28.3 C
Surabaya
Tuesday, May 30, 2023

Busana Nuansa Imlek: Kawinkan Batik Pekalongan dan Motif Khas Imlek

SURABAYA – Tren busana memang selalu bergerak dinamis. Akan tetapi pada momen tertentu desainer biasanya menciptakan karya khusus dan tematik. Seperti desainer Novita Yunus yang menampilkan koleksi anyar untuk momen Imlek dengan mengangkat wastra Indonesia.

Novita Yunus mengangkat tema Lunar New Year. Dia konsisten mengusung wastra Indonesia. Koleksinya memang dibuat untuk perayaan Imlek. “Kita kombinasikan batik dengan motif khas imlek,” ujarnya, Rabu (25/1).

Karena momen Imlek, busananya kental warna merah. Selain itu, dia memberikan warna cerah lain pada koleksinya. Di antaranya, warna putih, biru, hitam, dan kuning. “Tapi dominasinya tetap menggunakan warna merah,” jelasnya.

Novita mengawinkan Batik Pekalongan dengan motif khas Imlek. Salah satunya, motif banji melambangkan murah rezeki. Selain itu, dia membuat motif flora dan fauna pada busana cheongsam. “Ini tahun ke sembilan untuk acara Imlek jadi pas buat koleksi lunar,” katanya.

Baca Juga :  Tips Perawatan Hewan Peliharaan: Asupan Nutrisi dan Vaksin Jadi Prioritas

Desainer ibu kota ini terinspirasi dari batik peranakan. Selain motifnya, karakter busananya muncul pada aksen bordir. Dia mendesain berbagai simbol bernuansa Imlek. “Kita utamakan detail bordir ini mulai dari bentuk hingga gradasi warna,” paparnya.

Dia membuat puluhan busana bernuansa imlek. Katanya, jumlahnya ada 50 looks. Seluruh busananya terbagi menjadi tiga bagian. Novita menyiapkan busana ready to wear. Selain itu, dia punya koleksi kasual, formal, hingga kebaya. Targetnya adalah perempuan usia 17 tahun ke atas. “Khusus kebaya didesain untuk wanita usia 30 tahun ke atas,” urainya.

Proses pembuatan sekitar dua bulan. Dia memaparkan proses persiapan kain sekitar tiga pekan. Sisanya adalah pengerjaan pola hingga menjahit. “Tantangannya adalah dalam proses menyiapkan kain. Karena kita ingin motif khusus Imlek,” ucapnya.

Baca Juga :  Anda Suka Menahan Bersin di Tempat Umum? Ini Bahayanya

Dia menambahkan beberapa aksesori. Tujuannya untuk mempercantik gaya busananya. Di antaranya, kalung, tas, hingga clutch bag. “Semua handmade dan ready to wear,” sebut Novita.

Dia menggandeng Ida Agrina untuk menjadi partnernya. Selain itu, untuk membantu memboyong koleksinya ke Surabaya. Ekspansinya ini pun bertujuan untuk menggairahkan perajin di Surabaya. “Batik bukan lagi busana yang kaku. Melalui koleksi lunar ini, ingin menampilkan busana modern dengan batik,” imbuhnya. (hil/nur)

 

SURABAYA – Tren busana memang selalu bergerak dinamis. Akan tetapi pada momen tertentu desainer biasanya menciptakan karya khusus dan tematik. Seperti desainer Novita Yunus yang menampilkan koleksi anyar untuk momen Imlek dengan mengangkat wastra Indonesia.

Novita Yunus mengangkat tema Lunar New Year. Dia konsisten mengusung wastra Indonesia. Koleksinya memang dibuat untuk perayaan Imlek. “Kita kombinasikan batik dengan motif khas imlek,” ujarnya, Rabu (25/1).

Karena momen Imlek, busananya kental warna merah. Selain itu, dia memberikan warna cerah lain pada koleksinya. Di antaranya, warna putih, biru, hitam, dan kuning. “Tapi dominasinya tetap menggunakan warna merah,” jelasnya.

Novita mengawinkan Batik Pekalongan dengan motif khas Imlek. Salah satunya, motif banji melambangkan murah rezeki. Selain itu, dia membuat motif flora dan fauna pada busana cheongsam. “Ini tahun ke sembilan untuk acara Imlek jadi pas buat koleksi lunar,” katanya.

Baca Juga :  Cegah Stunting, Penting Penuhi Asupan Protein Hewani Sejak Masa Kehamilan

Desainer ibu kota ini terinspirasi dari batik peranakan. Selain motifnya, karakter busananya muncul pada aksen bordir. Dia mendesain berbagai simbol bernuansa Imlek. “Kita utamakan detail bordir ini mulai dari bentuk hingga gradasi warna,” paparnya.

Dia membuat puluhan busana bernuansa imlek. Katanya, jumlahnya ada 50 looks. Seluruh busananya terbagi menjadi tiga bagian. Novita menyiapkan busana ready to wear. Selain itu, dia punya koleksi kasual, formal, hingga kebaya. Targetnya adalah perempuan usia 17 tahun ke atas. “Khusus kebaya didesain untuk wanita usia 30 tahun ke atas,” urainya.

Proses pembuatan sekitar dua bulan. Dia memaparkan proses persiapan kain sekitar tiga pekan. Sisanya adalah pengerjaan pola hingga menjahit. “Tantangannya adalah dalam proses menyiapkan kain. Karena kita ingin motif khusus Imlek,” ucapnya.

Baca Juga :  Anda Suka Menahan Bersin di Tempat Umum? Ini Bahayanya

Dia menambahkan beberapa aksesori. Tujuannya untuk mempercantik gaya busananya. Di antaranya, kalung, tas, hingga clutch bag. “Semua handmade dan ready to wear,” sebut Novita.

Dia menggandeng Ida Agrina untuk menjadi partnernya. Selain itu, untuk membantu memboyong koleksinya ke Surabaya. Ekspansinya ini pun bertujuan untuk menggairahkan perajin di Surabaya. “Batik bukan lagi busana yang kaku. Melalui koleksi lunar ini, ingin menampilkan busana modern dengan batik,” imbuhnya. (hil/nur)

 

Most Read

Berita Terbaru