SURABAYA – Proses pembangunan Jalan Lingkar Luar Barat (JLLB) tahun ini menjadi salah satu prioritas pembangunan infrastruktur di Surabaya. Sebelumnya pembangunan JLLB sempat terhenti karena berkaitan dengan anggaran dan pembebasan lahan.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengatakan, proyek JLLB sudah dikerjakan sepanjang 550 meter. Lokasinya dari titik utara Jalan Sememi dan telah mencapai jalur kereta api. Untuk penyelesaian proyek JLLB dibantu oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Rencananya pengerjaan akan mulai dilakukan kembali pada tahun ini. “JLLB akan dibantu oleh PUPR. Tak hanya itu, kita juga dibantu yang di flyover rel kereta api. Tahun ini dikerjakan,” ungkapnya.
Terkait dengan kendala yang dihadapi yakni pembebasan lahan yang saat ini belum dibebaskan. “Ada pembebasan lahan dan sudah kami lakukan,” ungkapnya.
JLLB memiliki dua jalur dengan panjang sekitar 3,5 kilometer. JLLB dapat tembus menuju Stadion Gelora Bung Tomo, Jalan Tol Surabaya–Gresik dan Kawasan Citraland. Dengan pembangunan JLLB diharapkan bisa mengurai kemacetan di kawasan Surabaya Barat.
Selain itu untuk proyek pembangunan Jalan Lingkar Luar Timur (JLLT), Eri juga menyebut akan dibantu oleh Kementerian PUPR. “Insya Allah ada pembangunan yang konek nantinya,” ujarnya.
Untuk bisa dikerjakan kembali, proyek JLLB tersebut masih butuh 30 persen lagi bidang tanah yang hendak dibebaskan.
Sementara itu Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Bina Marga (DPUBMP), Erna Purnawati mengatakan, prioritas penyelesaian infrastruktur lainnya adalah simpang susun Romokalisari. Dimana antara JLLB dan simpang susun Romokalisari ini saling keterkaitan.
Akses jalan tersebut memiliki panjang sekitar 1,6 kilometer. “Simpang susun Romokalisari juga dibantu oleh Kementerian PUPR,” ujarnya. (rmt/jay)