26 C
Surabaya
Sunday, June 11, 2023

Poros Tengah Masih Dinanti Masyarakat

SURABAYA-Dua bakal pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jatim Saifullah Yusuf-Abdullah Azwar Anas dan Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak diprediksi suaranya akan bersaing ketat. Kendati demikian masyarakat masih menginginkan ada calon alternatif.

Peneliti Senior Surabaya Survey Center (SSC), Surokim Abdussalam mengatakan, hasil survey yang didapat menunjukkan bahwa selisih antara perolehan pasangan Gus Ipul-Anas dan Khofifah-Emil bisa dibilang tidak begitu besar.  Rentang perolehan hasil survey keduanya tidak lebih dari 3 persen.

Gus Ipul-Anas memperoleh suara sebanyak 36.2 persen dari total responden. Sementara Khofifah-Emil mengantongi pilihan dari 33.9 persen responden. “Kalau sudah begitu pemanfaatan momentum dan daya jangkau menyapa pemilih di Jawa Timur akan memegang faktor krusial dan sangat menentukan. Karena di sisi lain keduanya juga sama kuat dalam citra dan reputasi, maka faktor menyapa langsung yakni kontak mata dan face to face akan menjadi penentu dalam mendapatkan dukungan pemilih,” ujar Rokim, sapaan akrabnya, Rabu (13/12).

Baca Juga :  Khofifah Menang Mutlak, di TPS Tempatnya Mencoblos

Dia melanjutkan, jika memang hanya berlangsung dengan dua pasangan calon saja, diprediksi bahwa pertarungan sengit keduanya bakal berada di wilayah arek dan wilayah merah Madura. “Selain itu, siapa yang kuat secara modal ekonomi dan memiliki jaringan yang baik dengan Kyai serta birokrasi menurut saya juga akan mendapatkan suara yang signifikan,” jelasnya.

Hasil survei yang dilakukam, dari 940 responden, Gus Ipul-Azwar Anas mendapatkan poin 29.6 persen responden. Di posisi kedua, secara ketat pasangan Khofifah-Emil Dardak menempel dengan perolehan 26.2 persen.

 “Menariknya, pada simulasi ini, justru besarnya jumlah undecided voters yang muncul. Sebanyak 29.9 persen responden mengaku bahwa mereka belum menentukan pilihan final mereka dan masih bisa menjatuhkan pilihan kepada siapa saja kelak,” bebernya.

Baca Juga :  SURVEI PRC-PPI: Erick Thohir Capres yang Visioner dan Intelektual

SSC juga mencatat, sebanyak 43.9 persen responden sangat setuju apabila poros tengah yang terdiri dari Gerindra, PAN, dan PKS muncul pada kontestasi Pilgub Jatim 2018. Hanya 17.7 persen responden yang menyatakan tidak setuju atas keberadaan poros tersebut. Sisanya, 38.4 persen memilih tidak menjawab atau menjawab tidak tahu. Alasan mereka memilih poros tengah agar lebih beragram dalam pilihan calon.

“Saya rasa, pemilih tidak akan tergoda oleh proker yang ditawarkan saja. Figur kandidat juga menjadi penting. Itulah kenapa kemunculan poros tengah ditunggu oleh publik. Akan tetapi, di sisi lain para inisiator poros tengah juga perlu berpikir matang terkait calon yang bisa menjadi pilihan alternative bagi para pemilih nantinya. Paling tidak yang mampu mengimbangi elektabilitas Gus Ipul dan Khofifah,” ungkap Direktur Riset SSC Edy Marzuki.  (bae/rud)

SURABAYA-Dua bakal pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jatim Saifullah Yusuf-Abdullah Azwar Anas dan Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak diprediksi suaranya akan bersaing ketat. Kendati demikian masyarakat masih menginginkan ada calon alternatif.

Peneliti Senior Surabaya Survey Center (SSC), Surokim Abdussalam mengatakan, hasil survey yang didapat menunjukkan bahwa selisih antara perolehan pasangan Gus Ipul-Anas dan Khofifah-Emil bisa dibilang tidak begitu besar.  Rentang perolehan hasil survey keduanya tidak lebih dari 3 persen.

Gus Ipul-Anas memperoleh suara sebanyak 36.2 persen dari total responden. Sementara Khofifah-Emil mengantongi pilihan dari 33.9 persen responden. “Kalau sudah begitu pemanfaatan momentum dan daya jangkau menyapa pemilih di Jawa Timur akan memegang faktor krusial dan sangat menentukan. Karena di sisi lain keduanya juga sama kuat dalam citra dan reputasi, maka faktor menyapa langsung yakni kontak mata dan face to face akan menjadi penentu dalam mendapatkan dukungan pemilih,” ujar Rokim, sapaan akrabnya, Rabu (13/12).

Baca Juga :  Emil Berharap Generasi Muda Lebih Kritis

Dia melanjutkan, jika memang hanya berlangsung dengan dua pasangan calon saja, diprediksi bahwa pertarungan sengit keduanya bakal berada di wilayah arek dan wilayah merah Madura. “Selain itu, siapa yang kuat secara modal ekonomi dan memiliki jaringan yang baik dengan Kyai serta birokrasi menurut saya juga akan mendapatkan suara yang signifikan,” jelasnya.

Hasil survei yang dilakukam, dari 940 responden, Gus Ipul-Azwar Anas mendapatkan poin 29.6 persen responden. Di posisi kedua, secara ketat pasangan Khofifah-Emil Dardak menempel dengan perolehan 26.2 persen.

 “Menariknya, pada simulasi ini, justru besarnya jumlah undecided voters yang muncul. Sebanyak 29.9 persen responden mengaku bahwa mereka belum menentukan pilihan final mereka dan masih bisa menjatuhkan pilihan kepada siapa saja kelak,” bebernya.

Baca Juga :  Khofifah Nilai PDLT Masih Relevan untuk Penilaian Sertifikasi Guru

SSC juga mencatat, sebanyak 43.9 persen responden sangat setuju apabila poros tengah yang terdiri dari Gerindra, PAN, dan PKS muncul pada kontestasi Pilgub Jatim 2018. Hanya 17.7 persen responden yang menyatakan tidak setuju atas keberadaan poros tersebut. Sisanya, 38.4 persen memilih tidak menjawab atau menjawab tidak tahu. Alasan mereka memilih poros tengah agar lebih beragram dalam pilihan calon.

“Saya rasa, pemilih tidak akan tergoda oleh proker yang ditawarkan saja. Figur kandidat juga menjadi penting. Itulah kenapa kemunculan poros tengah ditunggu oleh publik. Akan tetapi, di sisi lain para inisiator poros tengah juga perlu berpikir matang terkait calon yang bisa menjadi pilihan alternative bagi para pemilih nantinya. Paling tidak yang mampu mengimbangi elektabilitas Gus Ipul dan Khofifah,” ungkap Direktur Riset SSC Edy Marzuki.  (bae/rud)

Most Read

Berita Terbaru