28.3 C
Surabaya
Tuesday, May 30, 2023

Pasien Isolasi di Asrama Haji Melonjak, BNPB Ingatkan Disiplin Prokes

SURABAYA – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Ganip Warsito meninjau beberapa tempat isolasi pasien Covid-19  di Surabaya, seperti Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) dan Asrama Haji Sukolilo, Jumat (11/6).

Di Asrama Haji Sukolilo, Ganip memantau kondisi pasien karantina dan isolasi Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang tiba di Jatim sejak 28 April lalu. Ia meminta kepada penghuni karantina maupun isolasi untuk tetap tertib dan sadar protokol kesehatan (prokes).

“Jadi kami mengimbau kepada semuanya yang ada di sini (Asrama Haji Sukolilo) untuk terus ditingkatkan prokesnya, hindari bergerombol dan selalu menggunakan masker,” imbaunya.

Ganip juga mengapresiasi penanganan bagi PMI maupun pasien isolasi di Asrama Haji. Menurutnya sudah sangat bagus. Termasuk juga fasilitas yang telah diberikan saat ini juga dinilainya sudah baik. Namun upaya pengendalian Covid-19 harus terus dilakukan oleh setiap pribadi.  “Semua orang dari luar negeri harus betul-betul dikendalikan dan dipastikan bebas Covid-19, tanpa terkecuali,” tegasnya. 

Baca Juga :  Akselerasi Vaksin, Disiplin Prokes dan Kewaspadaan Tinggi Harus Dijalankan

Sementara itu dari informasi yang dihimpun Radar Surabaya, data pasien Covid-19 di Asrama Haji Sukolilo dalam lima hari terakhir terus meningkat. Terutama bagi pasien yang ditangani oleh Pemkot Surabaya. Pada 5 Juni ada 77 orang,  6 Juni ada 87,  7 Juni ada 78 orang,  8 Juni ada 110 orang, 9 Juni ada 120 orang, 10 Juni ada 137 orang. Sedangkan tanggal 11 Juni hingga pukul 15.00 mencapai 159 orang, naik 22 orang dari hari sebelumnya. 

Sementara data untuk PMI yang saat ini masih di Asrama Haji sekitar 500 lebih orang. 182 PMI telah dirujuk ke Rumah Sakit Lapangan Indrapura. Hingga 9 Juni, jumpah PMI Jatim yang sudah pulang mencapai 11.502 orang.

Kepala UPT Asrama Haji Sukolilo Surabaya Sugianto mengatakan, pihaknya akan terus meningkatkan pelayanan untuk pasien isolasi dan karantina. Pihaknya juga terus mengantisipasi ledakan pasien Covid-19. Termasuk hasil swab di penyekatan Jembatan Suramadu. “Jadi kami akan terus melakukan koordinasi dengan Pemkot Surabaya maupun Pemprov Jatim apabila ada lonjakan pasien Covid-19,”  katanya.

Baca Juga :  Korban Meninggal Terdampak Awan Panas Semeru Bertambah Jadi 34 Orang

Sugianto menyebut penanganan pasien karantina dan isolasi di Asrama Haji sudah berjalan dengan baik. Seperti pemberian makan tiga kali sehari, tiap pagi dilaksanakan senam. “Kalau Pemkot Surabaya mengggunakan dua gedung Zam Zam dan Shofa untuk isolasi pasien Covid-19 dan karantina PMI asal Surabaya. Sedangkan Pemprov Jatim mengggunakan kamar standard di gedung lama untuk karantina PMI asal Jatim,” jelasnya.

Pihaknya juga  mengantisipasi apabila ada penambahan pasien dari swab massal hasil penyekatan Jembatan Suramadu. “Ya kami antisipasi dengan menambah 10 kamar di hedung Shofa. Selain itu juga  kami sediakan di gedung Zam Zam. Itu sudah kami koordinasikan juga dengan Pemkot Surabaya,” pungkasnya. (rmt/opi)

SURABAYA – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Ganip Warsito meninjau beberapa tempat isolasi pasien Covid-19  di Surabaya, seperti Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) dan Asrama Haji Sukolilo, Jumat (11/6).

Di Asrama Haji Sukolilo, Ganip memantau kondisi pasien karantina dan isolasi Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang tiba di Jatim sejak 28 April lalu. Ia meminta kepada penghuni karantina maupun isolasi untuk tetap tertib dan sadar protokol kesehatan (prokes).

“Jadi kami mengimbau kepada semuanya yang ada di sini (Asrama Haji Sukolilo) untuk terus ditingkatkan prokesnya, hindari bergerombol dan selalu menggunakan masker,” imbaunya.

Ganip juga mengapresiasi penanganan bagi PMI maupun pasien isolasi di Asrama Haji. Menurutnya sudah sangat bagus. Termasuk juga fasilitas yang telah diberikan saat ini juga dinilainya sudah baik. Namun upaya pengendalian Covid-19 harus terus dilakukan oleh setiap pribadi.  “Semua orang dari luar negeri harus betul-betul dikendalikan dan dipastikan bebas Covid-19, tanpa terkecuali,” tegasnya. 

Baca Juga :  Pemprov Jatim Gandeng BNPB-BMKG-BRIN Terapkan Teknologi Modifikasi Cuaca

Sementara itu dari informasi yang dihimpun Radar Surabaya, data pasien Covid-19 di Asrama Haji Sukolilo dalam lima hari terakhir terus meningkat. Terutama bagi pasien yang ditangani oleh Pemkot Surabaya. Pada 5 Juni ada 77 orang,  6 Juni ada 87,  7 Juni ada 78 orang,  8 Juni ada 110 orang, 9 Juni ada 120 orang, 10 Juni ada 137 orang. Sedangkan tanggal 11 Juni hingga pukul 15.00 mencapai 159 orang, naik 22 orang dari hari sebelumnya. 

Sementara data untuk PMI yang saat ini masih di Asrama Haji sekitar 500 lebih orang. 182 PMI telah dirujuk ke Rumah Sakit Lapangan Indrapura. Hingga 9 Juni, jumpah PMI Jatim yang sudah pulang mencapai 11.502 orang.

Kepala UPT Asrama Haji Sukolilo Surabaya Sugianto mengatakan, pihaknya akan terus meningkatkan pelayanan untuk pasien isolasi dan karantina. Pihaknya juga terus mengantisipasi ledakan pasien Covid-19. Termasuk hasil swab di penyekatan Jembatan Suramadu. “Jadi kami akan terus melakukan koordinasi dengan Pemkot Surabaya maupun Pemprov Jatim apabila ada lonjakan pasien Covid-19,”  katanya.

Baca Juga :  Korban Meninggal Terdampak Awan Panas Semeru Bertambah Jadi 34 Orang

Sugianto menyebut penanganan pasien karantina dan isolasi di Asrama Haji sudah berjalan dengan baik. Seperti pemberian makan tiga kali sehari, tiap pagi dilaksanakan senam. “Kalau Pemkot Surabaya mengggunakan dua gedung Zam Zam dan Shofa untuk isolasi pasien Covid-19 dan karantina PMI asal Surabaya. Sedangkan Pemprov Jatim mengggunakan kamar standard di gedung lama untuk karantina PMI asal Jatim,” jelasnya.

Pihaknya juga  mengantisipasi apabila ada penambahan pasien dari swab massal hasil penyekatan Jembatan Suramadu. “Ya kami antisipasi dengan menambah 10 kamar di hedung Shofa. Selain itu juga  kami sediakan di gedung Zam Zam. Itu sudah kami koordinasikan juga dengan Pemkot Surabaya,” pungkasnya. (rmt/opi)

Most Read

Berita Terbaru