LUMAJANG – Pelaksana Harian Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Heru Tjahjono meninjau lokasi hunian sementara (huntara) warga yang terdampak awan panas guguran Gunung Semeru, di Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Selasa (4/1). Ribuan korban erupsi Semeru itu diharapkan dapat segera mandiri dan melanjutkan hidupnya.
“Saat ini pemadatan tanah lahan relokasi hunian baru untuk penyintas erupsi Gunung Semeru di kawasan Perhutani. Pembagunan huntara ini akan dilakukan secara bertahap. Sejauh ini sudah lebih dari 25 hektare lahan yang sudah dilakukan pemadatan,” jelasnya.
Total lahan seluas 81 hektare milik Perhutani akan dimanfaatkan sebagai Huntara. Dari jumlah luasan tersebut, rencananya akan didirikan 1.500 unit hunian sementara tahap pertama. “Desain huntara terdiri dari ruang tamu, kamar tidur, kamar mandi serta fasilitas penunjang lainnya,” katanya.
Rencananya, di lokasi huntara tersebut juga akan didirikan beberapa fasilitas umum diantaranya masjid, kandang terpadu, TPQ, madrasah, sekolah, ada lahan pemakaman, dan sebagainya.
Bupati Lumajang Thoriqul Haq juga memerintahkan agar aliran listrik dapat mengalir di huntara tersebut. “Pembangunan huntara harus melalui tahapan proses sesuai dengan ketentuan. Land clearing kita sudah selesaikan,” ucapnya.
Heru juga meninjau Jembatan Jugosari Lumajang yang terputus akibat diterjang banjir lahar Gunung Semeru. Ia memastikan warga yang bermukim di sekitar jembatan tersebut telah direlokasi ke tempat yang lebih aman. (mus/rek)