Susah diatur sudah menjadi kebiasaan Karin. Bahkan, bakat mbantah sudah dimilik perempuan 41 tahun itu sejak lahir.
Ginanjar Elyas Saputra-Wartawan Radar Surabaya
Pernikahan yang dibina Donwori sejak tahun 2010 lalu akhirnya kandas di Pengadilan Agama (PA) Klas IA Surabaya. Bagaimana tidak kandas, dia punya istri susah diatur dan diberi nasihat. Setiap kali ada permasalahan, Karin malah mengajak adu argument hingga mulut berbusa.
“Pegel dewe aku, lah setiap ada masalah, dia nggak pernah mau menyelesaikan baik-baik. Selalu berujung ribut,” keluh Donwori.
Tak cuma emoh dinasihati, tak jarang Karin membalikkan fakta yang ada. Bikin Donwori bingung dan gelapan Ketika ditanya mertuanya.
Padahal maksud Donwori bukanlah untuk debat, akan tetapi menyelesaikan dengan cara berkomunikasi yang baik. Watak keras kepala istrinya membuat Donwori pasrah harus diselesaikan dengan cara bagaimana.
Sikap Karin mulai berubah sejak 2016 lalu. Bahkan keduanya sempat pisah ranjang pada 2018. Selama setahun lebih keduanya tidak lagi berhubungan layaknya suami istri. Karena tak ada ujung penyelesaiannya, Donwori pun memilih meninggalkan Karin.
Majelis hakim PA Klas IA Surabaya mengizinkan Donwori mengucap talak dan memutuskan keduanya untuk bercerai.
“Siapa yang nggak pusing kalau punya istri hobinya ngegas kalau dinasehati. Sudah disabari dan diajak komunikasi baik – baik, juga sudah nggak bisa,” pungkas laki-laki 47 tahun itu. Kini, Donwori sudah sah berstatus duda. Tiga anaknya lebih memilih tinggal bersama Donwori. (*/opi)