Geliat kawasan Pasar Besar tidak hanya terjadi saat pagi hingga sore hari. Pada malam hari pun kawasan tersebut tetap jadi primadona dengan berbagai suguhan hiburan menarik.
VEGA DWI ARISTA-Wartawan Radar Surabaya
Masyarakat di kawasan Pasar Besar memang memanfaatkan momen perdagangan sebagai aset pemasukan. Nah, tidak hanya di saat terik matahari masih bersinar, saat malam hari banyak masyarakat yang datang untuk melakukan aktivitas di kawasan legendaris tersebut.
Adanya tiga bioskop di kawasan tersebut hingga rumah makan dan warung membuat aktivitas di kawasan kawasan Pasar Besar terus bergerak. Para pedagang memanfaatkan momen tersebut untuk berdagang kecil-kecilan. “Saking ramainya ya banyak yang memanfaatkan untuk jualan,” kata sejarawan Purnawan Basundoro kepada Radar Surabaya.
Dengan akses yang mudah dan terjangkau, kawasan Pasar Besar terus hidup dan mengembangkan bisnis perdaganggannya. Keuletan para pedagang untuk mendirikan usaha di tempat lain membuat kawasan Pasar Besar semakin maju.
Namun, di tengah kemajuan tersebut banyak pedagang yang hengkang ke beberapa blok pasar di daerah lain. Pengembangan pasar di kawasan lain itu menjadikan pedagang Pasar Besar terus berusaha eksis dan menguatkan pasar mereka.
“Pada kala itu, Surabaya memang terus berkembang, termasuk dalam urusan perniagaan. Kawasan niaga yang awalnya di sekitar Kembang Jepun terus berkembang ke selatan dan kawasan lain, seperti halnya di Pasar Besar, Tunjungan, Blauran dan kawasan lainnya,” pungkas laki-laki yang juga dosen di Universitas Airlangga tersebut. (bersambung/nur)