28.3 C
Surabaya
Thursday, June 8, 2023

Harga Kedelai Melonjak, Perajin Tempe Surabaya Kelimpungan

SURABAYA – Selain perajin tahu dan tempe, agen kedelai juga sambat harga yang terus melonjak. Dari Rp 9.300 menjadi Rp 11.500 per kilogram. Mereka pun meminta Pemkot Surabaya untuk segera menstabilkan harga kedelai di pasar.

Agen kedelai di Tenggilis Kauman, Gang Buntu, Surabaya, Muhibin mengatakan, harga satu karung bobot 50 kilogram kedelai saat ini naik jadi Rp 560 ribu. Dengan naiknya harga kedelai, perajin hanya bisa membeli setengah sak. Bahkan, mereka rela mengutang karena naiknya harga kedelai tidak impas dengan pendapatan.

“Kalau dulu harganya bisa Rp 300 ribu per sak berat 50 kilogram. Sekarang bisa mencapai Rp 560 ribu,” kata Muhibin, Kamis (17/2).

Baca Juga :  Pemerintah Siapkan Anggaran Rp35,5 Triliun untuk Gaji ke-13 ASN dan Pensiunan

Selama ini pendapatannya juga turun akibat harga kedelai melonjak. Selama ini pemerintah jarang turun ke lapangan untuk mengetahui kondisi pedagang. “Saya harapkan ada kepedulian dari pemerintah supaya harga ini stabil,” katanya.

Kedelai yang dijual Muhibin impor dari Amerika Serikat. Ia sendiri mengambil di distributor. Kini sak karung kedelai di toko Muhibin sekitar 100 lebih. Kenaikan ini berdampak pada jumlah produk yang dihasilkan. “Pajak impor harus dihilangkan agar harga turun,” katanya.

Kepala Bidang (Kabid) Distribusi Perdagangan, Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (Dinkopdag) Surabaya Devie Afrianto menyatakan akan bertemu dengan para perajin tempe hari ini (17/2). Agar permasalahan kenaikan harga ini segera diatasi.

Baca Juga :  BNNK Gandeng Komunitas Love Bird Gresik Penyuluhan Narkoba

“Kami rencana turun ke Tenggilis untuk berdialog dengan perajin tempe,” kata Devie.

Ia mengaku sudah melakukan komunikasi dengan distributor besar kedelai. Usulannya harga Rp 10 ribu per kilogram. Ia juga sudah melakukan pengecekan di pasaran harga kedelai yang mencapai Rp 13 ribu per kilogram. “Kami akan kerja sama dengan penyedia kedelai. Harganya nanti lebih murah Rp 10 ribu,” ungkapnya.

Ia juga mengaku sudah melakukan komunikasi dengan perajin tempe di Tenggilis pada awal Februari lalu. Ketika itu para perajin tidak ada masalah dengan harga. “Kalau soal (rencana) pemogokan, saya tidak tahu,” katanya. (rmt/rek)

SURABAYA – Selain perajin tahu dan tempe, agen kedelai juga sambat harga yang terus melonjak. Dari Rp 9.300 menjadi Rp 11.500 per kilogram. Mereka pun meminta Pemkot Surabaya untuk segera menstabilkan harga kedelai di pasar.

Agen kedelai di Tenggilis Kauman, Gang Buntu, Surabaya, Muhibin mengatakan, harga satu karung bobot 50 kilogram kedelai saat ini naik jadi Rp 560 ribu. Dengan naiknya harga kedelai, perajin hanya bisa membeli setengah sak. Bahkan, mereka rela mengutang karena naiknya harga kedelai tidak impas dengan pendapatan.

“Kalau dulu harganya bisa Rp 300 ribu per sak berat 50 kilogram. Sekarang bisa mencapai Rp 560 ribu,” kata Muhibin, Kamis (17/2).

Baca Juga :  Rabu Divonis, Sabtu Vanessa Sudah Bebas

Selama ini pendapatannya juga turun akibat harga kedelai melonjak. Selama ini pemerintah jarang turun ke lapangan untuk mengetahui kondisi pedagang. “Saya harapkan ada kepedulian dari pemerintah supaya harga ini stabil,” katanya.

Kedelai yang dijual Muhibin impor dari Amerika Serikat. Ia sendiri mengambil di distributor. Kini sak karung kedelai di toko Muhibin sekitar 100 lebih. Kenaikan ini berdampak pada jumlah produk yang dihasilkan. “Pajak impor harus dihilangkan agar harga turun,” katanya.

Kepala Bidang (Kabid) Distribusi Perdagangan, Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (Dinkopdag) Surabaya Devie Afrianto menyatakan akan bertemu dengan para perajin tempe hari ini (17/2). Agar permasalahan kenaikan harga ini segera diatasi.

Baca Juga :  Polisi Sita 4500 Sim Card Untuk Order Fiktif

“Kami rencana turun ke Tenggilis untuk berdialog dengan perajin tempe,” kata Devie.

Ia mengaku sudah melakukan komunikasi dengan distributor besar kedelai. Usulannya harga Rp 10 ribu per kilogram. Ia juga sudah melakukan pengecekan di pasaran harga kedelai yang mencapai Rp 13 ribu per kilogram. “Kami akan kerja sama dengan penyedia kedelai. Harganya nanti lebih murah Rp 10 ribu,” ungkapnya.

Ia juga mengaku sudah melakukan komunikasi dengan perajin tempe di Tenggilis pada awal Februari lalu. Ketika itu para perajin tidak ada masalah dengan harga. “Kalau soal (rencana) pemogokan, saya tidak tahu,” katanya. (rmt/rek)

Most Read

Berita Terbaru