28 C
Surabaya
Friday, June 9, 2023

Khofifah Lepas 139 JCH dari ASN dan PTT Pemprov Jatim

SURABAYA – Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa melepas 139 jamaah calon haji (JCH) Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Pegawai Tidak Tetap (PTT) di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jumat (5/7) malam. Kegiatan tersebut merupakan yang pertama kalinya dilaksanakan oleh Pemprov Jatim. 

Khofifah menyampaikan pesan khusus agar mereka bisa menjaga kesehatan. Menurutnya, support fisik menjadi hal penting dalam menjalankan ibadah haji. Selain menjaga kesehatan dan fisik saat ibadah, Khofifah juga mengimbau JCH untuk menata hati. “Paling berat itu menjaga hati. Jangan melakukan perdebatan saat ibadah. Kalau ingin khusyuk handphone diletakkan di kamar atau di dalam tas. Jangan membuka handphone saat ibadah haji. Hanya diri sendiri yang bisa mengendalikan hati dan pikirannya,” ujarnya. 

Mantan Menteri Sosial ini mengatakan, JCH yang bisa berangkat ibadah haji ini mengalami sebuah proses yang tidak bisa dikalkulasi hanya karena banyaknya tabungan. Tetapi banyak faktor yang menakdirkan untuk dipanggil atau tidak. “Selain itu halangan untuk berangkat ke haji bukan hanya karena ada kendala konflik atau perang. Ada juga yang sudah mendaftar, tapi saat mau berangkat sakit, dan sebagainya,” jelasnya. 

Baca Juga :  Makeup Karakter yang Terinspirasi Dari Topeng Wajah Venesia

Khofifah juga menyampaikan berdasarkan pesan Menteri Agama RI, ada zona Jatim di Mekah untuk memudahkan koordinasi antar masyarakat Jatim. Hal ini untuk menghindari JCH terpencar. “Pokoknya saat di Mekah mereka dalam satu area,” katanya. 

JCH asal Pacitan sedang menjalani pemeriksaan pencegahan Hepatitis A

Jalani Pemeriksaan Hepatitis A 

Sementara itu JCH kloter 4 Embarkasi Surabaya yang masuk Asrama Haji Sukolilo Sabtu (6/7) siang sebanyak 445 JCH dan tergabung dari beberapa daerah. Yakni Pacitan 197 JCH, Kota Madiun 189 JCH, dan Surabaya 59 JCH. 

Namun ketika JCH dari Pacitan datang, pihak Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya melakukan tindakan antisipasi pencegahan endemik hepatitis a. Terkait Kejadian Luar Biasa (KLB) hepatitis a yang menyerang Pacitan beberapa hari belakangan ini. Pihak PPIH Embarkasi Surabaya langsung melakukan uji pemeriksaan klinis di Hall Zaitun kepada JCH berjumlah 197 dari 10 kecamatan di Pacitan tersebut. 

Menurut Kepala Bidang Kesehatan Embarkasi Surabaya Muhammad Budi Hidayat, pemeriksaan tersebut untuk mencegah risiko penularan penyakit hepatitis a. “Melalui pemeriksaan dengan menggunakan RDT, akan diketahui hasilnya setengah jam kemudian,” katanya kepada Radar Surabaya. 

Baca Juga :  Diisukan Mengandung Dioxin, Khofifah: Telur Ayam Aman Dikonsumsi

Namun ketika nantinya JCH tersebut mengidap penyakit hepatis a, maka akan dilakukan penundaan keberangkatan.  “Jamaah yang diketahui mengidap hepatitis a nanti akan dirujuk di rumah sakit untuk diobati hingga sehat dan siap untuk diberangkatkan ke tanah suci. Saat ini masih kami uji ke lab dahulu, nanti baru ketahuan hasilnya,”terangnya. 

Sementara pada Sabtu (6/7) dini hari pukul 01.00, JCH kloter I yang berasal dari Magetan diberangkatkan dari Asrama Haji Sukolilo, Surabaya menuju Bandara Internasional Juanda untuk kemudian diterbangkan ke Madinah menggunakan pesawat Saudi Airlines dengan nomor penerbangan SV 50003. Dari pantauan Radar Surabaya, sebelum keberangkatan ke Bandara Internasional Juanda, para JCH tersebut dikumpulkan terlebih untuk mendapatkan pengarahan dan mendapatkan living cost atau biaya hidup selama di tanah suci. Kemudian satu persatu JCH melakukan pemeriksaan x-ray di Graha Bir Ali. (mus/rmt/nur)

SURABAYA – Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa melepas 139 jamaah calon haji (JCH) Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Pegawai Tidak Tetap (PTT) di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jumat (5/7) malam. Kegiatan tersebut merupakan yang pertama kalinya dilaksanakan oleh Pemprov Jatim. 

Khofifah menyampaikan pesan khusus agar mereka bisa menjaga kesehatan. Menurutnya, support fisik menjadi hal penting dalam menjalankan ibadah haji. Selain menjaga kesehatan dan fisik saat ibadah, Khofifah juga mengimbau JCH untuk menata hati. “Paling berat itu menjaga hati. Jangan melakukan perdebatan saat ibadah. Kalau ingin khusyuk handphone diletakkan di kamar atau di dalam tas. Jangan membuka handphone saat ibadah haji. Hanya diri sendiri yang bisa mengendalikan hati dan pikirannya,” ujarnya. 

Mantan Menteri Sosial ini mengatakan, JCH yang bisa berangkat ibadah haji ini mengalami sebuah proses yang tidak bisa dikalkulasi hanya karena banyaknya tabungan. Tetapi banyak faktor yang menakdirkan untuk dipanggil atau tidak. “Selain itu halangan untuk berangkat ke haji bukan hanya karena ada kendala konflik atau perang. Ada juga yang sudah mendaftar, tapi saat mau berangkat sakit, dan sebagainya,” jelasnya. 

Baca Juga :  Makeup Karakter yang Terinspirasi Dari Topeng Wajah Venesia

Khofifah juga menyampaikan berdasarkan pesan Menteri Agama RI, ada zona Jatim di Mekah untuk memudahkan koordinasi antar masyarakat Jatim. Hal ini untuk menghindari JCH terpencar. “Pokoknya saat di Mekah mereka dalam satu area,” katanya. 

JCH asal Pacitan sedang menjalani pemeriksaan pencegahan Hepatitis A

Jalani Pemeriksaan Hepatitis A 

Sementara itu JCH kloter 4 Embarkasi Surabaya yang masuk Asrama Haji Sukolilo Sabtu (6/7) siang sebanyak 445 JCH dan tergabung dari beberapa daerah. Yakni Pacitan 197 JCH, Kota Madiun 189 JCH, dan Surabaya 59 JCH. 

Namun ketika JCH dari Pacitan datang, pihak Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya melakukan tindakan antisipasi pencegahan endemik hepatitis a. Terkait Kejadian Luar Biasa (KLB) hepatitis a yang menyerang Pacitan beberapa hari belakangan ini. Pihak PPIH Embarkasi Surabaya langsung melakukan uji pemeriksaan klinis di Hall Zaitun kepada JCH berjumlah 197 dari 10 kecamatan di Pacitan tersebut. 

Menurut Kepala Bidang Kesehatan Embarkasi Surabaya Muhammad Budi Hidayat, pemeriksaan tersebut untuk mencegah risiko penularan penyakit hepatitis a. “Melalui pemeriksaan dengan menggunakan RDT, akan diketahui hasilnya setengah jam kemudian,” katanya kepada Radar Surabaya. 

Baca Juga :  Insiden Surabaya-Malang Jadi Pemicu Rusuh Papua, Gubernur Minta Maaf

Namun ketika nantinya JCH tersebut mengidap penyakit hepatis a, maka akan dilakukan penundaan keberangkatan.  “Jamaah yang diketahui mengidap hepatitis a nanti akan dirujuk di rumah sakit untuk diobati hingga sehat dan siap untuk diberangkatkan ke tanah suci. Saat ini masih kami uji ke lab dahulu, nanti baru ketahuan hasilnya,”terangnya. 

Sementara pada Sabtu (6/7) dini hari pukul 01.00, JCH kloter I yang berasal dari Magetan diberangkatkan dari Asrama Haji Sukolilo, Surabaya menuju Bandara Internasional Juanda untuk kemudian diterbangkan ke Madinah menggunakan pesawat Saudi Airlines dengan nomor penerbangan SV 50003. Dari pantauan Radar Surabaya, sebelum keberangkatan ke Bandara Internasional Juanda, para JCH tersebut dikumpulkan terlebih untuk mendapatkan pengarahan dan mendapatkan living cost atau biaya hidup selama di tanah suci. Kemudian satu persatu JCH melakukan pemeriksaan x-ray di Graha Bir Ali. (mus/rmt/nur)

Most Read

Berita Terbaru