25 C
Surabaya
Thursday, March 30, 2023

Diikuti 13 Wali Kota, Usung Tema Puspawarni Persatuan

SURABAYA – Pawai bunga tahunan Surabaya Vaganza yang mengusung tema Puspawarni sukses digelar oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, Minggu (24/3). Acara yang dimulai sekitar pukul 08.00 itu diikuti oleh 40 mobil hias yang didesain sangat menarik.

Istimewanya, kegiatan rutin menyambut Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-726 ini juga diikuti oleh 13 wali kota yang tergabung dalam  Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) Wilayah IV. Sebelumnya, 13 anggota APEKSI ini telah mengadakan Rapat Koordinasi Komisariat Wilayah IV (RAKOR KOMWIL IV) di Hotel JW Marriot, Sabtu (23/3).

Di samping itu, diikuti pula oleh 38 peserta parade budaya dari berbagai komunitas, suku bangsa, pelajar sekolah, mahasiswa dan warga Surabaya serta beberapa grup drumband.

Para peserta memulai rute dari Jalan Pahlawan, berlanjut ke Jalan Kramat Gantung, Jalan Gemblongan, Jalan Tunjungan, Jalan Gubernur Suryo, Jalan Panglima Sudirman, Jalan Urip Sumoharjo, dan finish di Jalan Raya Darmo tepatnya di depan SMAK Santa Maria.

Wali Kota Tri Rismaharini menjelaskan, Surabaya Vaganza tahun ini lebih banyak budaya yang ditampilkan. Karena itu, melalui pawai budaya ini, ia ingin berbagai elemen masyarakat yang tinggal di Surabaya bisa terus rukun dan saling menghormati. “Jadi kita tahun ini lebih banyak budayanya, saya berharap ini menjadi pemersatu kita untuk kita tidak mempermasalahkan lagi siapa kita, asal usul kita, agama kita dan suku kita,” ujar Risma, Minggu (24/3).

Baca Juga :  Tidak Terserap, Anggaran Pembebasan Ditunda

Menurutnya, dipilihnya tema Puspawarni dalam Parade Surabaya Vaganza tahun ini, bertujuan untuk memupuk rasa persatuan berbagai elemen masyarakat yang ada di Surabaya. Ia berharap, masyarakat Surabaya dengan keberagaman suku, adat, dan budaya bisa terus rukun dan terus bergandengan tangan. 

“Kita bisa bergandengan tangan untuk bersama-sama membangun kota ini, sebetulnya itu. Makanya yang kita sampaikan adalah Puspawarni. Jadi bukan hanya bunga, tapi budaya dan keberagaman di Kota Surabaya dapat menyatu,” tuturnya.

Di tengah acara, Risma juga memberikan semangat kepada siswa siswi SMP yang mengikuti parade. Ia mengatakan kepada para tamu undangan saat di lokasi akhir pawai berlangsung kalau pakaian yang dikenakan siswa siswi SMP dalam acara tersebut merupakan buatan tangan mereka (siswa-siwi) sendiri.  

“Nah ini yang lewat barusan (sambil menunjuk salah kostum salah satu siswa) itu buatan tangan mereka. Mereka desain sendiri, jadi bapak ibu yang hadir di sini, kalau punya anak berbakat mari kita dukung. Terus dorong bakat mereka, terimakasih juga pada guru yang mau memberi peluang untuk anak-anak ini berkreasi,” ujarnya di tengah berlangsungnya pawai Surabaya Vaganza. 

Risma yakin, bakat dari siswa siswi di Surabaya dapat dikembangkan jauh lebih baik lagi. Oleh karena itu, ia ingin memberi peluang untuk belajar kepada desainer-desainer kondang Kota Pahlawan. “Ini soalnya menjelang Unas, jadi masih belum ada waktu. Nanti kalau sudah ada waktu, kita ajak desainer profesional Surabaya berbagai ilmu ke mereka (siswa, Red),” urainya.

Baca Juga :  Jalan Raya Gubeng Sudah Tersambung Urukan Sirtu

Di akhir acara, Risma mengatakan bahwa dari 78 peserta pawai yang menghibur warga Surabaya dan para tamu undangan, semua  favorit. “Semua favorit, apik kabeh tanpa terkecuali,” ujarnya.

Di sela–sela meriahnya Surabaya Vaganza, Wali Kota perempuan perta di Surabaya ini juga menyempatkan diri mengajak foto bersama dengan para tamu undangan yang hadir. 

Sementara itu, Ketua Apeksi Regional IV Dewanti Rumpoko yang turut hadir dan mengikuti acara itu sangat mengapresiasi kegiatan Parade Surabaya Vaganza yang diselenggarakan oleh Pemkot Surabaya. Ia mengaku terkesima dengan berbagai suguhan kesenian budaya yang ditampilkan. 

“Selain memang acaranya, terutama drum bandnya, acara keseniannya, parade bunganya juga Te O Pe Be Ge Te  (top banget, RED),” kata Dewanti diujung pawai.

Perempuan berkerudung yang juga menjabat sebagai Wali Kota Batu ini menambahkan, pihaknya ingin mengadopsi cara Pemkot Surabaya dalam penyelenggaraan parade yang disiplin dan bersih. Ia berharap, masyarakat Kota Batu bisa meniru bagaimana warga Kota Surabaya menjaga kebersihan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan. “Mudah-mudahan Kota Batu besok akan meniru, terutama kerapian dan kebersihannya,” pungkasnya. (gin/jay)

SURABAYA – Pawai bunga tahunan Surabaya Vaganza yang mengusung tema Puspawarni sukses digelar oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, Minggu (24/3). Acara yang dimulai sekitar pukul 08.00 itu diikuti oleh 40 mobil hias yang didesain sangat menarik.

Istimewanya, kegiatan rutin menyambut Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-726 ini juga diikuti oleh 13 wali kota yang tergabung dalam  Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) Wilayah IV. Sebelumnya, 13 anggota APEKSI ini telah mengadakan Rapat Koordinasi Komisariat Wilayah IV (RAKOR KOMWIL IV) di Hotel JW Marriot, Sabtu (23/3).

Di samping itu, diikuti pula oleh 38 peserta parade budaya dari berbagai komunitas, suku bangsa, pelajar sekolah, mahasiswa dan warga Surabaya serta beberapa grup drumband.

Para peserta memulai rute dari Jalan Pahlawan, berlanjut ke Jalan Kramat Gantung, Jalan Gemblongan, Jalan Tunjungan, Jalan Gubernur Suryo, Jalan Panglima Sudirman, Jalan Urip Sumoharjo, dan finish di Jalan Raya Darmo tepatnya di depan SMAK Santa Maria.

Wali Kota Tri Rismaharini menjelaskan, Surabaya Vaganza tahun ini lebih banyak budaya yang ditampilkan. Karena itu, melalui pawai budaya ini, ia ingin berbagai elemen masyarakat yang tinggal di Surabaya bisa terus rukun dan saling menghormati. “Jadi kita tahun ini lebih banyak budayanya, saya berharap ini menjadi pemersatu kita untuk kita tidak mempermasalahkan lagi siapa kita, asal usul kita, agama kita dan suku kita,” ujar Risma, Minggu (24/3).

Baca Juga :  Dilarang Buka di Masa Pandemi Covid-19, Tempat Hiburan Nekat Buka

Menurutnya, dipilihnya tema Puspawarni dalam Parade Surabaya Vaganza tahun ini, bertujuan untuk memupuk rasa persatuan berbagai elemen masyarakat yang ada di Surabaya. Ia berharap, masyarakat Surabaya dengan keberagaman suku, adat, dan budaya bisa terus rukun dan terus bergandengan tangan. 

“Kita bisa bergandengan tangan untuk bersama-sama membangun kota ini, sebetulnya itu. Makanya yang kita sampaikan adalah Puspawarni. Jadi bukan hanya bunga, tapi budaya dan keberagaman di Kota Surabaya dapat menyatu,” tuturnya.

Di tengah acara, Risma juga memberikan semangat kepada siswa siswi SMP yang mengikuti parade. Ia mengatakan kepada para tamu undangan saat di lokasi akhir pawai berlangsung kalau pakaian yang dikenakan siswa siswi SMP dalam acara tersebut merupakan buatan tangan mereka (siswa-siwi) sendiri.  

“Nah ini yang lewat barusan (sambil menunjuk salah kostum salah satu siswa) itu buatan tangan mereka. Mereka desain sendiri, jadi bapak ibu yang hadir di sini, kalau punya anak berbakat mari kita dukung. Terus dorong bakat mereka, terimakasih juga pada guru yang mau memberi peluang untuk anak-anak ini berkreasi,” ujarnya di tengah berlangsungnya pawai Surabaya Vaganza. 

Risma yakin, bakat dari siswa siswi di Surabaya dapat dikembangkan jauh lebih baik lagi. Oleh karena itu, ia ingin memberi peluang untuk belajar kepada desainer-desainer kondang Kota Pahlawan. “Ini soalnya menjelang Unas, jadi masih belum ada waktu. Nanti kalau sudah ada waktu, kita ajak desainer profesional Surabaya berbagai ilmu ke mereka (siswa, Red),” urainya.

Baca Juga :  Warga Diminta Melapor, Janiji Tuntaskan Jalan Berlubang dalam 1x24 Jam

Di akhir acara, Risma mengatakan bahwa dari 78 peserta pawai yang menghibur warga Surabaya dan para tamu undangan, semua  favorit. “Semua favorit, apik kabeh tanpa terkecuali,” ujarnya.

Di sela–sela meriahnya Surabaya Vaganza, Wali Kota perempuan perta di Surabaya ini juga menyempatkan diri mengajak foto bersama dengan para tamu undangan yang hadir. 

Sementara itu, Ketua Apeksi Regional IV Dewanti Rumpoko yang turut hadir dan mengikuti acara itu sangat mengapresiasi kegiatan Parade Surabaya Vaganza yang diselenggarakan oleh Pemkot Surabaya. Ia mengaku terkesima dengan berbagai suguhan kesenian budaya yang ditampilkan. 

“Selain memang acaranya, terutama drum bandnya, acara keseniannya, parade bunganya juga Te O Pe Be Ge Te  (top banget, RED),” kata Dewanti diujung pawai.

Perempuan berkerudung yang juga menjabat sebagai Wali Kota Batu ini menambahkan, pihaknya ingin mengadopsi cara Pemkot Surabaya dalam penyelenggaraan parade yang disiplin dan bersih. Ia berharap, masyarakat Kota Batu bisa meniru bagaimana warga Kota Surabaya menjaga kebersihan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan. “Mudah-mudahan Kota Batu besok akan meniru, terutama kerapian dan kebersihannya,” pungkasnya. (gin/jay)

Most Read

Berita Terbaru