SURABAYA – Realisasi penyaluran operasi pasar komoditi beras periode tanggal 3 – 9 Februari di seluruh Provinsi Jawa Timur telah mencapai sebesar 4.367 ton. Dengan rincian Bulog telah menyalurkan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) komoditi beras sebesar 3.825 ton dan dari BUMD Pemprov Jatim PT JGU komoditi beras sebesar 542 ton.
Hal tersebut disampaikan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat meninjau Operasi Pasar di Pasar Taman Sepanjang, Sidoarjo, Jumat (10/2). Total, sebanyak 10 ton beras yang digelontorkan bagi para masyarakat dan pedagang di sekitar pasar dengan harga Rp. 45.000 per kemasan 5 kilogram. Artinya per kilogram harga beras di operasi pasar ini hanya Rp 9.000 per kilogram.
Harga itu jauh di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET) beras medium yakni Rp9.450/kg. Harga jual tertinggi kepada konsumen dari pedagang yaitu Rp. 47.000/5 kg. “Operasi pasar sengaja digelar untuk memberi keterjangkauan kepada masyarakat agar tetap bisa membeli beras kualitas medium sesuai kebutuhan,” jelasnya.
Lebih lanjut, Khofifah menyebut, permintaan pasar untuk beras hingga saat ini cukup tinggi. Terbukti ketika berinteraksi dengan para pedagang di pasar Taman Sepanjang Sidoarjo ini, rata rata stok yang dimiliki telah habis dan berkurang.
“Permintaan konsumen membeli beras rata rata per 5 kg. Situasi ini harus ditangkap oleh Bulog dengan mengemas beras dengan ukuran kemasan per 5 Kg. Sehingga untuk selanjutnya kita bersama sama memasifkan distribusinya ke masyarakat,” katanya.
Sebelumnya, Gubernur Khofifah juga sempat meninjau operasi pasar yah digelar di Pasar Pucang Kota Surabaya, juga di Pasar Larangan Kabupaten Sidoarjo. Saat ini, Khofifah terus aktif meminta kepada Bupati/Walikota untuk mengintervensi stok beras dengan mengupdate harga beras melalui Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok (Siskaperbapo) setiap hari.
“Kita harap, masing masing bupati/walikota bisa berkoordinasi dengan Kadivre Bulog Jatim untuk menggelar operasi pasar beras murah di masing masing daerah,” tegasnya.
Khofifah mengungkapkan bahwa bulan ini di berbagai titik daerah akan memasuki musim panen dan akan terus meningkat pada akhir Februari. “Diprediksi Bulan Maret-April Jatim akan memasuki Panen Raya,” katanya. (mus/rak)