dari belasan kamar kos itu dihuni sindikat pengedar narkoba jenis sabu-sabu (SS). Sebanyak tujuh tersangka diamankan. Salah satunya kasir di salah satu hiburan malam di Surabaya Timur.
Ketujuh tersangka yang diamankan tersebut adalah Emil Anggara, 27, warga Jalan Kedungdoro, Abdil Latif, 20, Jalan Wonorejo, Gunadi, 24, Jalan Wonokromo, dan Juliono, 21, Jangkungan. Polisi juga menangkap Akhmad Syaikh, 22, warga Wonorejo serta Dimas Arya Priyanto, 23, warga Jalan Pandegiling, lalu Alfar Al Ghofiqi, 24, warga Jalan Kalijudan, Surabaya.
“Mereka kami tangkap di kamar kos masing-masing. Namun masih dalam satu kompleks,” ungkap Kanit Idik II Satresnarkoba Polrestabes Surabaya, Iptu Danang Eko Abrianto.
Penggerebekan itu dilakukan pada Selasa (20/8) lalu. Berwal saat anggota mendapat informasi adanya peredaran sabu dan pil koplo di kawasan Wonokromo. Kemudian, pihaknya melakukan penyelidikan hingga mendapati barang-barang haram tersebut diperoleh dari salah satu kos di Wonokromo.
“Hasil penyelidikan, ditemukan tujuh orang yang dicurigai. Mereka tinggal di tiga kamar berbeda. Yakni kamar nomor 202, 204, dan 208. Setelah itu, kami lakukan penggerebekan,” imbuhnya.
Selain ketujuh tersangka, dari penangkapan itu, Danang dan tim juga mengamankan sejumlah barang bukti berupa 41 ribu butir pil koplo beserta 19 poket SS. Meski demikian, proses penggerebekan itu dilakukan bertahap. Pertama, polisi menggerebek Emil Anggara Kartikasari yang tinggal di kamar nomor 202. Saat ditangkap, Emil asyik mengisap sabu. Selain alat isap, sabu seberat 1,79 gram juga diamankan dari tangan kasir tempat hiburan malam itu.
“Setelah itu, dua kamar lain kami gerebek,” ujarnya. Dari tangan Achmat dan Abdul Latif, polisi menghamankan barang bukti SS sebanyak 18 poket siap edar. Selain itu, petugas juga menemukan dua ribu butir pil koplo. Sedangkan dari kamar Gunadi dan tiga tersangka lain, pihaknya mengamankan 39 ribu butir pil koplo siap edar.
Sementara itu, Wakasatrenarkoba AKP Heru Dwi Purnomo mengatakan, puluhan ribu pil koplo dan SS tersebut dipasok dari Sidoarjo. Hingga saat ini, polisi masih melakukan penyelidikan terkait bandarnya. Hanya saja, aksi mereka sangat meresahkan. “Sebab, sasarannya pelajar tingkat SMP dan SMA,” kata antan Kasatreskrim Polres Gresik ini. Untuk satu plastik berisi 10 butir pil koplo dijual seharga Rp 10 ribu.
Emil mengaku sudah mengkonsumsi SS sejak November 2018. Namun, dia berdalih tidak mengenal enam orang yang diamankan bersama di kos-kosannya. Yang dikenal hanya Achmat. Sedangkan ia berdalih mengonsumsi SS untuk menambah stamina. “Setiap hari begadang, pulang kerja menjelang pagi. Kalau ndak gitu ya mudah lelah,” ungkap Emil. (yua/rek)