25 C
Surabaya
Monday, May 29, 2023

Krisis Populasi, Presiden Putin Janjikan Rp245 Juta ke Ibu yang Punya 10 Anak

JAKARTA – Presiden Rusia Vladimir Putin menjanjikan gelar kehormatan dan hadiah uang tunai sebesar 1 juta rubel atau sekitar Rp245 juta bagi warganya yang dapat melahirkan sepuluh anak. Kebijakan ekstrem ini diterapkan Pemerintah Kremlin di tengah krisis populasi yang dihadapi Rusia menyusul angka kelahiran yang terus merosot.

Putin yang sedang menghadapi perang dengan Ukraina menyatakan bahwa Rusia memutuskan menerapkan kembali kebijakan penghargaan “Mother Heroine” yang sempat diterapkan di masa kepemimpinan Josef Stalin di era Uni Soviet pada 1944.

Saat itu, rezim Stalin memberikan sejumlah uang dan penghargaan bagi setiap ibu yang dapat melahirkan 10 anak. Kebijakan itu kemudian dihentikan usai keruntuhan Uni Soviet pada 1991.

Namun seiring penurunan jumlah kelahiran dan meningkatnya angka kematian penduduk sejak pandemi Covid-19, maka Putin mengeluarkan dekrit terbaru pada Senin (15/8) yang menyatakan akan memberikan hadiah 1 juta rubel bagi seorang ibu atau sebuah keluarga yang mampu melahirkan dan membesarkan sepuluh anak atau lebih.

Baca Juga :  Serang Ukraina, Rusia Luncurkan Rudal Bidik Infrastruktur Militer

Dikutip dari Neewsweek, hadiah tersebut diberikan dengan syarat semua 10 anak itu harus masih hidup, kecuali salah satu di antaranya meninggal dunia atau hilang karena “membela Tanah Air” dan atau dalam tugas militer. Selain itu, kesepuluh anak itu harus dipastikan sebagai warga negara Federasi Rusia.

Gelar “Mother Heroine” yang diberikan ini setara dengan gelar kehormatan tertinggi di negeri Beruang Merah itu seperti “Pahlawan Rusia” dan “Pahlawan Pekerja”.

Dilansir dari The Moscow Times, populasi Rusia mengalami penurunan yang konstan selama beberapa dekade terakhir menjadi hanya 145,1 juta penduduk setelah penurunan drastis di awal 2022.

Tingkat penurunan populasi Rusia hampir dua kali lipat sejak 2021, ketika pandemi virus corona menyebabkan penurunan populasi alami terbesar di negara itu sejak akhir Uni Soviet dan hampir tiga kali lipat sejak 2020.

Baca Juga :  PUTIN: 50.000 Tentara Hasil Mobilisasi Siap Bertempur di Ukraina

Dalam enam bulan pertama 2022, Rusia bahkan kehilangan rata-rata 86.000 warga per bulan. Penuruan itu merupakan rekor tertinggi sejauh ini.

Populasi Rusia juga diperkirakan turun menjadi sekitar 132 juta dalam dua dekade mendatang jika kondisi yang sama terus terjadi. PBB bahkan memperkirakan dalam skenario terburuk, populasi Rusia hampir bisa berkurang setengahnya menjadi hanya 83 juta pada awal abad berikutnya. (oz/cnn/jay)

JAKARTA – Presiden Rusia Vladimir Putin menjanjikan gelar kehormatan dan hadiah uang tunai sebesar 1 juta rubel atau sekitar Rp245 juta bagi warganya yang dapat melahirkan sepuluh anak. Kebijakan ekstrem ini diterapkan Pemerintah Kremlin di tengah krisis populasi yang dihadapi Rusia menyusul angka kelahiran yang terus merosot.

Putin yang sedang menghadapi perang dengan Ukraina menyatakan bahwa Rusia memutuskan menerapkan kembali kebijakan penghargaan “Mother Heroine” yang sempat diterapkan di masa kepemimpinan Josef Stalin di era Uni Soviet pada 1944.

Saat itu, rezim Stalin memberikan sejumlah uang dan penghargaan bagi setiap ibu yang dapat melahirkan 10 anak. Kebijakan itu kemudian dihentikan usai keruntuhan Uni Soviet pada 1991.

Namun seiring penurunan jumlah kelahiran dan meningkatnya angka kematian penduduk sejak pandemi Covid-19, maka Putin mengeluarkan dekrit terbaru pada Senin (15/8) yang menyatakan akan memberikan hadiah 1 juta rubel bagi seorang ibu atau sebuah keluarga yang mampu melahirkan dan membesarkan sepuluh anak atau lebih.

Baca Juga :  Amerika dan Sekutu Barat Kecam Keanggotaan Rusia di G20

Dikutip dari Neewsweek, hadiah tersebut diberikan dengan syarat semua 10 anak itu harus masih hidup, kecuali salah satu di antaranya meninggal dunia atau hilang karena “membela Tanah Air” dan atau dalam tugas militer. Selain itu, kesepuluh anak itu harus dipastikan sebagai warga negara Federasi Rusia.

Gelar “Mother Heroine” yang diberikan ini setara dengan gelar kehormatan tertinggi di negeri Beruang Merah itu seperti “Pahlawan Rusia” dan “Pahlawan Pekerja”.

Dilansir dari The Moscow Times, populasi Rusia mengalami penurunan yang konstan selama beberapa dekade terakhir menjadi hanya 145,1 juta penduduk setelah penurunan drastis di awal 2022.

Tingkat penurunan populasi Rusia hampir dua kali lipat sejak 2021, ketika pandemi virus corona menyebabkan penurunan populasi alami terbesar di negara itu sejak akhir Uni Soviet dan hampir tiga kali lipat sejak 2020.

Baca Juga :  PUTIN: 50.000 Tentara Hasil Mobilisasi Siap Bertempur di Ukraina

Dalam enam bulan pertama 2022, Rusia bahkan kehilangan rata-rata 86.000 warga per bulan. Penuruan itu merupakan rekor tertinggi sejauh ini.

Populasi Rusia juga diperkirakan turun menjadi sekitar 132 juta dalam dua dekade mendatang jika kondisi yang sama terus terjadi. PBB bahkan memperkirakan dalam skenario terburuk, populasi Rusia hampir bisa berkurang setengahnya menjadi hanya 83 juta pada awal abad berikutnya. (oz/cnn/jay)

Most Read

Berita Terbaru