25 C
Surabaya
Thursday, March 30, 2023

Terdapat Belasan Almari dari Kayu Jati

Tumpukan kasa dan kardus merupakan pemandangan yang memenuhi ruang bongkar muat di pabrik Kasa Husada. Selain barang tersebut, terdapat pula belasan almari yang berjajar rapi di ruangan. Almari yang berbahan kayu jati tersebut merupakan salah satu peninggalan pabrik yang umurnya sudah puluhan tahun.

Yuan Abadi-Wartawan Radar Surabaya

Warna merah kecoklatan nampak dari almari tersebut. Warna tersebut terlihat terang jika dibandingkan dengan warna dinding bangunan yang mulai memudar dan usang. Almari yang digunakan untuk menumpuk kasa jadi tersebut terlihat kokoh. Padahal lemari tersebut sudah dibuat beberepa tahun setelah pabrik tersebut pertama kali beroprasi.
Setidaknya ada lima belas almari yang berjejer rapi di ruangan bongkar muat tersebut. Almari tersebut tak memiliki kaca dan hampir mirip dengan etalase dengan rak-rak yang bertingkat. Seperti sebuah almari yang biasa digunakan untuk  meletakkan referensi buku yang ada di perpustakaan.
Warna alami kayu jati nampak tak berubah. Padahal lemari tersebut sangat jarang dibasuh dengan cairan pelitur. Almari tersebut biasa digunakan untuk  meletakkan kasa yang sudah dibungkus, namun belum dikemas ke dalam karton-karton besar. Sebab, sebelum dimasukkan ke karton dan siap kirim, kasa harus melalui proses sterilisasi terlebih dahulu. Selah dipastikan aman, maka kasa siap dikirimkan. 
“Ya sebelum dikirim, biasanya kasa di tandon terlebih dahulu di almari tersebut, kemudian diambil sampel untuk diuji lab. Setelah dipastikan aman, maka kasa akan dikirimkan ke sejumlah rumah sakit milik pemerintah,” ungkap Humas PT Kasa Husada Sutrisno kepada Radar Surabaya.
Sutrisno mengatakan, sejak dibangun pabrik Kasa Husada memang tak mengalami banyak perubahan. Termasuk almari tersebut, menurutnya almari itu sudah berusia puluhan tahun. Namun, kondisinya memang masih utuh. Padahal pihaknya sangat jarang merawat almari tersebut.
“Seharusnya sudah banyak yang lapuk dan dimakan rayap. Namun ini kondisinya masih lengkap dan kuat,” imbuhnya. (bersambung/nur) 

Baca Juga :  Sehari Terjadi Dua Kebakaran di Percetakan dan Bengkel Mobil

Tumpukan kasa dan kardus merupakan pemandangan yang memenuhi ruang bongkar muat di pabrik Kasa Husada. Selain barang tersebut, terdapat pula belasan almari yang berjajar rapi di ruangan. Almari yang berbahan kayu jati tersebut merupakan salah satu peninggalan pabrik yang umurnya sudah puluhan tahun.

Yuan Abadi-Wartawan Radar Surabaya

Warna merah kecoklatan nampak dari almari tersebut. Warna tersebut terlihat terang jika dibandingkan dengan warna dinding bangunan yang mulai memudar dan usang. Almari yang digunakan untuk menumpuk kasa jadi tersebut terlihat kokoh. Padahal lemari tersebut sudah dibuat beberepa tahun setelah pabrik tersebut pertama kali beroprasi.
Setidaknya ada lima belas almari yang berjejer rapi di ruangan bongkar muat tersebut. Almari tersebut tak memiliki kaca dan hampir mirip dengan etalase dengan rak-rak yang bertingkat. Seperti sebuah almari yang biasa digunakan untuk  meletakkan referensi buku yang ada di perpustakaan.
Warna alami kayu jati nampak tak berubah. Padahal lemari tersebut sangat jarang dibasuh dengan cairan pelitur. Almari tersebut biasa digunakan untuk  meletakkan kasa yang sudah dibungkus, namun belum dikemas ke dalam karton-karton besar. Sebab, sebelum dimasukkan ke karton dan siap kirim, kasa harus melalui proses sterilisasi terlebih dahulu. Selah dipastikan aman, maka kasa siap dikirimkan. 
“Ya sebelum dikirim, biasanya kasa di tandon terlebih dahulu di almari tersebut, kemudian diambil sampel untuk diuji lab. Setelah dipastikan aman, maka kasa akan dikirimkan ke sejumlah rumah sakit milik pemerintah,” ungkap Humas PT Kasa Husada Sutrisno kepada Radar Surabaya.
Sutrisno mengatakan, sejak dibangun pabrik Kasa Husada memang tak mengalami banyak perubahan. Termasuk almari tersebut, menurutnya almari itu sudah berusia puluhan tahun. Namun, kondisinya memang masih utuh. Padahal pihaknya sangat jarang merawat almari tersebut.
“Seharusnya sudah banyak yang lapuk dan dimakan rayap. Namun ini kondisinya masih lengkap dan kuat,” imbuhnya. (bersambung/nur) 

Baca Juga :  Ketua Tim Pemenangan: 'GEBRAK' Wujud Kepedulian Cak Machfud

Most Read

Berita Terbaru