SURABAYA – Perhelatan Piala Dunia yang digelar di Qatar berimbas positif terhadap pasar elektronik khususnya TV premium berukuran besar. Sehingga permintaan TV premium langsung naik 10-20 persen dari sebelumnya.
Menurut Poedji Horixon, Direktur Utama UFO Elektronik, gelaran Piala Dunia tahun ini dampaknya cukup signifikan. Sehingga penjualan TV tipe premium ukuran besar langsung naik signifikan sejak event akbar empat tahunan tersebut digelar.
Sebab itu, dia yakin, tahun ini penjualan TV pemium akan mengalami kenaikan signifikan 20 persen dibanding dengan sebelumnya. Sebab, sekarang dengan kemajuan teknologi, TV premium tidak hanya untuk menonton acara TV saja, namun juga untuk berbagai aktivitas lain berbasis digital.
“Yang paling banyak dicari memang TV premium ukuran besar mulai 55 inchi atau lebih sejak adanya world cup. Apalagi sekarang harga TV premium juga lebih murah. Ukuran 55 inch sekarang hanya Rp 5 jutaan. Sehingga semakin menarik,” ujar Poedji Horixon, Rabu (30/11).
Kenaikan demand TV premium juga dipicu kemudahan yang diberikan perbankan lewat kartu kredit yang ditawarkan. Selain bisa dicicil hingga 12 kali, pembelian dengan menggunakan kartu kredit juga mendapat potongan harga hingga Rp 1 juta.
“Karena itu, sekarang hampir semua menggunakan kartu kredit. Sekitar 90 persen pembelian menggunakan kartu kredit karena lebih murah dibandingkan beli cash,” tambahnya.
Terkait pasar elektronik tahun ini, dia mengaku masih optimis bisa tumbuh hingga 10 persen. Pasalnya, hingga saat ini ekonomi Indonesia masih cukup bagus. Sehingga daya beli masyarakat juga tetap terjaga dengan baik.
Hal ini terlihat dari dari data hingga November 2022 dimana penjualan berbagai elektronik dari beragam brand mengalami pertumbuhan sekitar 10 persen. Dia yakin kondisi ini akan tetap terjaga dengan baik hingga akhir tahun nanti.
“Menjelang libur natal dan tahun baru biasanya pasar elektronik akan naik sekitar 15 persen dari sebelumnya. Barang yang paling banyak dicari diantaranya TV, kulkas, AC dan mesin cuci. Karena itu sudah jadi kebutuhan. Secara tahunan kami yakin akan tumbuh 10 persen,” tambahnya.
Soal pasar elektronik tahun 2023 yang dibayangi krisis global, Poedji masih optimis, tahun depan market elektronik tetap akan tumbuh sekitar 10 persen. Pasalnya, pemerintah tetap yakin ekonomi Indonesia akan tumbuh sekitar 5 persen. Sehingga semua sektor usaha akan bergerak.
Sebab itu, pihaknya tetap aktif melakukan berbagai pameran. Sebab event ini terbukti efektif untuk menggerakan penjualan. Misalnya, dalam pameran tanggal 30 Novermber – 4 Desember 2022, pihaknya berani menargetkan penjualan TV sebanyak 2.000 unit, AC 1.000 unit dan mesin cuci 300 unit.
“Kami juga memberikan banyak bonus dan hadiah menarik selama pameran. Bahkan kami juga siapkan undian sepeda motor untuk customer setia kami,” tandas Poedji Horixon. (fix/jay)