26 C
Surabaya
Wednesday, March 29, 2023

Rukyat Hilal di 99 Titik, Pemerintah Putuskan Idul Fitri 2022 pada 2 Mei

JAKARTA – Pemerintah menetapkan 1 Syawal 1443 Hijriah atau Idul Fitri 2022 jatuh pada Senin, 2 Mei 2022. Keputusan ini diambil berdasarkan sidang isbat yang dilakukan Kementerian Agama bersama sejumlah pihak terkait, Minggu (1/5).

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, hitungan hisab telah dikonfirmasi petugas Kementerian Agama di daerah yang ditempatkan di 99 titik di seluruh Indonesia. “Hasilnya, sidang isbat menetapkan 1 Syawal 1443 Hijriah jatuh pada hari Senin, 2 Mei 2022 Masehi,” kata Yaqut Cholil Qoumas di Kementerian Agama, Minggu.

Sebelumnya, Anggota Tim Unifikasi Kalender Hijriyah Kemenag Cecep Nurwendaya memaparkan posisi hilal secara astronomis (hisab) dalam Seminar Posisi Hilal Penentu Awal Syawal 1443 H sebelum sidang isbat.

Menurut dia, secara hisab, hilal 1 Syawal 1443 H di Indonesia telah dimungkinkan untuk dirukyat. Berdasar perhitungan, posisi bulan pada hari ini 29 Ramadan 1443 Hijriyah sudah berada dalam kriteria bulan baru menteri-menteri agama di Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapore (MABIMS).

Baca Juga :  Cak Machfud Bagikan Santap Sahur Hingga ke Rumah-rumah

“Berdasar hisab kriteria baru mabims (3-6,4), baik menggunakan elongasi toposentrik maupun geosentrik di Indonesia sudah memenuhi syarat kriteria minimum tinggi hilal 3 dan elongasi 6,4 sehingga tanggal 1 Syawal 1443 H jatuh bertepatan dengan Senin 2 Mei 2022,” jelas Cecep.

Pada seminar yang digelar jelang Sidang Isbat (penetapan) Awal Syawal 1443 Hijriah itu, pakar astronomi ini menjelaskan, 3-6,4 adalah rumusan kriteria baru MABIMS dalam masalah penentuan awal bulan kamariah. Kriteria ini diputuskan pada 8 Desember 2021 dan telah diterapkan pada awal Ramadan 1443 H/2022 M.

Kriteria tersebut menetapkan, awal bulan kamariah dinyatakan masuk dan tiba bila memenuhi parameter ketinggian hilal minimal 3 derajat dan sudut elongasi 6,4 derajat, disingkat 3-6,4.

Baca Juga :  Biaya Haji Naik, Kemenag: 108 Ribu Calon Jamaah Haji 2023 Belum Lunasi Bipih

Posisi hilal ini dilihat dari sudut terjauh bulan (elongasi) diukur dari pusat inti bumi (geosentrik) dan diukur dari permukaan bumi (toposentrik).

Cecep menuturkan, ketinggian hilal di Indonesia berada pada rentang 3,79 derajat sampai 5,56 derajat pada 29 Ramadan 1443 H atau 1 Mei 2022. “Ini menunjukkan semua daerah telah memenuhi tinggi Kriteria Baru MABIMS,” kata Cecep.

Sebelumnya, Kemenag menggelar rukyatul hilal pada 99 titik di seluruh Indonesia. Hasil rukyatul hilal yang dilakukan ini selanjutnya dilaporkan sebagai bahan pertimbangan Sidang Isbat Awal Syawal 1443 Hijriah. (jpc/jay)

JAKARTA – Pemerintah menetapkan 1 Syawal 1443 Hijriah atau Idul Fitri 2022 jatuh pada Senin, 2 Mei 2022. Keputusan ini diambil berdasarkan sidang isbat yang dilakukan Kementerian Agama bersama sejumlah pihak terkait, Minggu (1/5).

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, hitungan hisab telah dikonfirmasi petugas Kementerian Agama di daerah yang ditempatkan di 99 titik di seluruh Indonesia. “Hasilnya, sidang isbat menetapkan 1 Syawal 1443 Hijriah jatuh pada hari Senin, 2 Mei 2022 Masehi,” kata Yaqut Cholil Qoumas di Kementerian Agama, Minggu.

Sebelumnya, Anggota Tim Unifikasi Kalender Hijriyah Kemenag Cecep Nurwendaya memaparkan posisi hilal secara astronomis (hisab) dalam Seminar Posisi Hilal Penentu Awal Syawal 1443 H sebelum sidang isbat.

Menurut dia, secara hisab, hilal 1 Syawal 1443 H di Indonesia telah dimungkinkan untuk dirukyat. Berdasar perhitungan, posisi bulan pada hari ini 29 Ramadan 1443 Hijriyah sudah berada dalam kriteria bulan baru menteri-menteri agama di Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapore (MABIMS).

Baca Juga :  1.592 CJH Sidoarjo Sudah Lunasi BPIH

“Berdasar hisab kriteria baru mabims (3-6,4), baik menggunakan elongasi toposentrik maupun geosentrik di Indonesia sudah memenuhi syarat kriteria minimum tinggi hilal 3 dan elongasi 6,4 sehingga tanggal 1 Syawal 1443 H jatuh bertepatan dengan Senin 2 Mei 2022,” jelas Cecep.

Pada seminar yang digelar jelang Sidang Isbat (penetapan) Awal Syawal 1443 Hijriah itu, pakar astronomi ini menjelaskan, 3-6,4 adalah rumusan kriteria baru MABIMS dalam masalah penentuan awal bulan kamariah. Kriteria ini diputuskan pada 8 Desember 2021 dan telah diterapkan pada awal Ramadan 1443 H/2022 M.

Kriteria tersebut menetapkan, awal bulan kamariah dinyatakan masuk dan tiba bila memenuhi parameter ketinggian hilal minimal 3 derajat dan sudut elongasi 6,4 derajat, disingkat 3-6,4.

Baca Juga :  Lara Silvy Nyanyikan Empat Lagu di GOR Sidoarjo

Posisi hilal ini dilihat dari sudut terjauh bulan (elongasi) diukur dari pusat inti bumi (geosentrik) dan diukur dari permukaan bumi (toposentrik).

Cecep menuturkan, ketinggian hilal di Indonesia berada pada rentang 3,79 derajat sampai 5,56 derajat pada 29 Ramadan 1443 H atau 1 Mei 2022. “Ini menunjukkan semua daerah telah memenuhi tinggi Kriteria Baru MABIMS,” kata Cecep.

Sebelumnya, Kemenag menggelar rukyatul hilal pada 99 titik di seluruh Indonesia. Hasil rukyatul hilal yang dilakukan ini selanjutnya dilaporkan sebagai bahan pertimbangan Sidang Isbat Awal Syawal 1443 Hijriah. (jpc/jay)

Most Read

Berita Terbaru