SURABAYA – Kementerian Pertanian (Kementan) mengklaim stok bawang putih nasional masih aman dan tersedia dalam jumlah yang cukup. Hal ini seiring dengan kebijakan pembebasan impor bawang putih demi mempercepat pemenuhan stok dalam negeri di tengah pandemi virus corona saat ini,
Kementan bahkan telah menerbitkan Rekomendasi Impor Produk Holtikultura (RIPH) sebanyak 450.000 ton bawang putih untuk 54 importir. Direktur Jenderal (Dirjen) Hortikultura Prihasto Setyanto menyatakan, jumlah tersebut cukup untuk kebutuhan nasional selama 10-11 bulan.
Terhitung sejak 11 Maret hingga saat ini, sebanyak 7.700 ton bawang putih impor dari Tiongkok telah diterima melalui tiga pelabuhan besar di tanah air. Di antaranya di pelabuhan Tanjung Perak Surabaya yang Senin (30/3) hari ini datang sebanyak 40 kontainer berisi 1.500 ton bawang putih.
“Kedatangan ini akan terus berlanjut. Minggu depan juga akan ada yang masuk lagi, karena sudah ada jadwalnya sampai akhir tahun nanti,” terangnya di sela-sela inspeksi kedatangan bawang putih impor di Balai Karantina Tanjung Perak Surabaya, Senin (30/3).
Bawang putih impor ini didatangkan oleh PT Semangat Tani Maju Bersama yang sudah mendapat izin impor dari pemerintah. Nantinya, akan ada sebanyak 100-150 kontainer berisi bawang putih impor dari Tiongkok yang akan mendarat setiap pekan di empat pelabuhan besar di Indonesia. Yakni di Tanjung Perak Surabaya, Tanjung Priok Jakarta, Belawan Medan dan Makassar Makassar.
Prihasto berharap, kedatangan bawang putih impor ini mampu menurunkan harga bawang putih di pasaran. Saat ini, harga bawang putih dibanderol sebesar Rp 30.000 per kilogram. “Nanti bawang putih ini sudah bisa masuk ke pasar-pasar di tanah air. Semoga bisa menurunkan harganya di kisaran Rp 20.000-Rp 25.000 per kilogram,” urainya.
Di sisi lain, pemerintah tetap mewajibkan importir untuk menanam bawang putih bekerja sama dengan petani lokal. Kebijakan ini berlaku secara langsung setelah bawang putih impor pesanan importir datang hingga satu tahun ke depan. “Sehingga masyarakat tidak perlu khawatir, karena pemerintah tetap menjaga pasokan bahan baku,” ujarnya.
Selain bawang putih, Kementan juga akan mengimpor bawang bombay yang saat ini harganya melambung hingga Rp 120.000 per kilogram. Menurut Prihasto, pada pertengahan April nanti, sebanyak 227.000 ton bawang bombay dari Tiongkok, Australia dan New Zeland akan masuk ke tanah air. Jumlah ini diklaim cukup untuk kebutuhan selama satu tahun.
“Saat ini sedang proses pemasukan barang (loading). Nanti kalau sudah beredar, diharapkan harganya bisa kembali stabil di kisaran Rp 20.000-Rp 25.000 per kilogram. Jadi kami minta sekali lagi masyarakat jangan khawatir, kami menjamin ketersedian pangan di Indonesia selama Covid-19 ini akan tetap aman dan terkendali,” pungkasnya. (cin/jay)