28 C
Surabaya
Friday, June 9, 2023

Dipepet Dua Motor, Tas di Pangkuan Ditarik, Uang Rp 12 Juta Amblas

SURABAYA – Nasib sial menimpa Nia Kharisma, 28, warga Perum Graha Indah Blok G, Lamongan. Dia baru saja menjadi korban penjambretan saat dibonceng motor suaminya di Jalan Margomulyo, Asemrowo, Rabu (2/10) sekitar pukul 05.15. Akibatnya, tas berisi uang Rp 12 juta, sebuah ponsel Samsung, kartu BPJS, buku tabungan, SIM C, dan dua e-KTP amblas.

Aksi perampasan itu bermula saat Nia dan suaminya hendak pulang ke Lamongan. Suami korban, Dwi Angger Saguntur, mengendarai motor Honda Beat dari arah Jalan Kalianak dengan membonceng istrinya.

Dia melaju dengan kecepatan rendah. Sesampainya di pertigaan, Angger belok kiri ke Jalan Margomulyo untuk putar balik. Apes, saat itu tiba-tiba dua pria mengendarai motor Satria datang dari belakang. Pengendara motor lalu memepet motor korban dari kiri. Sementara satu orang yang dibonceng menarik tas yang dicangklong korban.

Baca Juga :  Gojek Hadirkan Posko Antar di Puncak Peringatan Satu Abad NU

“Tas istri saya putus, pelaku kabur ke arah Tandes dan saya kejar,” ujar Angger kepada Radar Surabaya, Rabu (2/10).

Saat kejadian, Angger menambahkan, jalanan masih sepi. Dia tak sempat teriak minta tolong. Hanya ada satu dua motor. Aksi kejar-kejaran pun terjadi. Pelaku ngebut ke arah Tandes. Namun, sesampainya di bawah jalan tol, pelaku putar balik.

“Saya ikut putar balik, tapi kalah cepat. Pelaku lari ke arah Gresik,”  lanjutnya. Tak mampu mengejar pelaku, korban dan istrinya belok kanan. Kemudian mendatangi Polsek Krembangan. Namun laporan korban belum diterima. “Karena TKP masuk Asemrowo, saya diantar pakai mobil dinas (laporan) ke Polsek Asemrowo,” katanya.

Angger menjelaskan, pelaku joki memiliki ciri-ciri tinggi sekitar 175 meter. Mengenakan jaket warna hitam dan memakai helm. Sementara eksekutornya memakai kaos panjang warna abu-abu dan helm. “Motor pelaku Satria FU warna biru hitam,” sambungnya.

Baca Juga :  Rizieq Shihab Dinilai Sedang Memainkan Emosi Massa

Pria asal Kota Soto itu mengaku dari Surabaya untuk urusan jual beli rumah. Ia baru saja menerima uang down payment (DP) pembayaran rumah senilai Rp 12 juta. Karena Selasa kemalaman, korban sempat menginap semalam di Surabaya. “Saya niat pulang pagi tak kira sudah aman, tapi malah begini,” ungkapnya.

Kapolsek Asemrowo Kompol Nur Suhud saat dikonfirmasi terkait aksi perampasan itu membenarkan korban telah melapor. “Sudah. Anggota kami sudah cek lokasi dan olah TKP,” tuturnya.

Mantan Kapolsek Pabean Cantikan itu menambahkan, korban juga sudah dimintai keterangan. Anggotanya juga sudah memeriksa CCTV di sekitar lokasi. Namun, belum menemukan petunjuk. “Masih belum teridentifikasi. Kalau ada perkembangan, saya kabari,” tutupnya. (rus/rek)

SURABAYA – Nasib sial menimpa Nia Kharisma, 28, warga Perum Graha Indah Blok G, Lamongan. Dia baru saja menjadi korban penjambretan saat dibonceng motor suaminya di Jalan Margomulyo, Asemrowo, Rabu (2/10) sekitar pukul 05.15. Akibatnya, tas berisi uang Rp 12 juta, sebuah ponsel Samsung, kartu BPJS, buku tabungan, SIM C, dan dua e-KTP amblas.

Aksi perampasan itu bermula saat Nia dan suaminya hendak pulang ke Lamongan. Suami korban, Dwi Angger Saguntur, mengendarai motor Honda Beat dari arah Jalan Kalianak dengan membonceng istrinya.

Dia melaju dengan kecepatan rendah. Sesampainya di pertigaan, Angger belok kiri ke Jalan Margomulyo untuk putar balik. Apes, saat itu tiba-tiba dua pria mengendarai motor Satria datang dari belakang. Pengendara motor lalu memepet motor korban dari kiri. Sementara satu orang yang dibonceng menarik tas yang dicangklong korban.

Baca Juga :  Gojek Hadirkan Posko Antar di Puncak Peringatan Satu Abad NU

“Tas istri saya putus, pelaku kabur ke arah Tandes dan saya kejar,” ujar Angger kepada Radar Surabaya, Rabu (2/10).

Saat kejadian, Angger menambahkan, jalanan masih sepi. Dia tak sempat teriak minta tolong. Hanya ada satu dua motor. Aksi kejar-kejaran pun terjadi. Pelaku ngebut ke arah Tandes. Namun, sesampainya di bawah jalan tol, pelaku putar balik.

“Saya ikut putar balik, tapi kalah cepat. Pelaku lari ke arah Gresik,”  lanjutnya. Tak mampu mengejar pelaku, korban dan istrinya belok kanan. Kemudian mendatangi Polsek Krembangan. Namun laporan korban belum diterima. “Karena TKP masuk Asemrowo, saya diantar pakai mobil dinas (laporan) ke Polsek Asemrowo,” katanya.

Angger menjelaskan, pelaku joki memiliki ciri-ciri tinggi sekitar 175 meter. Mengenakan jaket warna hitam dan memakai helm. Sementara eksekutornya memakai kaos panjang warna abu-abu dan helm. “Motor pelaku Satria FU warna biru hitam,” sambungnya.

Baca Juga :  PDIP Rugi Tidak Ambil Gus Hans Jadi Calon Wawali Surabaya

Pria asal Kota Soto itu mengaku dari Surabaya untuk urusan jual beli rumah. Ia baru saja menerima uang down payment (DP) pembayaran rumah senilai Rp 12 juta. Karena Selasa kemalaman, korban sempat menginap semalam di Surabaya. “Saya niat pulang pagi tak kira sudah aman, tapi malah begini,” ungkapnya.

Kapolsek Asemrowo Kompol Nur Suhud saat dikonfirmasi terkait aksi perampasan itu membenarkan korban telah melapor. “Sudah. Anggota kami sudah cek lokasi dan olah TKP,” tuturnya.

Mantan Kapolsek Pabean Cantikan itu menambahkan, korban juga sudah dimintai keterangan. Anggotanya juga sudah memeriksa CCTV di sekitar lokasi. Namun, belum menemukan petunjuk. “Masih belum teridentifikasi. Kalau ada perkembangan, saya kabari,” tutupnya. (rus/rek)

Most Read

Berita Terbaru