26 C
Surabaya
Wednesday, March 29, 2023

Kenang Pengabdian Abadi KRI Nanggala-402, TNI AL Bangun Monumen Utuh

SURABAYA – Untuk mengabadikan perjalanan kapal selam KRI Nanggala-402 dan seluruh awaknya sejak awal hingga akhir pengabdian kepada bangsa dan negara, TNI Angkatan Laut membangun sebuah monumen yang berada tepat di sebelah markas para Hiu Kencana di dermaga Satuan Kapal Selam Koarmada II.

Dimulainya pembangunan ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Kepala Staf Angkatan laut (KASAL) Laksamana TNI Yudo Margono, Kamis (3/6).

Sesaat sebelum acara peletakan batu pertama dimulai, Kepala Dinas Sejarah TNI AL (Kadisjarahal) Laksma TNI Supardi dalam laporannya kepada KASAL mengatakan bahwa Monumen KRI Nanggala-402 dibangun di lokasi area Ghoravira Madyajala Koarmada II dengan luas 842,5 meter persegi.

Monumen akan dibangun dengan konsep area outdoor berupa landscape dan hall of fame. Juga, konsep area indoor berupa infografis tentang KRI Nanggala. Sementara proses pembangunan menurut keterangan Kadisjarahal, akan memakan waktu kurang lebih tiga bulan.

Dalam proses peletakan batu pertama, ikut hadir Panglima Koarmada II Laksda TNI Dr. Iwan Isnurwanto, Asrena KASAL Laksda TNI Muhammad Ali, Komandan Seskoal Laksda TNI Tunggul Suropati, dan Kadisjarahal.

Baca Juga :  Hadirkan Citarasa Premium, Berhasil Ekspansi ke Perhotelan

Menanggapi pembangunan monumen ini, KASAL mengungkapkan jika para prajurit yang gugur bersama KRI Nanggala di perairan utara Pulau Bali, dharma baktinya kepada negara dan bangsa akan dikenang di monumen ini.

“Besar monumen 1:1, jadi persis dengan besarnya KRI Nanggala. Di dalamnya akan kita rancang juga dengan berbagai kenangan, operasi yang telah dilaksanakan, termasuk sejarah pembangunan dan juga para syuhada yang gugur bersama KRI Nanggala pada 21 April lalu,” katanya.

Ia berharap ke depan pengabdian KRI Nanggala dan seluruh awaknya bisa dikenang oleh masyarakat dan juga prajurit kapal selam itu sendiri. Sehingga nuansa On Eternal Patrol yang menjadi ikon KRI Nanggala selama ini, tetap ada melalui keberadaan monumen tersebut.

Ia menambahkan bahwa peruntukan monumen tidak hanya khusus bagi Angkatan Laut, tapi juga untuk masyarakat umum. Sehingga semua pihak bisa tahu bagaimana kiprah pengabdian KRI Nanggala sejak 1981 hingga tenggelamnya. Juga, seperti apa bagian dalam kapal berikut ringkasan sejarahnya agar masyarakat paham tentang KRI Nanggala-402.

Baca Juga :  Cegah Hal Berbahaya, Kaskoarmada II Sidak Gudang Senjata dan KRI

Sementara itu, untuk mengenang 40 hari tenggelamnya KRI Nanggala-402 bersama ke-53 awaknya yang berpatroli abadi di perairan utara Pulau Bali sejak 21 April lalu, prajurit Koarmada II menggelar doa bersama serentak di tiga rumah ibadah. Yakni Masjid Al Mahdi, Gereja Galilea, dan Pura Jala Wira Dharma, Kamis (3/6).

Doa bersama di Masjid Al-Mahdi dipimpin oleh Kasubdis Bintal Disminpers Koarmada II Letkol Laut (KH) H.M. Ansori. Doa bersama diawali bacaan surah Al-Fatihah dilanjutkan dengan bacaan yasin dan tahlil, serta diakhiri dengan doa bersama.

Sementara prajurit yang beragama Kristiani memanjatkan doa bersama dipimpin Pendeta Letkot Laut (KH) Dwi Haryanto, Pendeta Politon STH dan Pendeta Ibu Deby Haryanto Paat.

Sedangkan prajurit yang beragama Hindu melaksanakan persembahyangan dan doa bersama dipimpin Jero Mangku Nengah Labi. Ikut hadir Kadiskes Koarmada II Kolonel Laut (K) dr. I Ketut Tirka Nandaka beserta prajurit dari Lantamal V, Batalyon 5 Marinir Surabaya. (gin/jay)

SURABAYA – Untuk mengabadikan perjalanan kapal selam KRI Nanggala-402 dan seluruh awaknya sejak awal hingga akhir pengabdian kepada bangsa dan negara, TNI Angkatan Laut membangun sebuah monumen yang berada tepat di sebelah markas para Hiu Kencana di dermaga Satuan Kapal Selam Koarmada II.

Dimulainya pembangunan ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Kepala Staf Angkatan laut (KASAL) Laksamana TNI Yudo Margono, Kamis (3/6).

Sesaat sebelum acara peletakan batu pertama dimulai, Kepala Dinas Sejarah TNI AL (Kadisjarahal) Laksma TNI Supardi dalam laporannya kepada KASAL mengatakan bahwa Monumen KRI Nanggala-402 dibangun di lokasi area Ghoravira Madyajala Koarmada II dengan luas 842,5 meter persegi.

Monumen akan dibangun dengan konsep area outdoor berupa landscape dan hall of fame. Juga, konsep area indoor berupa infografis tentang KRI Nanggala. Sementara proses pembangunan menurut keterangan Kadisjarahal, akan memakan waktu kurang lebih tiga bulan.

Dalam proses peletakan batu pertama, ikut hadir Panglima Koarmada II Laksda TNI Dr. Iwan Isnurwanto, Asrena KASAL Laksda TNI Muhammad Ali, Komandan Seskoal Laksda TNI Tunggul Suropati, dan Kadisjarahal.

Baca Juga :  Pemkot Siap Dampingi Istri Kru KRI Nanggala 402 Kembangkan UMKM

Menanggapi pembangunan monumen ini, KASAL mengungkapkan jika para prajurit yang gugur bersama KRI Nanggala di perairan utara Pulau Bali, dharma baktinya kepada negara dan bangsa akan dikenang di monumen ini.

“Besar monumen 1:1, jadi persis dengan besarnya KRI Nanggala. Di dalamnya akan kita rancang juga dengan berbagai kenangan, operasi yang telah dilaksanakan, termasuk sejarah pembangunan dan juga para syuhada yang gugur bersama KRI Nanggala pada 21 April lalu,” katanya.

Ia berharap ke depan pengabdian KRI Nanggala dan seluruh awaknya bisa dikenang oleh masyarakat dan juga prajurit kapal selam itu sendiri. Sehingga nuansa On Eternal Patrol yang menjadi ikon KRI Nanggala selama ini, tetap ada melalui keberadaan monumen tersebut.

Ia menambahkan bahwa peruntukan monumen tidak hanya khusus bagi Angkatan Laut, tapi juga untuk masyarakat umum. Sehingga semua pihak bisa tahu bagaimana kiprah pengabdian KRI Nanggala sejak 1981 hingga tenggelamnya. Juga, seperti apa bagian dalam kapal berikut ringkasan sejarahnya agar masyarakat paham tentang KRI Nanggala-402.

Baca Juga :  Hadirkan Citarasa Premium, Berhasil Ekspansi ke Perhotelan

Sementara itu, untuk mengenang 40 hari tenggelamnya KRI Nanggala-402 bersama ke-53 awaknya yang berpatroli abadi di perairan utara Pulau Bali sejak 21 April lalu, prajurit Koarmada II menggelar doa bersama serentak di tiga rumah ibadah. Yakni Masjid Al Mahdi, Gereja Galilea, dan Pura Jala Wira Dharma, Kamis (3/6).

Doa bersama di Masjid Al-Mahdi dipimpin oleh Kasubdis Bintal Disminpers Koarmada II Letkol Laut (KH) H.M. Ansori. Doa bersama diawali bacaan surah Al-Fatihah dilanjutkan dengan bacaan yasin dan tahlil, serta diakhiri dengan doa bersama.

Sementara prajurit yang beragama Kristiani memanjatkan doa bersama dipimpin Pendeta Letkot Laut (KH) Dwi Haryanto, Pendeta Politon STH dan Pendeta Ibu Deby Haryanto Paat.

Sedangkan prajurit yang beragama Hindu melaksanakan persembahyangan dan doa bersama dipimpin Jero Mangku Nengah Labi. Ikut hadir Kadiskes Koarmada II Kolonel Laut (K) dr. I Ketut Tirka Nandaka beserta prajurit dari Lantamal V, Batalyon 5 Marinir Surabaya. (gin/jay)

Most Read

Berita Terbaru