SURABAYA – Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Badan Pengurus Cabang (BPC) Surabaya fokus mengurangi jumlah pengangguran di Surabaya. Salah satunya dengan meningkatkan spirit kewirausahaan. Pasalnya, spirit ini dinilai penting untuk terus digelorakan agar muncul wirausahawan-wirausahawan baru demi menggerakkan perekonomian.
Di sisi lain, Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Surabaya Jamhadi menuturkan, jumlah pengusaha muda di Kota Surabaya terus bertambah. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan jumlahnya saat ini mencapai 3,9 persen dari total penduduk. Padahal, empat tahun lalu masih di angka 1,7 persen.
Menurutnya, dengan jumlah yang terus bertambah ini, membuktikan bahwa anak-anak muda di bawah usia 40 tahun lebih senang untuk berwirausaha dibandingkan menjadi pekerja atau profesional. “Dilihat dari perkembangannya, saat ini jarang ada anak muda yang memilih bekerja kantoran. Mereka senang bikin usaha sendiri,” terangnya.
Adapun beberapa bidang usaha yang digeluti oleh pengusaha muda ini, mulai dari kuliner termasuk makanan dan minuman, bisnis travel, hingga bisnis transportasi online. “Jangan salah, banyak anak-anak muda yang memberikan fasilitas kendaraan agar banyak masyarakat yang bekerja di transportasi online,” ujarnya.
Sedangkan di Surabaya sendiri, peluang bisnis sangat besar. Setiap hari ada sekitar Rp 2 triliun uang beredar di Kota Pahlawan ini. “Jika HIPMI Surabaya bisa mengambil 25 persen dari total transaksi ini sungguh luar biasa. Ini peluang yang sangat besar. Dan jadi tantangan besar juga ke depannya,” tukas Jamhadi.
Sementara itu, Ketua Umum BPC HIPMI Surabaya Muhammad Luthfy yang baru saja dilantik menegaskan, walau jumlahnya sudah bertambah, namun masih kalah jauh dibandingkan Malaysia. Untuk itu HIPMI Surabaya berupaya meningkatkannya melalui berbagai program sederhana, namun bisa langsung menyentuh masyarakat melalui kerja sama dengan pelbagai pihak. “Ada banyak lembaga yang akan kami ajak kerja sama, seperti dengan Pemkot Surabaya dan Karang Taruna,” ujar Luthfy.
Luthfy mengakui, pihaknya akan mencoba menggandeng berbagai instansi dan lembaga guna mengurangi pengangguran dan menciptakan wirausaha. “Kami akan sama-sama kolaborasi. Salah satunya sudah ada perencanaan kerja sama dengan pemkot Surabaya, terutama dalam peningkatan lapangan usaha. Nantinya orang-orang yang bekerja di hotel-hotel di Surabaya, 40 persennya merupakan warga Surabaya. Selain itu, juga akan ada perencanaan untuk menata beberapa kawasan seperti di Kya-Kya untuk menjadi kawasan wisata. Jadi penataan kota ini untuk pengembangan usaha,” imbuhnya. (cin/nur)