SURABAYA – Pasangan Khofifah-Emil Elestianto Dardak dinilai sebagai pemimpin yang peduli pada pendidikan dan kesehatan. Hal itu diungkapkan warga Wiyung, saat Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Jawa Timur nomor urut 1, Emil Elestianto Dardak menyapa warga Wiyung saat acara sahur bareng, Kamis (24/5).
Sejumlah warga di Kawasan Wiyung banyak bercerita dan saling berdiskusi bersama pasangan Khofifah Indar Pawansa itu. “Saya lihat saat debat di TV Bu Khofifah dan Pak Emil sangat tahu dan peduli pada pendidikan dan kesehatan,” kata Siti Aminah yang ikut dalam acara tersebut.
Sementara itu, dalam kesempatan tersebut, Emil banyak berbicara soal pendidikan Tis Tas. Dia mengajak warga sahur bareng untuk membangun suasana kekeluargaan, mengenal lebih dekat antara satu dengan yang lainnya. Dalam pendidikan Tis Tas ini, merupakan program pendidikan tidak hanya gratis melainkan berkualitas.
“Pemerintah menyediakan sarana dan prasarana pendidikan yang gratis dan berkualitas. Akan percuma pendidikan gratis bilamana biaya buku masih mahal dan sulit terjangkau. Selain itu pendidikan gratis akan menjadi percuma bilamana kita tidak menjaga kualitasnya,” jelas Emil.
Oleh karena itu, dalam Bhakti Jatim Sehat dan Cerdas, pasangan ini mendorong pendidikan gratis yang berkualitas sebagai jalan pengabdian kepada masyarakat Jatim. Dalam bhakti tersebut, berupaya mendorong sarana pendidikan di Jatim untuk dapat memenuhi akreditasi mutu, mendorong SMK untuk membuka jurusan-jurusan prioritas, sehingga tercipta peluang kerja lebih tinggi.
“Tadi saya sempat bercerita pernah berkunjung ke Mojo dan Madura, disana saya bertemu dengan anak perempuan yang mengambil jurusan analis kesehatan. Tentunya dengan jurusan ini, anak ini bisa berpeluang bekerja di rumah sakit, apotek maupun instansi kesehatan. Pada intinya cita-cita ini jangan sampai dibatasi, kalaupun mau doa yang paling tepat di bulan suci Ramadan ini, karena pintu rahmat dibuka selebar-lebarnya,” jelasnya.
Emil juga menyinggung pentingnya kesehatan. Bekerja keras penting, tapi kesehatan harus mendapatkan perhatian. “BPJS-nya harus berkualitas. Percuma bilamana kita datang ke puskesmas atau pusat layanan kesehatan, namun pelayanannya bisa setengah hari sendiri lamanya. Itupun kalau bisa, kalau ditolak seperti apa. Sehingga kita ingin ada call center yang dimana bila kita lagi pusing tinggal telepon,” katanya.
Selain sahur dengan warga Wiyung, Emil juga melakukan santap sahur bersama warga Kedurus dan dilanjutkan dengan salat Subuh bersama. Usai itu, dilanjutkan dengan peninjauan ke pasar Kedurus. (nin/nur)