30 C
Surabaya
Sunday, May 28, 2023

Lebih 3.380 Tewas dalam Gempa di Turki, Erdogan Umumkan Berkabung 7 Hari

ANKARA – Setidaknya 3.381 orang tewas dan 20.426 lainnya terluka di 10 provinsi Turki setelah dua gempa besar Senin (6/2) mengguncang bagian selatan negara itu, kata seorang pejabat dari badan bencana, Selasa (7/2).

Senin (6/2) dini hari, gempa berkekuatan 7,7 skala Richter mengguncang distrik Pazarcik provinsi Kahramanmaras, kemudian sembilan jam kemudian, gempa berkekuatan 7,6 sklala Richter yang berpusat di distrik Elbistan di Kahramanmaras mengguncang wilayah tersebut.

Gempa ini memengaruhi beberapa provinsi lainnya, termasuk Adana, Adiyaman, Diyarbakir, Gaziantep, Hatay, Kilis, Malatya, Osmaniye, dan Sanliurfa. Gempa juga dirasakan di beberapa negara di kawasan, termasuk Lebanon dan Suriah.

Orhan Tatar, manajer umum pengurangan risiko dari Kepresidenan Manajemen Bencana dan Gawat Darurat (AFAD), mengatakan bahwa 5.775 bangunan runtuh.

Baca Juga :  Kapal Tiongkok Masuk Perairan Sabah dan Serawak, Malaysia Geram

Dia menambahkan bahwa lebih dari 24.000 anggota penyelamat saat ini sedang melakukan operasi pencarian dan penyelamatan. Turki akan berkabung nasional selama tujuh hari setelah gempa bumi yang mematikan.

Presiden Recep Tayyip Erdogan, Senin (6/2), mengatakan bahwa dengan gempa tersebut, Turki diguncang oleh bencana terbesar sejak gempa bumi Erzincan tahun 1939.

“Negara kami telah mengambil tindakan dengan semua lembaganya sejak terjadi gempa. Semua sumber daya telah dikerahkan,” kata Erdogan di kantor AFAD di ibukota Ankara, dimana ia mengkoordinasikan pekerjaan penyelamatan dan bantuan.

Erdogan juga meminta bangsa untuk “satu hati,” dengan mengatakan: “Saya harap kita akan meninggalkan hari-hari bencana ini dalam persatuan dan solidaritas sebagai negara dan bangsa.”

Baca Juga :  Krisis Populasi, Presiden Putin Janjikan Rp245 Juta ke Ibu yang Punya 10 Anak

Setelah gempa bumi, ucapan belasungkawa mengalir dari seluruh dunia untuk mengungkapkan solidaritas dengan Turki, dan banyak negara mengirimkan tim penyelamat dan bantuan. (jpc/ant/jay)

ANKARA – Setidaknya 3.381 orang tewas dan 20.426 lainnya terluka di 10 provinsi Turki setelah dua gempa besar Senin (6/2) mengguncang bagian selatan negara itu, kata seorang pejabat dari badan bencana, Selasa (7/2).

Senin (6/2) dini hari, gempa berkekuatan 7,7 skala Richter mengguncang distrik Pazarcik provinsi Kahramanmaras, kemudian sembilan jam kemudian, gempa berkekuatan 7,6 sklala Richter yang berpusat di distrik Elbistan di Kahramanmaras mengguncang wilayah tersebut.

Gempa ini memengaruhi beberapa provinsi lainnya, termasuk Adana, Adiyaman, Diyarbakir, Gaziantep, Hatay, Kilis, Malatya, Osmaniye, dan Sanliurfa. Gempa juga dirasakan di beberapa negara di kawasan, termasuk Lebanon dan Suriah.

Orhan Tatar, manajer umum pengurangan risiko dari Kepresidenan Manajemen Bencana dan Gawat Darurat (AFAD), mengatakan bahwa 5.775 bangunan runtuh.

Baca Juga :  Beckham Rela Antre 13 Jam demi Beri Penghormatan ke Ratu Elizabeth II

Dia menambahkan bahwa lebih dari 24.000 anggota penyelamat saat ini sedang melakukan operasi pencarian dan penyelamatan. Turki akan berkabung nasional selama tujuh hari setelah gempa bumi yang mematikan.

Presiden Recep Tayyip Erdogan, Senin (6/2), mengatakan bahwa dengan gempa tersebut, Turki diguncang oleh bencana terbesar sejak gempa bumi Erzincan tahun 1939.

“Negara kami telah mengambil tindakan dengan semua lembaganya sejak terjadi gempa. Semua sumber daya telah dikerahkan,” kata Erdogan di kantor AFAD di ibukota Ankara, dimana ia mengkoordinasikan pekerjaan penyelamatan dan bantuan.

Erdogan juga meminta bangsa untuk “satu hati,” dengan mengatakan: “Saya harap kita akan meninggalkan hari-hari bencana ini dalam persatuan dan solidaritas sebagai negara dan bangsa.”

Baca Juga :  Warga Palestina di Penjara Israel Akhiri 103 Hari Mogok Makan

Setelah gempa bumi, ucapan belasungkawa mengalir dari seluruh dunia untuk mengungkapkan solidaritas dengan Turki, dan banyak negara mengirimkan tim penyelamat dan bantuan. (jpc/ant/jay)

Most Read

Berita Terbaru