30 C
Surabaya
Saturday, June 10, 2023

IM Terpapar Paham Radikal dari Musala Sekolah Anaknya

SURABAYA – Imam Musthofa (IM), 31, terduga teroris yang menyerang anggota Polsek Wonokromo, Aiptu Agus Sumarsono, Sabtu (17/8), mulai berubah perilakunya sejak ikut pengajian di salah satu musala sekolah di sekitar tempat tinggalnya. Pria kelahiran Sumenep, Madura, ini makin tertutup. Diduga kuat, IM sudah terpapar paham radikal.

“Imam itu mulai berubah perilakunya dua tahun belakangan. Dia ikut pengajian di salah satu musala sekolah anaknya,” ungkap salah satu tetangga pelaku, Ahmad, kepada Radar Surabaya.

Di Jalan Sidosermo IV Gang I, Imam Musthofa lebih dikenal dengan nama Pak Ali. Ali adalah nama anak keduanya. Ia tinggal di rumah kos milik Taufik di Jalan Sidosermo IV Gang I Nomor 10 A, sejak lima tahun lalu. “Dia penghuni kos paling lama di situ. Bersama istri dan tiga anaknya,” bebernya.

Baca Juga :  DPR Minta Polri Usut Tuntas Dugaan Penyelewengan Dana Umat

Anak pertamanya perempuan. Saat ini kelas dua di sekolah swasta tak jauh dari kosnya. Anak kedua laki-laki, masih taman kanak-kanak (TK). Sementara anak ketiganya laki-laki, usia tiga tahun.

Ahmad menambahkan, dulu Imam dikenal sebagai orang yang baik. Jika bertemu seseorang, ia selalu menyapa. Saat diundang untuk tahlilan, Ali pun hadir.

Tapi semenjak dua tahun belakangan, Ahmad tidak pernah mengundang pelaku. Sebab, perilaku Pak Ali ini berubah total. Pria kelahiran Sumenep, 15 Juli 1988 itu seperti terpapar paham radikal dan tak mau bersosialisasi dengan warga. (rus/rek)

 

SURABAYA – Imam Musthofa (IM), 31, terduga teroris yang menyerang anggota Polsek Wonokromo, Aiptu Agus Sumarsono, Sabtu (17/8), mulai berubah perilakunya sejak ikut pengajian di salah satu musala sekolah di sekitar tempat tinggalnya. Pria kelahiran Sumenep, Madura, ini makin tertutup. Diduga kuat, IM sudah terpapar paham radikal.

“Imam itu mulai berubah perilakunya dua tahun belakangan. Dia ikut pengajian di salah satu musala sekolah anaknya,” ungkap salah satu tetangga pelaku, Ahmad, kepada Radar Surabaya.

Di Jalan Sidosermo IV Gang I, Imam Musthofa lebih dikenal dengan nama Pak Ali. Ali adalah nama anak keduanya. Ia tinggal di rumah kos milik Taufik di Jalan Sidosermo IV Gang I Nomor 10 A, sejak lima tahun lalu. “Dia penghuni kos paling lama di situ. Bersama istri dan tiga anaknya,” bebernya.

Baca Juga :  Best Theand dan Rama Diringkus saat Transaksi Sabu

Anak pertamanya perempuan. Saat ini kelas dua di sekolah swasta tak jauh dari kosnya. Anak kedua laki-laki, masih taman kanak-kanak (TK). Sementara anak ketiganya laki-laki, usia tiga tahun.

Ahmad menambahkan, dulu Imam dikenal sebagai orang yang baik. Jika bertemu seseorang, ia selalu menyapa. Saat diundang untuk tahlilan, Ali pun hadir.

Tapi semenjak dua tahun belakangan, Ahmad tidak pernah mengundang pelaku. Sebab, perilaku Pak Ali ini berubah total. Pria kelahiran Sumenep, 15 Juli 1988 itu seperti terpapar paham radikal dan tak mau bersosialisasi dengan warga. (rus/rek)

 

Most Read

Berita Terbaru