27 C
Surabaya
Wednesday, June 7, 2023

Sebabkan Gelombang Tinggi, Angin Kencang dan Genangan di Daratan

SURABAYA – Fenomena astronomi berupa gerhana bulan total atau super blood moon terjadi di Surabaya pada Rabu petang mulai pukul 18.18 WIB. Masyarakat pun bisa menyaksikan gerhana bulan penuh ini dengan telanjang mata karena sangat aman tanpa harus menggunakan kacamata khusus gerhana.

Kepala Forecaster Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tanjung Perak Surabaya, Muhammad Arif Wiyono menjelaskan, gerhana bulan total terjadi saat posisi matahari bumi dan bulan sejajar. Fenomena ini terjadi selama dua jam mulai pukul 18.18 hingga sekitar pukul 20.00. “Gerhana bulan total ini hanya bisa dilihat hari ini saja selama dua jam,” jelasnya, Rabu (26/5).

Arif Wiyono mengaku pihaknya telah melakukan pengamatan gerhana bulan ini di sekitar Jembatan Suramadu. Menurutnya, perubahan bentuk bulan sangat terlihat jelas. “Kami telah pantau di Suramadu terlihat jelas. Masyarakat dapat mengabadikan kejadian gerhana ini,” katanya.

Baca Juga :  Pameran Barang Antik, Ada Keris Pangeran Diponegoro hingga Batu Akik

Namun demikian, jelas dia, fenomena gerhana bulan total ini juga berdampak pada kondisi pasang air laut dan angin kencang. Bahkan dari pantauan Radar Surabaya di kawasan Tanjung Perak, ada genangan yang disebabkan rob atau pasang air laut karena gerhana bulan total. 

“Ini (air pasang laut) akan mulai 26 Mei hingga 30 Mei pukul 10.00 hingga pukul 12.00. Tadi ada kenaikan air antara 10 hingga 20 centimeter di permukaan daratan,” ungkapnya.

Pengaruh terjadinya air pasang ini, jelas Arif, disebabkan gravitasi bumi yang sangat tinggi akibat gerhana bulan yang menyebabkan posisi bumi dan planet satelitnya itu sejajar. Tak hanya itu, lanjut Arif, gelombang air laut juga tampak tinggi. Sehingga patut diwaspadai oleh nelayan dan masyarakat yang bermukim di sekitar bibir pantai Kenjeran dan sekitarnya. 

Baca Juga :  Disertasi Lia Istifhama Raih Predikat Sangat Memuaskan

Sedangkan untuk kecepatan angin mencapai 30 kilometer per jam. “Mereka yang berada di pesisir atau pinggir laut (pantai) perlu mewaspadai terjadinya pasang air laut yang lebih tinggi dari pasang normalnya. Ketinggian gelombang bisa mencapai 2 hingga 2,5 meter,” terangnya. (rmt/jay)

SURABAYA – Fenomena astronomi berupa gerhana bulan total atau super blood moon terjadi di Surabaya pada Rabu petang mulai pukul 18.18 WIB. Masyarakat pun bisa menyaksikan gerhana bulan penuh ini dengan telanjang mata karena sangat aman tanpa harus menggunakan kacamata khusus gerhana.

Kepala Forecaster Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tanjung Perak Surabaya, Muhammad Arif Wiyono menjelaskan, gerhana bulan total terjadi saat posisi matahari bumi dan bulan sejajar. Fenomena ini terjadi selama dua jam mulai pukul 18.18 hingga sekitar pukul 20.00. “Gerhana bulan total ini hanya bisa dilihat hari ini saja selama dua jam,” jelasnya, Rabu (26/5).

Arif Wiyono mengaku pihaknya telah melakukan pengamatan gerhana bulan ini di sekitar Jembatan Suramadu. Menurutnya, perubahan bentuk bulan sangat terlihat jelas. “Kami telah pantau di Suramadu terlihat jelas. Masyarakat dapat mengabadikan kejadian gerhana ini,” katanya.

Baca Juga :  Antisipasi Banjir dan Cuaca Ekstrem, BPB Linmas Siapkan Posko Bencana

Namun demikian, jelas dia, fenomena gerhana bulan total ini juga berdampak pada kondisi pasang air laut dan angin kencang. Bahkan dari pantauan Radar Surabaya di kawasan Tanjung Perak, ada genangan yang disebabkan rob atau pasang air laut karena gerhana bulan total. 

“Ini (air pasang laut) akan mulai 26 Mei hingga 30 Mei pukul 10.00 hingga pukul 12.00. Tadi ada kenaikan air antara 10 hingga 20 centimeter di permukaan daratan,” ungkapnya.

Pengaruh terjadinya air pasang ini, jelas Arif, disebabkan gravitasi bumi yang sangat tinggi akibat gerhana bulan yang menyebabkan posisi bumi dan planet satelitnya itu sejajar. Tak hanya itu, lanjut Arif, gelombang air laut juga tampak tinggi. Sehingga patut diwaspadai oleh nelayan dan masyarakat yang bermukim di sekitar bibir pantai Kenjeran dan sekitarnya. 

Baca Juga :  Pameran Barang Antik, Ada Keris Pangeran Diponegoro hingga Batu Akik

Sedangkan untuk kecepatan angin mencapai 30 kilometer per jam. “Mereka yang berada di pesisir atau pinggir laut (pantai) perlu mewaspadai terjadinya pasang air laut yang lebih tinggi dari pasang normalnya. Ketinggian gelombang bisa mencapai 2 hingga 2,5 meter,” terangnya. (rmt/jay)

Most Read

Berita Terbaru