GRESIK – Setelah tiga bulan kosong, kursi kepala Kementrian Agama (Kemenag) Kabupaten Gresik akhirnya terisi mulai Senin (8/7).
Jumat (5/7) sore, bertempat di Kantor Wilayah (Kanwil) Kementrian Agama Jatim melantik Markus, humas Kanwil Kemenag Jatim menjadi kepala Kemenag Kabupaten Gresik. “Mulai pekan depan sudah di Gresik,” pesan singkat Markus kepada Radar Gresik.
Meski baru menjabat di Gresik, pria asal Bangkalan itu sebenarnya sudah akrab dengan Kota Wali ini. “Istri saya orang Gresik, Tebalo Manyar,” ungkap Markus.
Bagi rekan media di Surabaya dan Jatim, nama Markus tidak asing lagi. Berbagai persoalan yang sering menerpa Kemenag bisa didinginkan Markus. Cara bicaranya tenang dan humoris. Maklum, lima tahun lebih, Markus didapuk dalam bidang kehumasan dan media di Kanwil Jatim yang beralamat di Juanda Sidoarjo.
Markus suka bercerita asal mula namanya. “Nama saya sebenarnya Mahrus Firdaus, tapi dulu guru MI (Madrasah Ibtidaiyah) salah menulisnya, tertulis Markus. Sampai sekarang ya jadi Markus,” ungkapnya lantas tertawa.
Setelah pindah ke Gresik, Markus akan langsung bekerja. Ia ingin memperbaiki dan menyelesaikan proses administrasi yang sempat berhenti di Kemenag Gresik.
“Sistem birokrasi dan pelayanannya akan kami perbaiki lagi. Apalagi sudah mulai memasuki musim haji,” ungkap Markus.
Sekadar diketahui, sebelumnya mantan Kakandepag Gresik M Muwafaq Wirahadi ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas kasus jual beli jabatan.
Saat ini, Muwafaq menjalani sidang di Tipikor Jakarta bersama Kepala Kantor Wilayah Kemenag Jawa Timur Haris Hasanuddin. Kedua orang itu diduga sebagai pihak yang memberi suap kepada Ketum PPP yang juga anggota DPR RI Romahurmuziy (Rommy). (han)