SURABAYA – Lebih dari 15 poster menarik tentang kesehatan mata terpampang di galeri National Eye Center (NEC) Surabaya. Poster edukasi ini mengundang antusias peserta Eye Education Tour yang diselenggarakan, Selasa (14/2), di Lantai 2 NEC Surabaya.
Lebih dari 20 peserta tour mendapatkan edukasi tentang kesehatan mata dengan menyenangkan. Beberapa poster unik yang terlihat seperti ilustrasi terkait penyakit mata seperti glaukoma, katarak, sajian komik menarik terkait contoh penglihatan, hingga kuis tentang mata ada di dalam poster-poster edukasi yang disampaikan dengan desain unik dan kreatif.
“Asyik juga belajar kesehatan mata melalui poster seperti ini,” ungkap Malaikat Malik, salah satu peserta Eye Education Tour NEC Surabaya.
Warga asal Bangkalan ini mengaku lebih mudah memahami tentang kesehatan mata dari berbagai ilustrasi yang ditampilkan. Termasuk bisa lebih peduli terhadap kesehatan diri sendiri dan orang sekitar. “Jadi lebih waspada, dan bisa menerapkan tips-tips bermanfaat ini di keluarga,” lanjutnya.
Eye Education Tour yang diinisiasi National Eye Center (NEC) Surabaya ini meliputi banyak hal. Mulai dari pameran poster edukasi, penyuluhan kesehatan mata, tes buta warna, penyuluhan dan pemeriksaan mata bersama dokter spesialis mata, hingga tour mengelilingi NEC Surabaya.
Para peserta berkesempatan melakukan pemeriksaan mata secara langsung dan bisa melakukan konsultasi dengan dokter spesialis mata secara gratis. Dokter spesialis mata dr. Ruchyta Ranti, SpM memberikan edukasi tentang kesehatan mata di era serba digital ini.
“Harapannya, melalui Eye Education Tour ini, masyarakat khususnya para remaja lebih peduli dengan kesehatan mata. Sebab, penglihatan ini harta yang sangat berharga untuk masa depan,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Cabang NEC Surabaya Rika Nur Erina menjelaskan, Eye Education Tour memang disediakan untuk memberikan fasilitas bagi masyarakat untuk mengetahui banyak hal tentang kesehatan mata.
Ia berharap, dengan rangkaian Eye Education Tour yang dikemas dengan edukasi unik dan fresh tentang kesehatan mata ini akan semakin banyak masyarakat, khususnya anak muda, yang semakin peduli dengan kesehatan mata.
Dikatakan, banyak dari anak muda mengalami kelainan refraksi seperti mata minus, silinder, tapi mereka abai untuk menggunakan kacamata atau bahkan periksa rutin. “Padahal, banyak kasus kebutaan yang terjadi karena kelainan refraksi yg tidak terkoreksi,” ungkapnya.
Disebutkan, prevalensi atau populasi penderita rabun jauh (Miopia) dewasa sebesar 48,1% pada orang dewasa berusia di atas 21 tahun yang mempengaruhi produktivitas. Mengingat, NEC juga memiliki layanan yang cukup banyak seperti Lasik Center, Myopia Center, Estetika Mata (Eyesthetic Center), Dry Eye Center, hingga Cataract Center.
“Edukasi ini sangat membantu meningkatkan kepedulian masyarakat atas kesehatan mata. Kami terbuka untuk berbagai pihak yang ingin melakukan Eye Education Tour di NEC Surabaya tanpa dipungut biaya,” tutupnya. (*/jay)