SURABAYA – Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Adhy Karyono menargetkan, 85 persen dari total 1,2 juta dosis vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) sudah dapat terinjeksi pada hewan ternak di Jawa Timur. Saat ini sudah memasuki bulan ketiga sejak Kementerian Pertanian menetapkan status wabah PMK pada Jawa Timur.
“Dari pusat sudah turun 1,2 juta vaksin tambahan untuk PMK ini. Seminggu ini kita percepat. Yang biasanya 50-70 hewan akan ditingkatkan. Jadi, sebulan yang akan datang target sudah 85 persen dosis yang disuntikkan,” ujar Adhy saat menghadiri Bimbingan Teknis Fasilitator Penanganan PMK, Selasa (13/9).
Adhy optimistis target tersebut dapat tercapai. Sebab, fasilitator penanganan PMK sudah didukung oleh 1.500 tambahan tenaga dari Babinkamtibmas dan Babinsa serta relawan dari berbagai lapisan masyarakat.
“Sebelumnya satu juta vaksin bisa kita distribusikan sampai 92 persen dalam waktu singkat. Ini pastinya berkat tim yang kuat dari Kodam V/Brawijaya dan Polda Jatim juga relawan. Sebab, kalau hanya mengandalkan dokter hewan saja tentu tidak bisa,” tuturnya.
Selain vaksin, Pemerintah Provinsi Jatim juga sudah melakukan beberapa langkah konkret. Antara lain, menerapkan isolasi per kandang, menutup wilayah terjangkit, pembatasan lintasan hewan yang rawan, pembatasan pembukaan pasar hewan, serta disinfektan rutin.
“Saya juga minta petugas fasilitator bisa memberikan edukasi dan sosialisasi yang akurat yang bisa menjelaskan kepada pemilik hewan bahwa pencegahan PMK harus dilakukan bersama-sama,” jelasnya.
Menurut Adhy, pemerintah tidak akan bisa berjalan sendiri tanpa sinergitas semua pihak. Karena itu, masyarakat juga perlu berkontribusi dengan menerapkan protokol PMK. “Para peternak juga jangan berpikir kalau ternaknya divaksin, takut terjadi apa-apa. (Vaksinasi) ini untuk membantu semua agar tidak terdampak wabah PMK ini,” pungkasnya. (mus/rek)