SURABAYA-Bakal calon Gubernur Jatim Saifullah Yusuf mengaku masih menghitung bersama pasangannya Puti Guntur Soekarno terkait pembiayaan selama kampanye. Pertemuan keduanya yang mendadak mengharuskan ada diskusi terkait pemenangan.
“Tapi kekuatan (pembiayaan, Red) berapa masih bicara dengan mbak Puti. Jadi pertama dana ini tentu dari kandidat yang saya urun dengan mbak Puti berapa. Setelah itu sumbangan dari pihak lain sesuai ketentuan yang ada,” ujar Gus Ipul, sapaan akrab Saifullah Yusuf, Selasa (16/1).
Urunan tersebut, lanjutnya, juga dilakukan semasa dirinya berpasangan dengan Soekarwo di Pilgub 2008 dan 2013. Selain mengandalkan bantuan dari masyarakat. Model ini rupanya juga dipakai di Pilgub 2018. Dirinya menyebutkan, dalam waktu dekat segera membuka rekening yang akan menjadi pendanaan selama pemilihan.
Hal tersebut sesuai ketentuan yang dipersyaratkan dalam aturan pendanaan kampanye. “Gak bisa sembarangan orang bantu, orang bantu ada batasnya dan seterusnya. Kan semua gitu. Jadi nanti saya juga ada rekening dimana semua orang boleh membantu sesuai dengan ketentuan,” urainya.
Dari pengalaman lalu, disamping pelatihan tim pemenangan, Gus Ipul punya cara sendiri. Paling sederhana adalah mencari saksi dari warga yang tinggal disekitar TPS. Ini untuk mengurangi biaya selama tim pemenangan. “Sekarang itu kan banyak relawan bantu saya lewat group whatsapp,” tuturnya.
Terlepas dari itu, rincian selama proses mencari rekomendasi partai politik hingga pendaftaran ke KPU tidak ada mahar politik. Tapi dirinya tidak menampik adanya biaya pemenangan, yang memang diserahkan kepada kandidat. Gus Ipul menyebutkan diskusi terkait hal tersebut dengan partai politik ada. Bersama partai politik, dirinya menghitung rinci biaya pemenangan.
“Bisa juga mereka (partai politik, red) mau membantu. Saya juga ke PKB dan PDI Perjuangan kalau ada kader yang mau membantu dari sisi pendanaan, tentu saya juga ucapkan terimakasih,” urainya. (bae/nug)