25 C
Surabaya
Sunday, June 11, 2023

Pilkada Ditunda, Popularitas Bakal Calon Dipastikan Ikut Berubah

SIDOARJO-Pilkada 2020 telah diputuskan ditunda olah Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengingat antisisipasi penyebaran corona. Selain dimungkinkan adanya perubahan peta politik, elektabilitas maupun popularitas para bakal calon yang maju dalam pilkada juga bakal mengalami perubahan selama masa penundaan.

Sullamul Hadi Nurmawan misalnya, politiskus PKB itu juga mengakui potensi perubahan elektabilitas maupun popularitas para tokoh yang bakal maju dalam pilkada. “Yang jelas polarisasinya (perpecahan dukungan, Red) pasti tinggi,” terang Ketua DPRD Sidoarjo periode 2014-2019 itu.

Selama masa pengunduran itu masyarakat juga akan memiliki waktu untuk menentukan sikap politiknya. Elektabilitas tokoh yang tadinya tinggi bisa berubah turun. Begitu juga sebaliknya, tokoh yang saat ini memiliki popularitas  ataupun elektabilitas masih rendah bisa memanfaatkan waktu untuk memikat kepercayaan para pemilih.

Baca Juga :  Bacabup Sidoarjo Legawa Penundaan Tahapan Pilkada

Lain halnya dengan M Taufiqulbar. Pria yang mendaftarkan diri ke PAN sebagai bakal calon wakil Bupati Sidoarjo itu memilih untuk fokus pada progam kemanusiaan. Menurutnya, saat ini masyarakat lebih membutuhkan bantuan terkait penanggulangan virus corona. “Nyawa manusia lebih berharga, urusan pilkada ditangguhkan dulu,” katanya.

Beberapa waktu sebelumnya, sejumlah lembaga survei juga telah merilis popularitas dan elektabilitas tokoh yang bakal maju dalam pilkada sidoarjo. Di antaranya, Indonesia Strategic Research & Consulting (ISRC) mengungkapkan hasil survei yang mereka lakukan pada 20 hingga 29 Februari 2020. Tentang popularitas,  Kelana Aprilianto ada di posisi tertinggi dengan 55,4 persen, disusul A Muhdlor Ali 54,4 persen. Kemudian Nur Ahmad Syaifudin 50,7 persen, Bambang Haryo Soekartono 49,5 persen, M Taufiqulbar 45,2 persen, M Amir Aslichin 42,66 persen, Sullamul Hadi Nurmawan 20,6 persen, M Bahrul Amig 12,4persen, dan Hidar Assegaf dengan tingkat pengenalan 9,67 persen. (son/nis)

Baca Juga :  3.528 PPDP Bakal Jalani Rapid Test Pakai Anggaran dari APBN

SIDOARJO-Pilkada 2020 telah diputuskan ditunda olah Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengingat antisisipasi penyebaran corona. Selain dimungkinkan adanya perubahan peta politik, elektabilitas maupun popularitas para bakal calon yang maju dalam pilkada juga bakal mengalami perubahan selama masa penundaan.

Sullamul Hadi Nurmawan misalnya, politiskus PKB itu juga mengakui potensi perubahan elektabilitas maupun popularitas para tokoh yang bakal maju dalam pilkada. “Yang jelas polarisasinya (perpecahan dukungan, Red) pasti tinggi,” terang Ketua DPRD Sidoarjo periode 2014-2019 itu.

Selama masa pengunduran itu masyarakat juga akan memiliki waktu untuk menentukan sikap politiknya. Elektabilitas tokoh yang tadinya tinggi bisa berubah turun. Begitu juga sebaliknya, tokoh yang saat ini memiliki popularitas  ataupun elektabilitas masih rendah bisa memanfaatkan waktu untuk memikat kepercayaan para pemilih.

Baca Juga :  Soal Capres 2024, LaNyalla Kedepankan Akal, Pikir, dan Dzikir

Lain halnya dengan M Taufiqulbar. Pria yang mendaftarkan diri ke PAN sebagai bakal calon wakil Bupati Sidoarjo itu memilih untuk fokus pada progam kemanusiaan. Menurutnya, saat ini masyarakat lebih membutuhkan bantuan terkait penanggulangan virus corona. “Nyawa manusia lebih berharga, urusan pilkada ditangguhkan dulu,” katanya.

Beberapa waktu sebelumnya, sejumlah lembaga survei juga telah merilis popularitas dan elektabilitas tokoh yang bakal maju dalam pilkada sidoarjo. Di antaranya, Indonesia Strategic Research & Consulting (ISRC) mengungkapkan hasil survei yang mereka lakukan pada 20 hingga 29 Februari 2020. Tentang popularitas,  Kelana Aprilianto ada di posisi tertinggi dengan 55,4 persen, disusul A Muhdlor Ali 54,4 persen. Kemudian Nur Ahmad Syaifudin 50,7 persen, Bambang Haryo Soekartono 49,5 persen, M Taufiqulbar 45,2 persen, M Amir Aslichin 42,66 persen, Sullamul Hadi Nurmawan 20,6 persen, M Bahrul Amig 12,4persen, dan Hidar Assegaf dengan tingkat pengenalan 9,67 persen. (son/nis)

Baca Juga :  Alvara: Gus Muhdlor Paling Populer dan Electable

Most Read

Berita Terbaru