27 C
Surabaya
Wednesday, June 7, 2023

KPU Coklit 23 Ribu Penghuni Lapas

Surabaya – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jatim terus melakukan pemutakhiran data untuk pemilihan Gubernur (Pilgub) Jatim. Tak terkecuali penelitian dan pencocokan (coklit) di Lembaga Permasyarakatan (Lapas) se-Jatim. Ada sebanyak 23 ribu penghuni dilakukan pendataan untuk memastikan bahwa tetap mendapatkan hal pilihnya.
Komisioner KPU Jawa Timur Divisi Teknis Penyelenggaraan dan Data, Choirul Anam mengatakan, proses pendataan saat ini masih terus berlangsung. “Saya sudah ke Kakanwil Kemenkumham Jatim. (KPU) Kabupaten/kota juga terus bergerak. Masih kami lakukan pendataan terus,” ujar Choirul Anam saat di konfirmasi, Jumat (2/2).
Sampai berita ini diturunkan, lanjutnya, KPU Jatim telah mendata sejumlah 23 ribu penghuni Lapas di Jawa Timur. Jumlah ini masih akan bertambah seiring pemutakhiran data oleh KPU Jatim yang masih berlangsung. Adapun beberapa data yang berhasil didapatkan KPU Jatim di beberapa Lapas di Jawa Timur, satu di antaranya jumlah pemilih di Rumah Tahanan Kelas I Surabaya di Medaeng, Sidoarjo, sebanyak 2.600 orang.
Selain di Rutan Medaeng, KPU juga mendata sebanyak 2.317 penghuni di Lapas Kelas I Surabaya di Kebon Agung, Porong; 1.014 Lapas Kelas II A Sidoarjo; dan 500 orang penghuni lapas perempuan di Lapas Wanita, Malang.
Anam menyatakan, pelaksanaan Pencocokan dan Penelitian (Coklit) data pemilih yang dilakukan oleh Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP). Di Lapas, KPU Jatim harus berkordinasi dulu dengan kemenkumham. Tidak bisa serta merta langsung mendata.
“Kami berkirim surat ke lembaga pemasyarakatan terkait meminta data penghuni Lapas paling mutakhir. Karena tidak mungkin kami melakukan pendataan orang per orang,” terangnya. 
Untuk saat ini, diakui Anam, setidaknya sudah mencapai 75 persen. Meski belum sepenuhnya terdata, namun pihaknya yakin ada peningkatan jumlah Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) di Jatim yang sebelumnya kurang lebih 30,6 juta jiwa. Meningkat menjadi 32 juta jiwa. Penambahan ini didapat dari para pensiunan Polri dan TNI.
Terlepas dari itu, Anam mengakui masih ada kendala-kendala yang dihadapi PPDP di lapangan. Kendati dalam pelaksanaan Coklit kali ini, para petugas sudah dibekali kartu pengenal yang jelas.
“Masyarakat itu, masih ada yang takut menerima para PPDP ini. Ada yang mencurigai sebagai debt colector, sampai akhirnya lari atau menolak menerima petugas,” tandasnya.
Tidak hanya itu, beberapa pemilik rumah mewah juga sulit ditemui. Padahal, rata-rata PPDP yang diterjunkan sebagian besar juga merupakan perangkat di kawasan tersebut. Baik itu yang turun Ketua RT atau Ketua RW, masih kesulitan.
“Biasanya di rumah-rumah mewah itu yang menemui para asisten rumah tangga (pekerja rumah tangga, red),” tandasnya. (bae/rud)

Baca Juga :  H-11, Distribusi Logistik Pemilu Sudah 90 Persen

Surabaya – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jatim terus melakukan pemutakhiran data untuk pemilihan Gubernur (Pilgub) Jatim. Tak terkecuali penelitian dan pencocokan (coklit) di Lembaga Permasyarakatan (Lapas) se-Jatim. Ada sebanyak 23 ribu penghuni dilakukan pendataan untuk memastikan bahwa tetap mendapatkan hal pilihnya.
Komisioner KPU Jawa Timur Divisi Teknis Penyelenggaraan dan Data, Choirul Anam mengatakan, proses pendataan saat ini masih terus berlangsung. “Saya sudah ke Kakanwil Kemenkumham Jatim. (KPU) Kabupaten/kota juga terus bergerak. Masih kami lakukan pendataan terus,” ujar Choirul Anam saat di konfirmasi, Jumat (2/2).
Sampai berita ini diturunkan, lanjutnya, KPU Jatim telah mendata sejumlah 23 ribu penghuni Lapas di Jawa Timur. Jumlah ini masih akan bertambah seiring pemutakhiran data oleh KPU Jatim yang masih berlangsung. Adapun beberapa data yang berhasil didapatkan KPU Jatim di beberapa Lapas di Jawa Timur, satu di antaranya jumlah pemilih di Rumah Tahanan Kelas I Surabaya di Medaeng, Sidoarjo, sebanyak 2.600 orang.
Selain di Rutan Medaeng, KPU juga mendata sebanyak 2.317 penghuni di Lapas Kelas I Surabaya di Kebon Agung, Porong; 1.014 Lapas Kelas II A Sidoarjo; dan 500 orang penghuni lapas perempuan di Lapas Wanita, Malang.
Anam menyatakan, pelaksanaan Pencocokan dan Penelitian (Coklit) data pemilih yang dilakukan oleh Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP). Di Lapas, KPU Jatim harus berkordinasi dulu dengan kemenkumham. Tidak bisa serta merta langsung mendata.
“Kami berkirim surat ke lembaga pemasyarakatan terkait meminta data penghuni Lapas paling mutakhir. Karena tidak mungkin kami melakukan pendataan orang per orang,” terangnya. 
Untuk saat ini, diakui Anam, setidaknya sudah mencapai 75 persen. Meski belum sepenuhnya terdata, namun pihaknya yakin ada peningkatan jumlah Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) di Jatim yang sebelumnya kurang lebih 30,6 juta jiwa. Meningkat menjadi 32 juta jiwa. Penambahan ini didapat dari para pensiunan Polri dan TNI.
Terlepas dari itu, Anam mengakui masih ada kendala-kendala yang dihadapi PPDP di lapangan. Kendati dalam pelaksanaan Coklit kali ini, para petugas sudah dibekali kartu pengenal yang jelas.
“Masyarakat itu, masih ada yang takut menerima para PPDP ini. Ada yang mencurigai sebagai debt colector, sampai akhirnya lari atau menolak menerima petugas,” tandasnya.
Tidak hanya itu, beberapa pemilik rumah mewah juga sulit ditemui. Padahal, rata-rata PPDP yang diterjunkan sebagian besar juga merupakan perangkat di kawasan tersebut. Baik itu yang turun Ketua RT atau Ketua RW, masih kesulitan.
“Biasanya di rumah-rumah mewah itu yang menemui para asisten rumah tangga (pekerja rumah tangga, red),” tandasnya. (bae/rud)

Baca Juga :  Bikin Hati Bergetar! Erick Thohir Sampaikan Pesan Ibunda di Anugerah Honoris Causa

Most Read

Berita Terbaru