25 C
Surabaya
Thursday, March 30, 2023

Polri Turunkan Dua SSK Brimob Bantu Pengamanan di GNI Morowali

JAKARTA – Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo menyatakan pihaknya menurunkan dua satuan setingkat kompi (SSK) Brimob dari pusat atau Jakarta untuk membantu pengamanan di PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) di Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah, pascabentrokan antar karyawan baru-baru ini.

Menurut Kapolri, kedua SSK Brimob tersebut bakal menambah pengamanan yang saat ini dilakukan sekira 548 personel Polri dan TNI. “Saat ini personel pengamanan, baik dari TNI dan Polri, sampai dengan saat ini telah diturunkan kurang lebih 548 orang dan akan kita tambah lagi dengan SSK Brimob dari pusat,” kata Sigit saat menyampaikan keterangan pers di Kantor Presiden komplek Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (16/1).

Penambahan personel pengamanan tersebut dilakukan menyusul rencana PT GNI kembali beroperasi mulai Selasa (17/1) pagi. Kapolri menegaskan bahwa Polri bersama TNI siap untuk menjaga, mengawal, dan mengamankan program-program yang menjadi kebijakan pemerintah, termasuk yang berkaitan dengan investasi.

Baca Juga :  Nyetir Melamun, Tabrak Mobil, Pemotor Dilarikan ke RS Semen Gresik

Sigit berharap bahwa dengan kehadiran TNI-Polri, maka situasi di PT GNI bisa terjaga tetap kondusif seperti sedia kala. “”Tentunya Polri di-back-up oleh TNI siap untuk mengawal dan mengamankan agar situasi bisa bertahan dan kondusif,” katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Kapolri mengimbau seluruh masyarakat, termasuk para karyawan PT GNI agar tidak mudah terprovokasi dengan isu-isu yang belum tentu jelas kebenarannya.

Pasalnya, menurut Kapolri, isu provokatif tersebut merupakan pemicu awal terjadinya bentrokan antara karyawan lokal dengan tenaga kerja asing (TKA) PT GNI yang berujung peristiwa pembakaran serta perusakan pada Sabtu (14/1).

“Muncul viral seolah-olah telah terjadi pemukulan oleh TKA terhadap TKI. Inilah yang kemudian memunculkan pengaruh, provokasi, dan kemudian mengakibatkan terjadinya penyerangan,” kata Sigit.

Baca Juga :  Mabes Polri Benarkan Penggunaan Gas Air Mata Kedaluwarsa di Tragedi Kanjuruhan

Kapolri menyatakan bahwa peristiwa tersebut sudah bisa diatasi dan ditangani oleh kepolisian yang mengamankan sedikitnya 71 orang dan penetapan 17 tersangka.

PT GNI merupakan salah satu bagian dari proyek strategis nasional di bidang hilirisasi mineral dan batu bara yang menginvestasikan dana sekitar tiga miliar dolar AS atau sekitar Rp40 triliun untuk membangun smelter pengolahan nikel menjadi feronikel dan berbagai produk barang jadi berbahan baku nikel. (jpc/ant/jay)

JAKARTA – Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo menyatakan pihaknya menurunkan dua satuan setingkat kompi (SSK) Brimob dari pusat atau Jakarta untuk membantu pengamanan di PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) di Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah, pascabentrokan antar karyawan baru-baru ini.

Menurut Kapolri, kedua SSK Brimob tersebut bakal menambah pengamanan yang saat ini dilakukan sekira 548 personel Polri dan TNI. “Saat ini personel pengamanan, baik dari TNI dan Polri, sampai dengan saat ini telah diturunkan kurang lebih 548 orang dan akan kita tambah lagi dengan SSK Brimob dari pusat,” kata Sigit saat menyampaikan keterangan pers di Kantor Presiden komplek Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (16/1).

Penambahan personel pengamanan tersebut dilakukan menyusul rencana PT GNI kembali beroperasi mulai Selasa (17/1) pagi. Kapolri menegaskan bahwa Polri bersama TNI siap untuk menjaga, mengawal, dan mengamankan program-program yang menjadi kebijakan pemerintah, termasuk yang berkaitan dengan investasi.

Baca Juga :  Nyetir Melamun, Tabrak Mobil, Pemotor Dilarikan ke RS Semen Gresik

Sigit berharap bahwa dengan kehadiran TNI-Polri, maka situasi di PT GNI bisa terjaga tetap kondusif seperti sedia kala. “”Tentunya Polri di-back-up oleh TNI siap untuk mengawal dan mengamankan agar situasi bisa bertahan dan kondusif,” katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Kapolri mengimbau seluruh masyarakat, termasuk para karyawan PT GNI agar tidak mudah terprovokasi dengan isu-isu yang belum tentu jelas kebenarannya.

Pasalnya, menurut Kapolri, isu provokatif tersebut merupakan pemicu awal terjadinya bentrokan antara karyawan lokal dengan tenaga kerja asing (TKA) PT GNI yang berujung peristiwa pembakaran serta perusakan pada Sabtu (14/1).

“Muncul viral seolah-olah telah terjadi pemukulan oleh TKA terhadap TKI. Inilah yang kemudian memunculkan pengaruh, provokasi, dan kemudian mengakibatkan terjadinya penyerangan,” kata Sigit.

Baca Juga :  Polri Dalami Asal Usul 15 Pucuk Senpi di Rumah Dito Mahendra Temuan KPK

Kapolri menyatakan bahwa peristiwa tersebut sudah bisa diatasi dan ditangani oleh kepolisian yang mengamankan sedikitnya 71 orang dan penetapan 17 tersangka.

PT GNI merupakan salah satu bagian dari proyek strategis nasional di bidang hilirisasi mineral dan batu bara yang menginvestasikan dana sekitar tiga miliar dolar AS atau sekitar Rp40 triliun untuk membangun smelter pengolahan nikel menjadi feronikel dan berbagai produk barang jadi berbahan baku nikel. (jpc/ant/jay)

Most Read

Berita Terbaru