27 C
Surabaya
Wednesday, June 7, 2023

Polisi Periksa Kejiwaan Pelaku Pembacokan di Kediri Tewaskan 3 Orang

KEDIRI – Kepolisian Resor (Polres) Kediri memeriksakan kondisi kesehatan dan kejiwaan R (35), pelaku penyerangan warga di Desa Pojok, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri.

“Pelaku kami amankan dan sementara ini kami kirim ke RS Bhayangkara. Kondisi pelaku, kami lihat, tersangka masih diam dan belum bersedia memberikan keterangan,” kata Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Kasatreskrim) Polres Kediri, AKP Rizkika Atmadha Putra di Kediri, Selasa (8/3).

Dia mengatakan pemeriksaan terhadap pelaku meliputi cek kesehatan, termasuk kondisi kejiwaan, di RS Bhayangkara Kediri, sehingga diperoleh keterangan terkait kondisi medis pelaku.

Dia menjelaskan saat ditangkap di rumahnya, pelaku tidak memberikan perlawanan. Sebelumnya, pelaku sempat kabur ke kebun lalu masuk ke dalam rumah lewat pintu belakang, hingga kemudian polisi datang dan menangkapnya.

Korban penyerangan dan pembacokan oleh R ada 10 orang, tiga di antaranya meninggal dunia, satu kritis, dan enam lainnya masih menjalani perawatan di rumah sakit. “Update korban sekitar 10 orang. Tiga orang meninggal dunia, satu kritis, enam luka. Untuk TKP (tempat kejadian perkara) kami simpulkan (ada) empat TKP,” jelasnya.

Baca Juga :  Hendak Wisata ke Pantai Prigi, 4 Santri Tewas karena Mobilnya Dihantam Truk
Kasatreskrim Polres Kediri AKP Rizkika Atmadha Putra. (ANTARA Jatim/Asmaul)

Hingga kini, pihak kepolisian masih mengusut kasus penyerangan dan pembacokan oleh R tersebut dengan memeriksa enam orang saksi. Pihaknya juga masih menunggu untuk memeriksa anggota keluarga R yang menjadi korban dan masih dirawat di rumah sakit, yakni ayah, ibu, dan adik.

Sementara itu, Kepala Desa Pojok Darwanto mengatakan sebelum insiden penyerangan, R sempat cekcok dengan ibunya pada Senin (7/3) pagi. Kemudian, pada siang hari, pelaku mengamuk dengan membawa celurit. “Jadi siapa pun yang ada itu dibabat, yang melerai pun ikut dibabat,” kata Darwanto.

Sementara itu, Ketua RT 41 Desa Pojok, Nurkholis, yang rumahnya tidak jauh dari tempat tinggal pelaku mengaku dirinya sempat dikejar pelaku dengan membawa celurit. Namun dia berhasil menghindar dan menyelamatkan diri. “Kejadiannya cepat, paling tidak sampai 15 menit. Kesehariannya orangnya tertutup,” ucap Nurkholis.

Seperti diketahui Polres Kediri menangani kasus pembacokan yang dilakukan oleh R, warga Dusun Bangunmulyo, Desa Pojok, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri, yang mengakibatkan 10 orang luka, dan tiga di antaranya meninggal dunia.

Baca Juga :  Nikita Terbang ke Turki Kampanye Kanker Payudara

Dari informasi, pelaku awalnya sempat cekcok dengan keluarga lalu tiba-tiba membawa caring dan membacok warga yang dijumpainya. Bahkan, ada kerabat yang juga menjadi korban. Dalam insiden itu, 10 orang menjadi korban dan tiga di antaranya meninggal dunia dan satu kritis.

Hingga kini, polisi pun masih mengumpulkan keterangan dari para saksi dan mendalami motif pelaku melakukan aksi penyerangan. “Masih kami dalami motifnya, karena yang bersangkutan masih belum mau buka omongan. Pelaku kami amankan bersama anggota di polres,” kata dia.

Sejumlah tetangga pelaku masih trauma dengan kejadian itu. Surya, salah seorang tetangga mengatakan pelaku setelah melakukan aksinya sempat kabur dan kembali ke rumah.

Sementara itu, sejumlah rumah termasuk rumah pelaku juga diberi garis polisi. Di rumah pelaku, juga terlihat sepeda motor yang diparkir di dalam rumah serta ada tempat untuk jualan sayur. Warga menyebut, pelaku selama ini bekerja serabutan. (antara/jay)

 

KEDIRI – Kepolisian Resor (Polres) Kediri memeriksakan kondisi kesehatan dan kejiwaan R (35), pelaku penyerangan warga di Desa Pojok, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri.

“Pelaku kami amankan dan sementara ini kami kirim ke RS Bhayangkara. Kondisi pelaku, kami lihat, tersangka masih diam dan belum bersedia memberikan keterangan,” kata Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Kasatreskrim) Polres Kediri, AKP Rizkika Atmadha Putra di Kediri, Selasa (8/3).

Dia mengatakan pemeriksaan terhadap pelaku meliputi cek kesehatan, termasuk kondisi kejiwaan, di RS Bhayangkara Kediri, sehingga diperoleh keterangan terkait kondisi medis pelaku.

Dia menjelaskan saat ditangkap di rumahnya, pelaku tidak memberikan perlawanan. Sebelumnya, pelaku sempat kabur ke kebun lalu masuk ke dalam rumah lewat pintu belakang, hingga kemudian polisi datang dan menangkapnya.

Korban penyerangan dan pembacokan oleh R ada 10 orang, tiga di antaranya meninggal dunia, satu kritis, dan enam lainnya masih menjalani perawatan di rumah sakit. “Update korban sekitar 10 orang. Tiga orang meninggal dunia, satu kritis, enam luka. Untuk TKP (tempat kejadian perkara) kami simpulkan (ada) empat TKP,” jelasnya.

Baca Juga :  Hendak Wisata ke Pantai Prigi, 4 Santri Tewas karena Mobilnya Dihantam Truk
Kasatreskrim Polres Kediri AKP Rizkika Atmadha Putra. (ANTARA Jatim/Asmaul)

Hingga kini, pihak kepolisian masih mengusut kasus penyerangan dan pembacokan oleh R tersebut dengan memeriksa enam orang saksi. Pihaknya juga masih menunggu untuk memeriksa anggota keluarga R yang menjadi korban dan masih dirawat di rumah sakit, yakni ayah, ibu, dan adik.

Sementara itu, Kepala Desa Pojok Darwanto mengatakan sebelum insiden penyerangan, R sempat cekcok dengan ibunya pada Senin (7/3) pagi. Kemudian, pada siang hari, pelaku mengamuk dengan membawa celurit. “Jadi siapa pun yang ada itu dibabat, yang melerai pun ikut dibabat,” kata Darwanto.

Sementara itu, Ketua RT 41 Desa Pojok, Nurkholis, yang rumahnya tidak jauh dari tempat tinggal pelaku mengaku dirinya sempat dikejar pelaku dengan membawa celurit. Namun dia berhasil menghindar dan menyelamatkan diri. “Kejadiannya cepat, paling tidak sampai 15 menit. Kesehariannya orangnya tertutup,” ucap Nurkholis.

Seperti diketahui Polres Kediri menangani kasus pembacokan yang dilakukan oleh R, warga Dusun Bangunmulyo, Desa Pojok, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri, yang mengakibatkan 10 orang luka, dan tiga di antaranya meninggal dunia.

Baca Juga :  Erick Thohir Bantu Selesaikan Berbagai Persoalan di Jawa Timur

Dari informasi, pelaku awalnya sempat cekcok dengan keluarga lalu tiba-tiba membawa caring dan membacok warga yang dijumpainya. Bahkan, ada kerabat yang juga menjadi korban. Dalam insiden itu, 10 orang menjadi korban dan tiga di antaranya meninggal dunia dan satu kritis.

Hingga kini, polisi pun masih mengumpulkan keterangan dari para saksi dan mendalami motif pelaku melakukan aksi penyerangan. “Masih kami dalami motifnya, karena yang bersangkutan masih belum mau buka omongan. Pelaku kami amankan bersama anggota di polres,” kata dia.

Sejumlah tetangga pelaku masih trauma dengan kejadian itu. Surya, salah seorang tetangga mengatakan pelaku setelah melakukan aksinya sempat kabur dan kembali ke rumah.

Sementara itu, sejumlah rumah termasuk rumah pelaku juga diberi garis polisi. Di rumah pelaku, juga terlihat sepeda motor yang diparkir di dalam rumah serta ada tempat untuk jualan sayur. Warga menyebut, pelaku selama ini bekerja serabutan. (antara/jay)

 

Most Read

Berita Terbaru