KEBOMAS – Upaya mendorong perkembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) menjadi faktor kemajuan desa. Langkah konkretnya salah satunya melalui gelaran pelatihan untuk peningkatan kapasitas usaha pelaku BUMDes di Kabupaten Gresik.
Kegiatan itu digelar Pemkab Gresik bersama BNI Kantor Cabang Gresik. Bentuknya berupa pelatihan packaging (pengemasan) dan e-commerce (penjualan online). Kepala Kantor Wilayah BNI Surabaya, Slamet Djumantoro, mengatakan kegiatan ini untuk membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah–daerah dan desa.
“Potensi bisnis di Gresik sangat besar, pemerintah pun terus berupaya mendorong kemajuan desa. Salahsatunya dengan meningkatkan kucuran dana desa,” ujarnya.
Namun demikian, kata Slamet, potensi ini belum tergarap dengan baik dan digali secara optimal. “Harapan kami BUMDes di Gresik semakin mandiri dan mampu menjadi agen pendorong pertumbuhan ekonomi,” tandasnya.
Sementara itu, Bupati Gresik, Sambari Halim Radianto mengapresiasi kegiatan tersebut. Menurutnya, pengemasan dan pemasaran adalah dua hal yang menjadi kunci laris tidaknya suatu produk.
“Selama ini produk dari Gresik ini sangat unggul baik dari segi rasa maupun bentuknya. Namun karena kemasan kurang menarik maka produk tersebut tidak bisa menjadi oleh-oleh yang bisa dibanggakan. Saya mendukung kegiatan ini agar produk Gresik ini bisa meningkat penjualannya,” tuturnya.
Saat ini di wilayah Kabupaten Gresik terdapat 330 desa dimana 238 diantaranya sudah memiliki BUMDes. Dari jumlah BUMDes tersebut, 60 diantaranya sudah mempunyai produk yang membawahi ratusan pengusaha kecil yang ada di desa. (fir/ris)