SURABAYA – Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak Menyambut Kunjungan Duta Besar Slovakia Jaroslav Chlebo ke Gedung Negara Grahadi, Selasa (30/7). Keduanya saling tukar solusi dalam hal pembangunan revolusi industri 4.0.
Emil mengatakan, kedatangan duta besar tersebut sebenarnya ada kegiatan di Ponorogo dalam rangka mendatangkan musik ansambel dari berbagai negara. Menurutnya ,sebuah kehormatan tersendiri ketika Dubes tersebut bersilaturahmi ke Gedung Negara Grahadi. “Karena Bu Gubernur (Khofifah Indar Parawansa, Red) ada tugas, akhirnya saya yang mewakili,” jelasnya.
Mantan Bupati Trenggalek ini mengatakan, ada kesamaan antara Slovakia dengan Jawa Timur (Jatim) yakni luas daerah. Namun jumlah penduduk Slovakia hanya 5,5 juta sedangkan Jatim 40 juta. “Tapi kemiripannya adalah sama-sama sentra industri. Kami saling berdiskusi terkait tenaga kerja dan upah minimum yang juga dihadapi Slovakia,” ujarnya.
Meski belum ada kerja sama, namun menurutnya gesture persahabatan ditunjukkan oleh Dubes Slovakia. Menurutnya, Slovakia juga mendalami IT di Jatim dan ada software yang sudah berkolaborasi dengan salah satu kampus di Surabaya. “Tapi kita belum tahu kampus yang mana, akan kita cek yang mana persisnya,” katanya.
Emil menuturkan, membangun persahabatan adalah entry poin yang bagus ke Eropa. “Slovakia belum berinvestasi ke Indonesia apalagi Jatim. Namun komunikasi ini harus dibangun,” jelasnya.
Emil mengatakan, ada rencana pertemuan lanjutan setelah ini. Namun menurutnya, ia harus menyampaikan hasil pertemuan ini kepada gubernur. “Kami ingin bertukar pikiran intinya ingin sama-sama merujuk ke Singapura, yakni Institute yang menyediakan program yang mengadaptasi tenaga kerja ke era industri 4.0,” pungkasnya. (mus/nur)
SURABAYA – Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak Menyambut Kunjungan Duta Besar Slovakia Jaroslav Chlebo ke Gedung Negara Grahadi, Selasa (30/7). Keduanya saling tukar solusi dalam hal pembangunan revolusi industri 4.0.
Emil mengatakan, kedatangan duta besar tersebut sebenarnya ada kegiatan di Ponorogo dalam rangka mendatangkan musik ansambel dari berbagai negara. Menurutnya ,sebuah kehormatan tersendiri ketika Dubes tersebut bersilaturahmi ke Gedung Negara Grahadi. “Karena Bu Gubernur (Khofifah Indar Parawansa, Red) ada tugas, akhirnya saya yang mewakili,” jelasnya.
Mantan Bupati Trenggalek ini mengatakan, ada kesamaan antara Slovakia dengan Jawa Timur (Jatim) yakni luas daerah. Namun jumlah penduduk Slovakia hanya 5,5 juta sedangkan Jatim 40 juta. “Tapi kemiripannya adalah sama-sama sentra industri. Kami saling berdiskusi terkait tenaga kerja dan upah minimum yang juga dihadapi Slovakia,” ujarnya.
Meski belum ada kerja sama, namun menurutnya gesture persahabatan ditunjukkan oleh Dubes Slovakia. Menurutnya, Slovakia juga mendalami IT di Jatim dan ada software yang sudah berkolaborasi dengan salah satu kampus di Surabaya. “Tapi kita belum tahu kampus yang mana, akan kita cek yang mana persisnya,” katanya.
Emil menuturkan, membangun persahabatan adalah entry poin yang bagus ke Eropa. “Slovakia belum berinvestasi ke Indonesia apalagi Jatim. Namun komunikasi ini harus dibangun,” jelasnya.
Emil mengatakan, ada rencana pertemuan lanjutan setelah ini. Namun menurutnya, ia harus menyampaikan hasil pertemuan ini kepada gubernur. “Kami ingin bertukar pikiran intinya ingin sama-sama merujuk ke Singapura, yakni Institute yang menyediakan program yang mengadaptasi tenaga kerja ke era industri 4.0,” pungkasnya. (mus/nur)
