30 C
Surabaya
Saturday, June 10, 2023

Prihatin WBP Bertato, Rutan Medaeng Buka Layanan Hapus Tato Gratis

SIDOARJO – Puluhan warga binaan pemasyarakatan (WBP) Rutan Kelas 1 Surabaya di Medaeng mengikuti layanan hapus tato gratis. Mereka terdiri dari 26 WBP anak dan 10 WBP perempuan dari blok W.

Layanan hapus tato bagi WBP tersebut merupakan yang pertama di rutan dan lapas yang ada di Indonesia. “Layanan hapus tato ini dilakukan lantaran kami kasihan melihat jumlah WBP bertato cukup banyak,” kata Kasi Pelayanan Tahanan Rutan Kelas 1 Surabaya, Achmad Nuri Dhuka.

Ia mengatakan, jumlah WBP bertato di Rutan Medaeng cukup banyak. Terutama di kalangan WBP anak. Menurutnya, dari 40 tahanan anak sebanyak 26 di antaranya bertato. Sehingga pihaknya berinisiatif untuk memberikan layanan itu. 

“Kasihan melihat mereka, masih sekolah sudah ada di sini (Rutan, Red), jadi kita ajukan (penghapusan tato) ke Ikatan Dokter Muslim Jawa Timur,” katanya kepada Radar Sidoarjo. 

Baca Juga :  Mayat Misterius Mengapung di Depan Kantor Kecamatan Gedangan

Dukha menjelaskan, kegiatan hapus tato itu akan lebih diutamakan kepada tahanan anak. Sementara untuk tahanan dewasa bersifat sukarela.

Namun menurutnya, program tersebut membuat banyak tahanan tertarik untuk menghapus tatonya. Petugas akan datang ke rutan setiap bulannya karena penghapusan tato tak bisa sekali treatment.

Menurutnya, penghapusan tato butuh beberapa kali proses. Tergantung jenis tato yang digunakan. Ada yang hanya dua kali proses sudah hilang, ada pula yang hingga belasan kali baru terhapus.

Penghapusan tato sendiri  menggunakan teknik laser. Teknik itu mengharuskan agar bekas tato yang baru dihapus tak terkena air. 

“Jadi mereka harus steril. Teknis ini nantinya akan membuat kondisi kulit normal seperti semula, dan tak akan ada lagi tato,” ujarnya. 

Baca Juga :  Rekom DPP PDIP Untuk Bacakada Sidoarjo Sampai Saat Ini Belum Turun

Sementara itu, petugas Islamic Medical Service (IMS) Dwi Agus mengatakan, sebelum  tato dihapus, warga binaan memang harus steril. Mereka harus dipastikan bukan penderita HIV-AIDS, Diabetes dan Hepatitis B dan C.

Sebab nantinya dikhawatirkan dapat menimbulkan luka kemudian membusuk. Sehingga mereka harus cek darah dulu. Selain itu, petugas IMS akan melakukan anastesi terhadap tato yang hendak dihapus. Kemudian akan ditutup dengan plastik selama 30 menit.

Setelah itu penghapusan tato akan dimulai. Setelah selesai, bekas tato masih harus diberikan obat krim. Setelah penghapusan, bekas tato juga tak boleh terkena air. Paling tidak sekitar enam jam lamanya. 

“Jadi prosesnya enggak bisa dipastikan berapa kalinya, ada yang tiga kali, 11 hingga 18 kali baru bisa terhapus tatonya,” paparnya. (far/jay)

SIDOARJO – Puluhan warga binaan pemasyarakatan (WBP) Rutan Kelas 1 Surabaya di Medaeng mengikuti layanan hapus tato gratis. Mereka terdiri dari 26 WBP anak dan 10 WBP perempuan dari blok W.

Layanan hapus tato bagi WBP tersebut merupakan yang pertama di rutan dan lapas yang ada di Indonesia. “Layanan hapus tato ini dilakukan lantaran kami kasihan melihat jumlah WBP bertato cukup banyak,” kata Kasi Pelayanan Tahanan Rutan Kelas 1 Surabaya, Achmad Nuri Dhuka.

Ia mengatakan, jumlah WBP bertato di Rutan Medaeng cukup banyak. Terutama di kalangan WBP anak. Menurutnya, dari 40 tahanan anak sebanyak 26 di antaranya bertato. Sehingga pihaknya berinisiatif untuk memberikan layanan itu. 

“Kasihan melihat mereka, masih sekolah sudah ada di sini (Rutan, Red), jadi kita ajukan (penghapusan tato) ke Ikatan Dokter Muslim Jawa Timur,” katanya kepada Radar Sidoarjo. 

Baca Juga :  Tuding Pemerintah Habisi Demokrasi, Pendapat Amien Rais tak Tepat

Dukha menjelaskan, kegiatan hapus tato itu akan lebih diutamakan kepada tahanan anak. Sementara untuk tahanan dewasa bersifat sukarela.

Namun menurutnya, program tersebut membuat banyak tahanan tertarik untuk menghapus tatonya. Petugas akan datang ke rutan setiap bulannya karena penghapusan tato tak bisa sekali treatment.

Menurutnya, penghapusan tato butuh beberapa kali proses. Tergantung jenis tato yang digunakan. Ada yang hanya dua kali proses sudah hilang, ada pula yang hingga belasan kali baru terhapus.

Penghapusan tato sendiri  menggunakan teknik laser. Teknik itu mengharuskan agar bekas tato yang baru dihapus tak terkena air. 

“Jadi mereka harus steril. Teknis ini nantinya akan membuat kondisi kulit normal seperti semula, dan tak akan ada lagi tato,” ujarnya. 

Baca Juga :  Lima Mahasiswa Asing Belajar Masak di SMA Islam Parlaungan, Berbek

Sementara itu, petugas Islamic Medical Service (IMS) Dwi Agus mengatakan, sebelum  tato dihapus, warga binaan memang harus steril. Mereka harus dipastikan bukan penderita HIV-AIDS, Diabetes dan Hepatitis B dan C.

Sebab nantinya dikhawatirkan dapat menimbulkan luka kemudian membusuk. Sehingga mereka harus cek darah dulu. Selain itu, petugas IMS akan melakukan anastesi terhadap tato yang hendak dihapus. Kemudian akan ditutup dengan plastik selama 30 menit.

Setelah itu penghapusan tato akan dimulai. Setelah selesai, bekas tato masih harus diberikan obat krim. Setelah penghapusan, bekas tato juga tak boleh terkena air. Paling tidak sekitar enam jam lamanya. 

“Jadi prosesnya enggak bisa dipastikan berapa kalinya, ada yang tiga kali, 11 hingga 18 kali baru bisa terhapus tatonya,” paparnya. (far/jay)

Most Read

Berita Terbaru