28.3 C
Surabaya
Thursday, June 8, 2023

Dinkes Klaim Stunting di Jatim Turun dari 23,5 Persen jadi 19 Persen

SURABAYA – Kepala Dinas Kesehatan Jawa Timur dr Erwin Astha Triyono mengatakan berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), saat ini angka stunting di Jatim mengalami penurunan dari 23,5 persen menjadi 19 persen. Menurutnya Provinsi Jawa Timur menargetkan angka stunting dapat turun sebanyak 14 persen hingga tahun 2024 mendatang.

“Kunci strategi dalam penanganan sunting adalah upaya untuk memperbaiki pola asuh dari tingkat remaja putri, pra nikah, menikah, hamil hingga melahirkan,” ujarnya, Senin (30/1).

Erwin mengatakan berdasarkan tahapan itu, proses pendekatan pola asuh dapat dimaksimalkan, sehingga tumbuh kembang anak dapat terjaga kesehatannya dan stunting dapat dihindari. Menurutnya Dinkes Jatim gencar melakukan kolaborasi dengan berbagai organisasi perangkat daerah (OPD) dan elemen masyarakat yang ada di Jatim untuk menekan angka stunting.

Baca Juga :  Jenazah Umat Muslim Korban Covid-19 Wajib Disalati

“Kita terus berkolaborasi dengan berbagai OPD. Apalagi, data dari Kemenkes angka stunting di Jatim mengalami penurunan,” jelasnya.

Diketahui Presiden Joko Widodo terus meminta pemerintah daerah untuk memberikan penanganan stunting yang lebih baik. Tujuannya agar pemerintah bisa mengoptimalkan potensi Sumber Daya Manusia (SDM) serta menikmati periode bonus demografi.

“Kita memiliki bonus demografi puncaknya di tahun 2030-2035. Kalau SDM kita tidak berada pada posisi baik bukan keuntungan yang akan kita dapat tetapi akan memberikan beban besar kepada negara. Sehinga stunting harus menjadi target penyelesaian bagi pengembannga SDM,” jelas Jokowi dalam Rapat Koordinasi Nasional Kepala Daerah dan Forkompinda Tahun 2023, Selasa (17/1).

Pemerintah menargetkan jumlah bayi stunting di bawah 14 persen pada 2024. Sebelumnya di 2014 persentase jumlah bayi stunting sebesar 37 persen, kemudian 24 persen di 2021 dan 21 persen di 2022. Upaya mencapai target penurunan stunting ini membutuhkan kerjasama mulai dari Kementerian/Lembaga di pemerintah pusat hingga pemerintah daerah.

Baca Juga :  Antisipasi Musim Hujan, Warga Diimbau Waspadai DBD dan Leptospirosis

“Target kita pada 2024 harus berada di bawah 14 persen, bukan hal mudah tetapi kalau kerja keras kita seperti bekerja menghadapi pandemi saya yakin ini bukan persoalan yang susah diselesaikan,” pungkasnya. (mus)

SURABAYA – Kepala Dinas Kesehatan Jawa Timur dr Erwin Astha Triyono mengatakan berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), saat ini angka stunting di Jatim mengalami penurunan dari 23,5 persen menjadi 19 persen. Menurutnya Provinsi Jawa Timur menargetkan angka stunting dapat turun sebanyak 14 persen hingga tahun 2024 mendatang.

“Kunci strategi dalam penanganan sunting adalah upaya untuk memperbaiki pola asuh dari tingkat remaja putri, pra nikah, menikah, hamil hingga melahirkan,” ujarnya, Senin (30/1).

Erwin mengatakan berdasarkan tahapan itu, proses pendekatan pola asuh dapat dimaksimalkan, sehingga tumbuh kembang anak dapat terjaga kesehatannya dan stunting dapat dihindari. Menurutnya Dinkes Jatim gencar melakukan kolaborasi dengan berbagai organisasi perangkat daerah (OPD) dan elemen masyarakat yang ada di Jatim untuk menekan angka stunting.

Baca Juga :  Rutin Dipulangkan ke Daerah, Jumlah ODGJ di Jatim Diklaim Berkurang

“Kita terus berkolaborasi dengan berbagai OPD. Apalagi, data dari Kemenkes angka stunting di Jatim mengalami penurunan,” jelasnya.

Diketahui Presiden Joko Widodo terus meminta pemerintah daerah untuk memberikan penanganan stunting yang lebih baik. Tujuannya agar pemerintah bisa mengoptimalkan potensi Sumber Daya Manusia (SDM) serta menikmati periode bonus demografi.

“Kita memiliki bonus demografi puncaknya di tahun 2030-2035. Kalau SDM kita tidak berada pada posisi baik bukan keuntungan yang akan kita dapat tetapi akan memberikan beban besar kepada negara. Sehinga stunting harus menjadi target penyelesaian bagi pengembannga SDM,” jelas Jokowi dalam Rapat Koordinasi Nasional Kepala Daerah dan Forkompinda Tahun 2023, Selasa (17/1).

Pemerintah menargetkan jumlah bayi stunting di bawah 14 persen pada 2024. Sebelumnya di 2014 persentase jumlah bayi stunting sebesar 37 persen, kemudian 24 persen di 2021 dan 21 persen di 2022. Upaya mencapai target penurunan stunting ini membutuhkan kerjasama mulai dari Kementerian/Lembaga di pemerintah pusat hingga pemerintah daerah.

Baca Juga :  Antisipasi Musim Hujan, Warga Diimbau Waspadai DBD dan Leptospirosis

“Target kita pada 2024 harus berada di bawah 14 persen, bukan hal mudah tetapi kalau kerja keras kita seperti bekerja menghadapi pandemi saya yakin ini bukan persoalan yang susah diselesaikan,” pungkasnya. (mus)

Most Read

Berita Terbaru