SURABAYA-Kepala Dinas Pendidikan (Kadispendik) Jawa Timur Wahid Wahyudi memastikan dana biaya penunjang operasional penyelenggaraan pendidikan (BPOPP) tahap pertama untuk periode Januari-Maret tahun ajaran 2020/2021 telah cair. Dana BPOPP tersebut sudah masuk ke rekening masing-masing sekolah per 19 Januari.
“Tahun ini pencairan BPOPP dilakukan di awal triwulan pertama periode Januari-Maret dengan besaran anggaran Rp 35.266.161.014 untuk 790 lembaga SMA/SMK dan Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus (PK-PLK) negeri di Jatim,” ujarnya.
Mantan Kepala Dinas Perhubungan Jatim ini menambahkan, Dispendik Jatim juga telah menganggarkan dana sebesar Rp 518.051.820.000 untuk 3.214 SMA/SMK dan PK-PLK swasta di Jatim. Anggaran tersebut akan disalurkan setelah proses dokumen lembaga yang diajukan dinyatakan lengkap dan benar.
“Kelengkapan tersebut meliputi pengajuan proposal, rencana kegiatan dan anggaran sekolah (RKAS), rekomendasi penyaluran dana hibah BPOPP tahun 2021, Nota Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) dan pakta integritas. Persyaratan itu diperlukan untuk pengajuan SK penetapan Gubernur,” terangnya
Wahid mengatakan, untuk SMA/SMK dan PK-PLK swasta ini sedang dalam proses. Pencairan tidak disalurkan secara serentak namun bertahap. “Sambil melihat lembaga (swasta) yang telah menuntaskan dokumen yang dibutuhkan,” kata Wahid.
Lebih lanjut, Wahid mengatakan, pencairan BPOPP di awal triwulan tersebut merupakan hasil evaluasi yang dilakukan Dindik Jatim. Pasalnya jika mengacu pada tahun-tahun sebelumnya, pencairan BPOPP di akhir triwulan justru mempersulit sekolah untuk mengelola biaya operasionalnya.
“Kalau cair di akhir triwulan, maka biaya harus dipinjami sekolah lebih dulu. Iya kalau punya uang, tapi kalau tidak, kan kasihan. Hal itu justru meresahkan sekolah karena kekurangan. Pencairan di awal triwulan ini tentu sangat mendukung berjalannya pendidikan meskipun dilakukan secara daring,” ungkapnya.
Menurut dia, untuk BPOPP di tahun ini APBD Jatim baru mengalokasikan anggaran untuk enam bulan. Kekurangannya akan diusulkan kembali di perubahan anggaran. “Saya berharap tidak ada pengurangan,” ujarnya. (mus/rak)